bc

Emergency Match

book_age16+
838
FOLLOW
5.0K
READ
scandal
badgirl
popstar
comedy
bxg
brilliant
campus
teacher
actress
gorgeous
like
intro-logo
Blurb

Niatnya ingin melanjutkan kuliah agar nama baiknya kembali, malah membuat Yocelyn sang aktrist yang tengah naik daun mendapatkan penawaran dari dosennya. Demi mencari simpati publik, Yocelyn berusaha membuat citra yang baik dalam dunia pendidikannya.

"Saya mau membantumu, tapi dengan satu syarat."

"Syarat apa, Pak?" tanya Yocelyn berharap cemas.

"Jadi kekasih pura-pura saya di depan mama saya," jawab Zidan membuat Yocelyn ternganga.

Menjadi kekasih pura-pura dosennya sendiri? Yocelyn tidak pernah menyangka bahwa hubungan settingan itu malah berakhir dengan antusias kedua belah keluarga.

chap-preview
Free preview
1. Skandal Aktris
"Artis sinetron Yocelyn kedapatan mengadakan pesta di club malam di kawasan Jakarta Barat." Wara-wiri berita gosip di televisi membuat wanita cantik bersurai hitam legam menggeram kesal. Setelah tersebarnya foto dirinya tengah menghabiskan malam berpesta hingga dini hari. Yocelyn, ditipu mentah-mentah oleh produser yang menawarinya film dari novel hits di platform online. Setelah tersebarnya foto Yocelyn pada pesta malam itu hidup Yocelyn menjadi tidak tenang. Sebagai seorang aktris yang sedang naik daun dia merasa dikejar-kejar oleh semua pihak, terutama para wartawan yang saat ini sedang menunggu penjelasan baik dari Yocelyn langsung maupun dari managernya, Nadine. Sejak pagi Nadine dan Yocelyn bingung harus berbuat apa saat ini. Dengan adanya kerumunan di luar sana membuat keduanya tak bisa berpikir jernih. Nadine yang dari awal sudah curiga dengan tawaran produser gadungan itu pun akhirnya menyalahkan Yoceln. Karena Yocelyn begitu berambisi hingga dia tak memikirkan resiko terburuk yang akan terjadi pada nya. “Ini semua salahmu, kalau sudah begini apa yang harus kita katakan pada wartawan-wartawan itu,” sungut Nadine menyalahkan Yocelyn. Padahal Nadine sudah mewanti-wanti Yocelyn agar tidak percaya dengan mudah pada orang lain yang baru saja dia kenal. “Dari awal kamu terima tawaran dari Sir Marius kamu sudah tahu kan kalau dia tidak berlisensi, tapi kamu terlalu mengandalkan kepercayaan. Akhirnya sekarang apa yang kamu dapat dengan modal kepercayaan dan ambisimu itu?” gerutu Nadine. Yocelyn hanya memandang Nadine dengan tatapan malas. Bingung harus berkata apa. Karena semua yang di katakan Nadine itu benar. Dia terlalu berambisi dengan tawaran produser gadungan itu hingga dia tak memikirkan lagi soal lisensi dan hal-hal penting lainnya. “Lyn, kenapa kamu diam saja? Ayo berpikir apa yang harus kita lakukan? Paling tidak kita harus melakukan sesuatu untuk membuat wartawan-wartawan itu pergi sejenak sampai kita bisa membuat klarifikasi yang bisa di terima publik,” cecar Nadine yang akhirnya membuat Yocelyn angkat bicara. “Kamu pikir saat ini aku tidak sedang berpikir hah!” bentak Yocelyn yang membuat Nadine menciut. Kini mulai terlihat wajah Yocelyn yang seolah ingin memangsa siapapun. Wajahnya mulai memerah tanda ia memendam amarah. Melihat Yocelyn seperti itu Nadine dengan sigap menenangkan Yocelyn dengan memberinya segelas air. “Ini minum dulu, supaya kamu lebih tenang.” Yocelyn pun meneguk air dengan cepat. Sementara di luar sana wartawan terus menerus meneriakkan nama Yocelyn demi mendapatkan klarifikasi. Keadaan yang semakin ramai dan padat membuat para penghuni apartemen terganggu dan komplain kepada pihak apartemen. Hingga pihak keamananpun membantu untuk membubarkan para wartawan tersebut. Namun usaha pihak keamanan terasa sia-sia, karena tak ada satupun dari wartawan itu yang pergi meninggalkan apartemen. Melihat keadaan yang semakin semerawut Nadine semakin tidak bisa diam. Baik Nadine atau Yocelyn saja bisa saling pandang. Mereka seolah tak mendapat ide apapun untuk menyelesaikan masalah ini. “Kamu tahu kan posisi kamu saat ini terancam?” tanya Nadine membuyarkan lamunan Yocelyn. “Apa maksudmu berkata seperti itu?” cibir Yocelyn dengan mata melotot. “Iya seandainya kamu tidak bisa memberikan klarifikassi yang tepat kepada publik, karir mu akan jatuh ke titik terendah, semua penggemarmu akan pergi, dan yang lebih parah lagi, kamu tidak akan bisa mewujudkan mimpimu,” ujar Nadine penuh khawatir. “Dine, tolong kamu jangan membuat ku semakin pusing dengan semua kata-katamu barusan. Untuk membuat wartawan-wartawan itu pergi saja aku sudah hampir gila. Apalagi di tambah dengan semua ucapan-ucapanmu itu! Aku bisa depresi, paham!” bentak Yocelyn kemudian pergi meninggalkan Nadine di ruang tamu. Nadine yang masih berdiri di ruang tamu masih terus berpikir, kira-kira penjelasan apa yang tepat untuk meyakinkan publik bahwa kejadian malam itu benar-benar jebakan dari Sir Marius. Karena bagaimanapun itu memang kejadian yang sebenarnya. Yocelyn memang tidak pernah melakukan hal-hal aneh sebelumnya. Dia bisa sesukses sekarang memang karena hasil dari kerja kerasnya yang luar biasa, di tambah dengan penampilannya yang mudah diterima di dunia sinetron. Ini adalah masalah pertama yang membuat nama Yocelyn dan nama managementnya rusak. Apa yang harus Nadine katakan kepada pihak agensi mengenai hal ini. Nadine selaku manager Yocelyn adalah orang yang paling bingung dengan keadaan ini. Apa jadinya kalau sampai pihak management memecat Yocelyn dari PH nya? Akan banyak kerugian yang harus di tanggung oleh Yocelyn. Lalu, apakah Nadine akan meninggalkan Yocelyn dengan keadaan seperti ini? “Aku tidak mungkin meninggalkan Yocelyn saat dia sedang terpuruk seperti ini,” ucap Nadine dalam hati. Nadine menyusul Yocelyn ke kamarnya sambil membawakan makanan dan minuman. Sejak tadi mereka berdua belum menyantap apapun karena terus menerus memikirkan masalah yang sedang terjadi. “Ini makan dulu, jangan sampai kamu sakit karena terlalu memikirkan ini.” Nadine menyodorkan sebuah nampan berisi sepiring roti sandwich dan segelas jus jeruk. Yocelyn melahap makanannya dengan malas. Sampai saat ini dia terus memikirkan apa yang harus dia lakukan. Dia tidak ingin kehilangan pekerjaan dan kepopularitas yang telah dia capai saat ini. “Dine, apa pihak agensi sudah menghubungimu soal hal ini?” tanya Yocelyn. “Ya, mereka hanya menanyakan bagaimana kita menyelesaikannya. Paling tidak kita harus bisa menyelesaikannya secara pribadi dahulu. Karena ini memang tidak ada hubungannya dengan management. Mereka hanya meminta untuk tidak membawa atau menjelekkan pihak PH,” jelas Nadine panjang lebar. Nadine semakin tak tega melihat Yocelyn seperti ini. Dia pun tetap memberi Yocelyn semangat dan meyakinkan Yocelyn bahwa mereka bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik. “Lebih baik sekarang kamu mandi, supaya terlihat lebih segar. Aku yakin kita akan bisa melewati ini dengan baik,” ucap Nadine. “Baiklah,” balas Yocelyn. Ketika Yocelyn sedang mandi, pihak keamanan apartemen menghubungi Nadine terkait keadaan di luar apartemen tersebut yang semakin padat. Pihak keamanan menyampaikan keluhan para penghuni dengan adanya kerumuman itu dan meminta Nadine atau Yocelyn untuk segera membubarkan mereka supaya suasana kembali tenang. Nadine pun lantas meminta maaf atas apa yang sedang terjadi saat ini dan berjanji akan menyelesaikan semuanya segera. Nadine menyakinkan pihak apartemen bahwa semua kejadian ini tidak akan merugikan siapapun. “Kamu bicara sama siapa Dine?” tanya Yocelyn begitu dia keluar dari kamar mandi. “Oh, tidak. Ini hanya pihak dari apartemen. Tapi kamu tenang aja masalah ini sudah aku bereskan kok,” ujar Nadine. Mereka berdua kembali memperhatikan para wartawan yang masih setia menunggu dan meneriaki nama Yocelyn. Yocelyn sadar bahwa ponselnya dari tadi di matikan oleh Nadine. Karena jika ponselnya tetap menyala mungkin dia sudah melempar para wartawan itu dengan batu. Ponsel Nadine yang sedari tadi terus berdering saja sudah membuat dia hampir gila. Untungnya Nadine mematikan dering ponsel tersebut hingga mereka berdua tidak begitu terganggu oleh suara dering telepon. “Apa kau sudah bisa menghubungi produser gadungan itu?” tanya Yocelyn. “Mana bisa dia dihubungi. Selesai pesta malam itu nomornya sudah tak bisa lagi dihubungi. Keberadaannya saja tidak ada yang tahu. Memangnya untuk apa kamu menanyakannya?” sungut Nadine kesal. “Biar bagaimanapun aku harus minta pertanggungjawaban manusia laknat itu. Dia sudah menipuku, menjebakku hingga membuat popularitasku terancam!” sungut Yocelyn. Ya, omongan Yocelyn memang benar. Produser gadungan itu memang harus bertanggung jawab. Masalah itu akan Nadine urus nanti setelah Nadine dan Yocelyn bisa memberikan klarifikasi yang tepat kepada publik dan membuat karir Yocelyn kembali naik. Dia berjanji akan segera mengembalikan keadaan seperti sedia kala. “Kamu tenang saja Lyn, aku akan mengurus dan meminta pertanggung jawaban pada produser b******k itu. Yang terpenting sekarang adalah memberikan penjelasan yang tepat agar karirmu tetap aman,” ujar Nadine menenangkan Yocelyn. “Ya, aku percaya padamu Dine, kamu pasti bisa menyelesaikan ini semua. Maafkan aku yang terlalu gegabah. Aku berjanji untuk tidak seceroboh ini lagi.” Beruntungnya Yocelyn memiliki manager seperti Nadine. Yocelyn kembali menatap para wartawan di luar sana. Nadine tersenyum melihat Yocelyn yang sudah terlihat sedikit lebih tenang walau sampai saat ini diantara mereka belum ada yang mempunyai cara bagaimana untuk berbicara pada wartawan-wartawan itu. Ketika mereka masih menatap kerumuman itu tiba-tiba ponsel Nadine berdenting, pesan chat yang masuk dari pihak agensi yang berisi bahwa semua media sosial dan televisi sudah sibuk membahas soal Yocelyn. Pihak agensi meminta Nadine atau Yocelyn untuk mengecek semua akun media sosial dan menonton televisi. Nadine begitu tegang membaca pesan tersebut dan dengan berat hati menuruti permintaan agensi yang mereka naungi. Apa yang akan terjadi jika Yocelyn mengetahuinya?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
200.3K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.9K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.3K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
76.1K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
220.4K
bc

Mafia and Me

read
2.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook