bc

Goodbay-u

book_age4+
576
FOLLOW
1.6K
READ
independent
stepbrother
drama
tragedy
brilliant
realistic earth
illness
naive
like
intro-logo
Blurb

Daun tidak dihadirkan untuk membenci angin yang menjatuhkannya. Tak pula menaruh dendam pada alam yang membuatnya mengering dan terinjak. Bersedia mengampuni kendati dicederai berulang.

Begitupun Bayu. Bukan tak pernah patah setelah dilukai berkali-kali. Bohong pula bila disebut berhati luas sebab memiliki lautan maaf tanpa batas. Pemuda itu sama memiliki amarah seperti manusia kebanyakan, tetapi tak cukup berani untuk membenci seseorang yang seharusnya dia kasihi.

"Semua orang melakukan apa saja untuk membahagiakan orang yang mereka kasihi, bahkan jika harus hilang sekalipun." - Bayu Sandiarsa Wildani.

"Sebenarnya, yang membuatmu mencecap sakit sebuah perpisahan bukan orangnya, tetapi kebiasaan yang hilang dan kenangan yang ditinggalkan." - William Arkharega Virgie.

chap-preview
Free preview
Prolog
"Mulai hari ini, Bayu tiga hari sama Bunda dan sisanya di rumah Ayah. Tapi, Bayu harus janji satu hal." Bocah kecil dengan ransel di punggungnya mendongak, kemudian menatap sang bunda dengan tatapan lugu dan sarat akan rasa ingin tahu. "Apa, Bun?" Perempuan itu menunduk menyamakan posisinya dengan anak laki-laki yang dipanggil Bayu. "Di rumah Bunda nanti Bayu enggak sendiri. Ada Kakak. Sejak berumur tiga tahun, Kakak udah enggak punya ibu. Jadi, Bayu harus selalu ngalah dan menuruti apa pun yang Kakak mau. Janji?" ujarnya kemudian seraya mengacungkan kelingkingnya. Bayu tampak berpikir. Bundanya selalu mengatakan bahwa janji kelingking itu tanda jika yang terikat di dalamnya tidak boleh mengingkari. Seserius itu. "Bunda sayang Kakak?" Bukannya menyambut seperti biasa, Bayu justru lebih dulu melempar tanya. "Sayang." "Kalau aku nakal sama Kakak Bunda sedih?" "Sedih. Jadi, Bayu jangan nakal, ya?" Akhirnya anak laki-laki itu mengaitkan kelingking mungilnya pada kelingking sang bunda. "Oke, aku enggak nakal. Nanti kalau nakal Bunda sedih." Sebuah senyum tersungging dari bibir perempuan itu. Tangan mulusnya terulur mengusak puncak kepala putranya. "Good boy. Ini baru anak Bunda." "Tapi, Bunda sayang aku juga, 'kan?" "Sayang dong." "Sayang aja?" "Sayang banget. Bayu sayang Bunda?" "Sayang banget ... banget ... banget!" teriak anak itu sembari melompat semangat, sementara tangannya bergerak seolah tengah berusaha menggambarkan bahwa rasa sayangnya begitu besar. Hari itu, Bayu tidak benar-benar tahu jika janjinya pada sang bunda justru menjadi sumber rasa sakitnya. |Bersambung|

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Perfect Revenge (Indonesia)

read
5.1K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Super Psycho Love (Bahasa Indonesia)

read
88.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.3K
bc

GARKA 2

read
6.2K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.7K
bc

TERNODA

read
198.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook