bc

ONE HEART ONE LOVE

book_age18+
586
FOLLOW
2.7K
READ
possessive
love after marriage
second chance
mate
goodgirl
drama
surrender
selfish
stubborn
sacrifice
like
intro-logo
Blurb

Tanpa sengaja Rena dipertemukan dengan mantan kekasih bosnya. Berawal dari sebuah insiden yang membuat Rena harus bertanggung jawab atas apa yang menimpa Luke – pria yang sudah berhasil menyelamatkan dirinya.

Rena yang tadinya tak memiliki perasaan, lambat laun ia menaruh hati dengan pria yang memiliki sejuta pesona ini. Ia sadar siapa dirinya dan Rena sendiri tahu jika Luke hanya mencintai Aurora. Namun mampukan Rena meluluhkan hati Luke? Dan akankah Luke mencintai Rena?

chap-preview
Free preview
Terluka
Rena seorang gadis cantik yang bekerja di sebuah Perusahaan ternama itu akhirnya bisa menikmati liburannya setelah ia sibuk membantu bosnya untuk menyelesaikan banyak pekerjaan.   “Ahh, akhirnya aku bisa menikmati udara segar juga,” ucap Rena sambil menatap kota Tokyo saat malam hari yang kini ada di hadapannya ini. Cahaya lampu yang menyala mengelilingi kota ini terlihat sangat indah sekali. Wajah cantiknya terus memancarkan senyum bahagianya.   Negara ini memang sudah lama sangat Rena impikan, ia sudah lama ingin mengunjungi tempat ini. Dan akhirnya ia bisa mewujudkannya sekarang.   Rena terlalu larut dalam lamunannya. Tapi ia tidak menyadari jika ada seseorang yang memerhatikannya sejak tadi. Tempat ini cukup sepi. Lalu orang tersebut berusaha merebut tas miliknya.   BUUUGGGG!!!   “Aaaahhhh, copeeeetttttt,” teriak Rena sambil menahan sakitnya. Ia terjatuh ke tanah lalu Rena bergegas bangun dan mengejar pria yang sudah mencuri tas miliknya.   “Heeelllppppppp,” teriak Rena yang baru menyadari jika ia ada di negara orang lain. Mana mungkin mereka mengerti Bahasa yang digunakannya.   Dari kejauhan ada seseorang yang memerhatikan seorang pria yang sedang berlari tergesa-gesa.   Pria itu mengernyit dan langsung menghadang pria yang sedang berlari dengan kencang itu.   Pria itu mengulurkan satu kakinya hingga membuat pencopet itu terjatuh.   Pria yang membawa kabur tas Rena berusaha untuk melarikan diri lagi. Tapi ia tidak bisa bangun saat punggungnya sudah diinjak oleh seorang pria yang memiliki tubuh kekar.   Pria yang memiliki wajah rupawan itu langsung merebut tas yang ada di tangan pencopet itu.   “Apa kau tidak malu merebut tas wanita?” ucap pria itu dengan nada yang sangat dingin, tatapan kedua matanya juga terdengan mengintimidasi. Bahasa Jepang yang digunakannya pun cukup lancar.   Pria yang masih tersungkur di lantai itu berusaha untuk terus kabur. Tapi tenaga pria yang sedang menginjak tubuhnya itu sangat kuat sekali.   Rena mendekati pencopet itu. Dan ia kaget saat melihat pria yang telah menolongnya.   “Pak Luke …,” ucap Rena pelan.   “Rena,” ucap Luke yang juga kaget saat melihat Rena.   Mendapatkan kesempatan untuk kabur, pencopet itu mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku celananya. Ia langsung mencoba untuk berdiri lalu menusuk perut Luke.   “Aaarrggghhhh,” teriak Luke sambil berusaha ingin memukul pria yang ada di hadapannya tapi orang tersebut langsung mendorong Luke hingga terjatuh ke tanah.   Rena kaget dan bingung. Wajahnya terlihat sangat ketakutan sekali.   “Pak Luke,” ucap Rena yang langsung mengangkat kepala Luke lalu menaruhnya di atas pahanya.   “Ini tasnya. Aku baik-baik saja kok,” ucap Luke sambil memberikan tas Rena.   “Tidak, kita harus ke rumah sakit,” ucap Rena sambil mencari bantuan. Rena melihat sekeliling yang sepi. Sudah cukup larut dan Rena yang bosan memilih berjalan di sekitaran hotel yang ia tinggali selama berada di sana.   Rena berhasil membawa Luke ke rumah sakit setelah ia melihat ada mobil yang kebetulan lewat.   “Pak, jangan tidur dulu. Tunggu sampai di rumah sakit, biar dokter mengobati luka anda dulu,” ucap Rena yang tak henti-hentinya mengajak Luke berbicara. Ia benar-benar mencemaskan pria yang sudah menyelamatkannya itu.   Selama perjalanan menuju rumah sakit, Rena terus memeluk Luke. Ia merasa sangat bersalah. Karena dirinya Luke jadi terluka.   Rena dan Luke memang sudah lama saling mengenal sejak munculnya Luke di Perusahaannya. Luke adalah mantan kekasih dari bos di mana Rena bekerja.   “Apa yang harus aku katakan pada Rara jika kau terluka?” ucap Rena di dalam hatinya. Walau ia tahu jika bosnya sudah memiliki suami dan seorang anak. Tetap saja ia tahu jika cinta Luke ke mantan kekasihnya itu tidak akan pernah sirna.   Luke sudah mulai samar-sama melihat Rena. Lalu Luke menggenggam tangan Rena begitu erat sebelum genggaman tangan Luke mulai merenggang.   “Tidak, jangan mati. Aku mohon jangan mati Pak,” ucap Rena cemas.   Begitu tiba di rumah sakit. Luke langsung ditangani. Rena dengan setianya menunggu Luke di depan pintu ruang gawat darurat.   Rena tidak tahu harus menghubungi siapa. Ponsel Luke ada di tangannya. Tapi Rena takut, ia tidak memiliki keberanian sama sekali.   Rena memilih menunggu saja. Kadang ia berdiri, kadang ia bersandar di pintu yang sejak tadi tertutup. Atau kadang ia mondar-mandir nggak jelas.   Setelah menunggu lama. Akhirnya pintu yang besar itu terbuka juga. Seorang dokter keluar lalu mendekati Rena.   “Bagaimana keadaan Luke?” tanya Rena dengan menggunakan Bahasa Inggris.   “Pasien dapat diselamatkan. Untung saja anda membawanya tepat waktu. Kami akan memindahkannya ke ruang rawat,” ucap Dokter dan Rena menganggukkan kepalanya. Betapa bersyukurnya Rena saat mendengar Luke baik-baik saja. Jika terjadi sesuatu padanya. Entah apa yang akan dilakukannya dan apa yang harus ia jawab ke keluarganya nanti.   Di ruang rawat.   Rena duduk di samping brankar di mana Luke terbaring dengan wajah yang sangat pucat. Pria itu sudah dipindahkan di ruang rawat.   Tiba-tiba Rena menitikan air matanya. Ia masih merasa sangat bersalah. Rena sendiri tidak tahu bagaimana caranya meminta maaf dan mengucapkan terima kasih ke Luke.   “Pak Luke bangun dong, aku harus beritahu siapa jika anda ada di sini? Apa aku harus menghubungi Rara? Tapi tidak mungkin juga. Dia baru saja memiliki anak. Pasti akan sangat repot sekali,” ucap Rena pelan dan pandangannya terus tertuju ke arah wajah tampan Luke.   ***   Rena tertidur di tepi brankar. Ia menyandarkan kepalanya ke atas tangan Luke. Rena benar-benar mengantuk dan merasa sangat lelah. Sejak tadi malam ia tidak bisa tidur, mencemaskan Luke yang tidak membuka matanya sama sekali.   Luke menggerakkan tangannya. Lalu perlahan-lahan Luke mulai membuka kedua matanya.   Luke menatap langit-langit yang berwarna putih. Ia merasakan sangat sakit di bagian perutnya. Dan Luke langsung menoleh ke arah samping saat ia merasakan tangannya yang sedikit berat akibat tertindih kepala Rena.   Luke tersenyum, ia merasa senang jika Rena baik-baik saja. Luke menarik tangannya dengan hati-hati. Ia tidak ingin membuat Rena terbangun.   Luke menyentuh puncak kepala Rena. Dan sentuhan hangat tangan itu mampu membuat Rena terbangun dari tidurnya.   “Pak Luke? Anda sudah bangun? Apa yang anda rasakan? Apa anda haus? Apa anda lapar? Ya Tuhan, terima kasih karena kau telah membuat Pak Luke bangun,” ucap Rena yang terus mengucap rasa syukur yang sebesar-besarnya.   Luke tersenyum tipis lalu ia meringis kesakitan saat menggerakkan sebelah tangannya ke atas meja nakas.   “Bapak mau apa? Kenapa tidak bicara saja? Pak, jangan diam saja. Saya jadi takut.”   “Air,” ucap Luke pelan.   “Kan tadi saya sudah tanya sama Bapak. Apa Bapak haus? Apa Bapak lapar? Kenapa malah diam saja!” oceh Rena yang membuat Luke menatap wanita yang ada di hadapannya itu tanpa henti.   Bersambung 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
97.9K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook