Julie baru saja membuka pintu rumah petak berwarna gading itu, tak terkunci. Ia masuk begitu pelan dan mendapati Ellis sedang bermenung sendiri, duduk di ruang tengah. Ia masih memakai kemeja flanel dan celana jeans yang ia kenakan ke latihan Tony tadi. “Ellis...?” sapa Julie ragu- ragu. Perlahan Ellis menengadah dan tersenyum. “Oh, kau Julie? Kapan pulang?” “Baru saja,” jawab Julie yang ikut duduk di sofa, di samping Ellis. “Kau... jadi ke rehearsal Tony?” Ellis mengangguk, dengan mata masih menerawang ke arah meja di depannya. Julie merasa agak bingung. “Kau tidak kenapa- napa, Ellis? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?” “Hm?” gumam Ellis tidak fokus. “Oh, tidak ada apa- apa. Ah, aku baru ingat! Besok ada pengacara Nenek, Aldin Smith, datang jam sepuluh dan kita berdua mesti hadir.

