Semakin hari, Adrian semakin tidak tahan jika pandangannya berlama-lama tidak mendapati Ara. Perasaannya yang kian menggebu-gebu itu, membuat Adrian sesekali tidak berpikir dengan rasional. Terkadang, Adrian meninggalkan pekerjaannya yang ada di depan mata, hanya untuk memandangi Ara yang tengah bekerja.
Durasi mencari Ara juga lebih singkat dan frekuensi yang lebih sering. Namun karena isu-isu yang menyebar di kantor, Adrian sedikit menahan diri untuk tidak bertanya pada sembarang orang. Sasaran yang selalu Adrian jadikan tempat bertanya adalah Freya. Ya, tidak salah juga jika bertanya pada Freya, mengingat Freya adalah teman terdekat Ara di kantor.
Freya yang awalnya sungkan atau lebih tepatnya lebih menghormati Adrian selaku bosnya, sesekali sudah memberanikan diri menjawab pertanyaan
