bc

half the world

book_age16+
0
FOLLOW
1K
READ
self-improved
drama
comedy
sweet
genius
city
office/work place
harem
slice of life
civilian
like
intro-logo
Blurb

bagaimana jika kita berpisah dengan seseorang namun tidak dengan ingatan nya?

bagaimana jika kita tidak memiliki satu pun tujuan?

ini adalah perjalanan hidup seorang laki-laki yang mencoba hidup normal dan keluar dari kenangan masa lalu nya.

chap-preview
Free preview
ingatan untuk pertemuan
" aku mau ke Jepang. lihat bunga sakura, makan udon, naik sepeda di taman. agh.. pokoknya nanti liburan kita ke sana" kata perempuan itu "kamu yaa, dasar maniak jepang" balas ku sambil mengelus-elus rambutnya. "biarin, hmm. kamu ga suka Jepang ya?" jawabanya dengan cemberut. "suka" "suka? benarkah?" "iya, ada satu hal juga yang mau aku lihat di sana" "apa?" "senyummu" jawab ku singkat. "agh gombal" "aku serius" "kenapa emang sama senyum aku" "kenapa? hmm karena setengah keindahan dunia ada di senyummu" wajah perempuan itu memerah, lalu ia mencubit ku. "aww, sakit sakit ish". bukankah wajah nya menunjukkan ekspresi senang tapi dia malah mencubit. dasar perempuan. "lagian gombal terus huuh" katanya dengan cemberut. "rasanya sakit tapi entah kenapa hatiku malah merasa senang. aneh, aku bisa merasakan sakit dan senang di waktu yang sama padahal dua perasaan itu punya sifat saling berlawanan. tidak, ini bukan adanya sesuatu yang aneh dalam diriku lebih tepatnya dia lah yang membuat ku merasa seperti ini. kemampuan unik yang dimiliki oleh nya membuat ku selalu ingin terus bersama nya." kata ku dalam hati. aku pun menyentuh pipi nya yang sedang cemberut. dia pun menoleh dan mulai menatap mataku. wajah kita mulai berdekatan. aku tau apa yang dia inginkan, aku juga menginginkan itu... sebuah ciuman.. "tinit, tinit, tinit..." suara alarm berbunyi. "agh ternyata mimpi dia lagi" kataku sambil mematikan alarm dan mulai beranjak dari tempat tidur untuk bergegas ke tempat kerja. padahal sudah lebih dari 2 tahun berpisah tapi kenapa kenangannya belum juga hilang. sial, ini seperti kutukan. jujur saja setelah dia pergi 2 tahun yang lalu, aku sulit untuk percaya pada orang lain. jangankan untuk percaya, untuk berbicara saja enggan. hanya menyia-nyiakan energi, bicara dan menghabiskan waktu bersama orang lain lalu tersenyum, tertawa bercanda, bercerita bahkan sampai menangis. hmm konyol, untuk apa melakukan semua itu karena pada akhirnya semuanya akan saling berpisah dan yang tersisa hanya ingatan. ingatan itu pun hanya berdampak sepihak, tentu saja pihak yang terdampak adalah yang ditinggalkan. bagi mereka yang pergi, semua ingatan itu adalah ilusi semata. sederhananya, hal yang tidak pernah terjadi. tapi untuk pihak yang di tinggalkan, ingatan itu seperti monster yang menakutkan. menghantui dalam semua kegiatan, seperti menghirup aroma makanan lezat disaat lapar membayangkan perutnya terisi penuh oleh makanan itu namun nyatanya makanan itu hanya bayangan, hanya menambah rasa laparnya dan akhirnya mereka mati karena kenyataan. aku berprinsip untuk tidak mau terlibat dalam berbagai macam keadaan, menolak untuk menjadi pusat perhatian sehingga tidak ada yang membebani segala macam masalah ke dalam hidupku. aku benci kata kata seperti tugas ini biar kau saja, ku percaya kan masalah ini padamu, persoalan ini ku serahkan padamu, dan kata kata tipu muslihat lainnya. dengan begitu aku akan terhindar dari kerja keras. hmm, semakin tidak kerja keras artinya semakin banyak pula energi yang ku simpan. aaghhh, akan ku habiskan energi itu untuk hal yang ku sukai. nama ku Husen Setiawan, lahir 20 Februari 1998 di tahun ini berumur 23 tahun untuk sekarang aku bekerja di pabrik yang memproduksi benda elektronik seperti televisi, sound speaker dan dvd. cita cita ku, hmm lebih tepatnya hal yang ingin ku jalani adalah hidup normal, biasa biasa saja tidak ada yang penting atau sesuatu yang ingin ku gapai. hidup normal saja sudah cukup. dan inilah cerita hidup normal ku. .. chchhhh. suara bis yang berhenti pt seawotrh, tempat ku bekerja. semua hal normal hari ini akan dimulai dari pabrik ini. satu dari tiga tempat dimana aku menghabiskan waktu di hari ini, sebenarnya di hari yang lain pun. satu lain nya adalah di bis jemputan pabrik ini dan satu lagi di dalam kamar kos. entah lah keseharian itu adalah hal yang normal untuk ku "selamat pagi" "selamat pagi" terdengar para karyawan yang saling menyapa. tentu saja tidak ada sapaan selamat pagi untuk ku, mungkin karena skill ultimateku yang membuat mereka tidak mampu merasakan keberadaan ku di tengah keramaian. "oy sen!" kata seorang laki-laki dari belakang ku sial ada yang bisa mengatasi ultimate ku, aku pun menoleh. "apa?" laki laki itu adalah teman ku, Ari dan di sebelah nya ada kak putri. mereka berbeda dari karyawan lain, mungkin karena mereka adalah teman satu grup dan tempat tinggal kami pun berdekatan. "bareng" jawab ari. "kenapa, lu lupa tempat loker karyawan?" kata ku sambil berjalan ke arah loker. "halah jutek nya" kata ari "eh ngomong-ngomong kalian udah belanja bulanan?" tanya kak putri "belum kak" jawabku "heh giliran manggil putri pakai kak" kata ari pada ku "karena gak sudi punya kakak kaya lu" jawab ku ya memang ari dan putri adalah senior ku di pabrik ini. mereka 1 tahun lebih dulu bekerja di sini, tapi kak putri juga adalah senior ku di sekolah smp dulu. "nanti abis pulang kerja belanja bareng ya?" kata ka putri ketika sedang berbicara dengan mereka, tiba-tiba. bruk.. dari belakang ada sesuatu yang menabrak ku "aduh, kalau jalan pakai mata dong. yah kan tumpah kan kena baju" katanya ternyata seorang perempuan menabrak ku. aku hanya diam mematung, perempuan itu mencuri dialog ku. bukankah harusnya aku yang marah. aku kan yang di tabrak. "minta maaf sen" kata ari "loh kok gua" "maafin temen saya ya, soalnya dia emang kadang ga keliatan" kata kak Putri sambil mengambil botol minumannya yang jatuh. kalau di ingat memang benar, jangan kan perempuan ini. leader grup pun kadang lupa akan kehadiran ku. seperti pembagian slip gaji, dia sampai kebingungan karena menurutnya dia tidak memiliki anak buah bernama Rangga Setiawan dan juga saat pembagian parsel yang lebih satu, padahal itu jatah ku tapi dia bingung siapa lagi yang belum. yaps itu karena aku selalu meminimalisir kontak dengan orang orang. sehingga orang orang lupa bahwa aku ada di hidup nya. karena bagi ku tidak ada bedanya. pada akhirnya aku akan dilupakan juga. aku melirik perempuan itu. matanya sipit, di pasti orang cina atau Jepang agh mereka berdua tampak sama. perempuan itu pun menatap ku, kita saling beradu tatapan. tiba tiba aku marasa gugup dan membuang pandangan. "yaudah ya kita duluan" kata kata kak putri pergi menuju loker dan segera masuk pabrik di susul dengan ari di belakang nya. aku pun membungkuk dan meminta maaf pada perempuan itu. "maaf saya tadi tidak sengaja" kata ku. sebenarnya aku tidak perlu minta maaf, toh buka kesalahan ku. tapi aku malas bila harus berdebat. setidaknya berkata maaf lebih ringan daripada harus berdebat siapa yang salah. perempuan itu pergi tanpa berkata apa pun perempuan itu seperti nya masih kesal, tapi buat apa dipusingkan toh itu bukan kesalahan ku dan harus nya aku yang kesal. saat mengambil sepatu di loker karyawan, aku jadi teringat perempuan itu. rasanya aku belum pernah melihat nya dan sepatu yang dia pakai itu. apa jangan jangan. ... aku kembali berpapasan dengan perempuan tadi. sudah kuduga di pasti langsung membersihkan bajunya di toilet. "hey?" kata ku "agh lu lagi, ngapain sih belum puas apa bikin gua kaya gini? sana pergi" katanya dengan sinis sontak itu membuat ku kesal, semakin membuat ku menolak berinteraksi dengan orang lain. niatku hanya ingin menolong tapi kenapa jadi aku yang disalahkan. dari awal pun itu kesalahan dia, aku hanya berjalan seperti orang normal dan perempuan ini yang menabrak dari belakang. "maaf, saya permisi" kata ku dan pergi meninggalkan nya. perempuan sombong, perempuan cantik memang selalu sombong. saat melirik sedikit ke wajahnya. aku terkejut. itu air mata kan? tapi kenapa dia menangis? ekspresi itu, ekspresi orang yang ketakutan tapi apa yang membuat nya takut. ah bukan urusan ku. toh dia sudah membuat ku kesal juga. ... ditengah perjalanan menuju grup ku aku jadi teringat sesuatu, kata kata yang pernah dia ucapkan. dalam ingatan itu aku sedang bertengkar dengan nya, karena sebuah foto. iya dia menyimpan foto bersama laki laki lain dan ketika aku minta untuk menghapus nya dia malah menyangkal kalau laki laki itu pernah memperlakukannya dengan baik dan foto ini adalah kenangan bersama laki laki itu. saat itu aku benar benar kesal, dan kita bertengkar. dia bilang aku kekanak-kanakan. dan aku berkata " kita putus" dia hanya menangis, kemudian tak ku sangka ternyata dia juga meminta putus. diperjalanan aku merasa kesal, entah kenapa hati ini terasa begitu sakit ketika melihat ada laki laki lain bersama nya dan dia tersenyum. terlebih lagi dia bilang kalau laki laki itu memperlakukannya dengan baik seolah aku ini apa. mungkin aku berkata putus karena kesal tapi jauh di dalam hatiku aku berharap dia mengejar ku, berharap dia memohon. tapi kenyataannya dia juga menginginkan nya. di kamar aku hanya diam, mengingat kembali kenangan yang aku lalui bersama nya. aku berfikir, bodoh nya aku kenapa menyerah. jika laki laki itu memperlakukannya dengan baik bukankah harusnya aku memperlakukannya jauh lebih baik dari laki laki itu. aku tau, jika aku tidak ingin dia berpaling jika aku ingin terus bersama nya harus nya aku membuat dia nyaman dan tidak bertindak egois. tiba tiba aku merasa aneh, aku merasa sakit tapi aku juga merasa rindu. aku merasa kesal tapi sesuatu di hatiku berkata untuk sabar. tock.. tock.. tock.. suara ketukan pintu terdengar. ternyata dia datang ke tempat kos ku. dan langsung memeluk ku. aku tidak tau, harus berkata apa. bukan.. sebenarnya aku tidak bisa berkata apa-apa. dia membuat ku tidak bisa berkata apa-apa. "aku bikin kamu kesel ya?" "iya" "maaf" dia pun menangis "ga perlu minta maaf, lagi pula kita udah putus" "kamu itu ga ngerti ngerti, kalau perempuan menangis sambil bilang putus artinya dia ga mau putus" kata nya. "maksudnya? kamu ga mau putus?" "janji sama aku, sekeras apapun aku minta kamu pergi, sebanyak apapun aku bilang putus. tolong, tolong jangan pergi, tolong tetap di sisiku. aku mohon, aku ga mau putus.. ga mau putus. kamu lebih penting dari apapun yang aku punya." .... sial kenapa aku malah kembali mengingat hal itu. tunggu dulu.. apa jangan jangan dia berbohong. agh sial. entah kenapa ada sesuatu yang mendorong ku untuk kembali membantu perempuan itu. aku pun kembali ke depan toilet perempuan. sesuai dugaan perempuan itu masih mencoba membersihkan bajunya, ya memang terlihat lebih baik tapi tetap saja. karena basah tidak mungkin kering sebelum bel masuk. "mau ngapain sih lu?!" katanya dengan nada yang kesali "nih" kata ku sambil memberikan baju seragam. "apaan sih lu, gua ga butuh" kata perempuan itu sambil beranjak kembali ke dalam toilet. "lu yakin mau pakai seragam basah di hari pertama kerja? 5 menit lagi bel masuk loh" kata ku. perempuan itu pun berhenti. "pakai ini, masih bersih ko. lagian ini punya temen gua. perempuan yang tadi ngambilin botol minuman lu" "makasih" kata perempuan itu lalu menerima seragam yang ku pinjam kan. "tunggu" katanya aku pun berhenti dan menoleh kearah nya. sambil mengerutkan kening. "tau dari mana kalau ini hari pertama gua kerja?" "oh, itu karena gua belum pernah lihat lu sebelumnya, lagian juga cuma anak baru yang udah pakai sepatu pabrik sebelum masuk area produksi dan lagi wajah lu terlihat amatir" jawab ku lalu pergi. "oh... eh tunggu, apa lu bilang? amatir?" katanya sambil berteriak. ... siapa perempuan tadi? dilihat dari penampilannya dia tidak mungkin ditempatkan di bagian produksi. lagipula jika memang dia di bagian produksi, harusnya ada lebih dari 1 karyawan baru yang masuk hari ini. hmm, kalau begitu bagian office ya. syukurlah bisa merepotkan kalau dia di produksi. cihh.. tapi ekspresi ketakutannya tadi, apa yang dia takutkan. dari tatapannya saja seperti orang yang mengalami kesakitan. tidak salah lagi, dia... bersambung.. penasaran sama sosok perempuan di masa lalu nya Husen? siapa sih anak baru itu?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.4K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.6K
bc

TERNODA

read
198.6K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
54.7K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook