Sensitif

999 Words

Edwin kembali pergi setelah Alisha sampai depan pintu. Seperti sebelumnya, ia terkesan dingin dan pergi begitu saja. Tak ada senyuman atau anggukan, tapi Alisha tak mengambil pusing. Ia segera masuk ke dalam. Setelah masuk, Alisha segera menuju kamar mandi untuk kemudian membersihkan diri. Seharian bekerja melayani pembeli benar-benar membuat keringat menumpuk di tubuhnya, dan kini ia mendapatkan tubuh yang kembali fresh. Alisha segera mengenakan pakaian santai setelah selesai mandi, kemudian ia merebahkan tubuhnya seraya menunggu waktu memasuki Magrib. Masih ada waktu tiga puluh menit, Alisha mengambil ponsel hendak menghubungi Fajar. Namun, baru saja ponsel di genggaman, satu panggilan masuk dari Fajar. Alisha mengulas senyuman. Ia segera menggeser ikon telepon genggam berwarna hijau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD