bc

ATHAYA

book_age0+
1.6K
FOLLOW
15.2K
READ
love-triangle
possessive
family
playboy
badboy
goodgirl
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Cerita tentang Azka Athafarizqi, siswa baru yayasan padipura, namun dalam sekejap mampu membius perhatian kaum hawa termasuk guru BK.

Laki-laki badboy dengan kejahilannya itu selalu membuat semua jengkel kepadanya, termasuk Athaya Adzkiandra yang tiba-tiba di klaim begitu saja oleh Azka untuk menjadi pacarnya.

chap-preview
Free preview
ATHAYA (1)
"Bang Ardhan bagunnn!!" "Bang Ardhan! Masya allah, ini kebo apa manusia." "Abang! Kamu tidur apa mati suri sih?!" Athaya tengah berteriak sembari menarik selimut Ardhan Arizkiandra, saudara kembar laki-lakinya itu. Bukannya bangun, Ardhan malah semakin mendengkur bebas dibalik selimutnya. Athaya sangat kesal dengan saudara kembar tidak identiknya itu, didorongnya tubuh Ardhan dari kingsize milik Ardhan sehingga saudara laki-lakinya tersebut terjatuh, alhasil hal itu membuat Ardhan meringis kesakitan dan terbangun dari tidurnya. "Anjir, siapa yang ngegantiin posisi kasur gue sih," Ardhan berdecak sembari berdiri dan memegang bokongnya sakit, sedangkan Athaya sudah berkacak pinggang dihadapan Ardhan," papa sama mama dibawah udah nunggu! hari ini hari senin, gue enggak mau telat lagi kayak lo, dalam kurun waktu 3 menit lo harus udah dibawah!" Ardhan menguap, lalu merenggangkan ototnya sejenak. "Iya-ah iya! Ribet! Bawel! Jelek!" cacinya. Athaya akhirnya pergi dari kamar Ardhan yang udah kayak kandang kebo, berantakan pake banget, Ardhan melirik jam di nakasnya,"Baru juga jam 07.00, telat dikit enggak papa, paling Athaya disuruh bersihin toilet dan gue bolos," Ardhan menyeringai kemudian berjalan malas kearah kamar mandi. Athaya Adzkiandra dan Ardhan Arizkiandra, saudara kembar laki-laki dan perempuan namun tidak identik itu, siapa yang tak mengenalinya? Apalagi mereka adalah anak dari pemilik yayasan padipura. Anak dari seorang Aldino Attariqi dan Abella Teresa, kembar tapi berbeda, itulah Ardhan dan Athaya. Ardhan bad sedangkan Athaya murid biasa-biasa saja, Ardhan tak pernah akur dengan Athaya begitu juga dengan sebaliknya. Tapi Ardhan sangat menyayangi saudara kembarnya itu, walau setiap harinya mereka berdua selalu mengibarkan bendera perang, Ardhan sangat keras kepala dan tidak bisa ditentang, player pula, petakilan siapa yang tidak jengkel coba? Sedangkan Athaya orang yang sangat risih dengan pericuh. Ardhan menuruni anak tangga dengan santai, dengan seragam yang setengah keluar dan rambut yang berantakan, semuanya tampak menunggu laki-laki itu untuk bergabung di meja makan, termasuk Athaya yang sangat kesal, inilah resiko jika pergi ke sekolah harus nebeng dengan Ardhan, ia harus siap telat dan menerima konsekuensi sebagai seorang murid yayasan yang terlambat. Ardhan menyeret kursinya, lalu duduk dihadapan Athaya yang sudah menatapnya jengkel. "Lama banget sih lo bang! Entar lagi telat nih," Athaya menatap tajam kearah Ardhan sembari mengoles roti selai dengan coklat lalu memakannya. Ardhan menyengir sembari mengeluarkan kaca andalan dari saku celananya,"Berisik ah, nebeng juga banyak protes pula." "Ardhan! Kebiasan banget ya kamu, rapiin baju kamu tu, mau sekolah atau mau tawuran sih, urakan gitu," tegur Aldi dan dikuti oleh deheman Abel. Ardhan menoleh sejenak kearah kedua orang tuanya itu,"yee kayak papa enggak aja, ya kan ma?" Abel menaikkan sebelah alisnya,"lah? Kok bawa mama juga sih, mama enggak kayak kamu ya dulu," bantah Abel tak terima. "Bang Ardhan emang beda mah, jangan-jangan anak pungut lagi," alhasil Ardhan berjalan kearah Athaya dan langsung mencium dahi Athaya sekilas,"berangkat yuk!" Athaya yang tadinya tengah bersungut kesal langsung menoleh kearah Ardhan yang sudah melenggang pergi sembari menyengir,"Abang! Kebiasaan banget sih lo asal sosor anak gadis mama!" Aldi dan Abel hanya menggelengkan kepala mereka serentak ketika melihat tindakan kedua anaknya itu, sedangkan Ardhan hanya terkikik geli. "Cepeten dikit bawa mobilnya kenapa sih bang!" protes Atha yang sudah berada didalam mobil, Ardhan berdecak pelan, gini rasanya kalau pergi sekolah bareng cewek,"pasang sabuk pengaman," Ardhan berujar namun matanya masih menatap jalanan yang ramai, karena hari senin adalah hari pertama mereka sekolah setelah minggu. Dengan sigap Athaya memasang sabuk pengamannya, Ardhan langsung meng-gas kencang mobilnya sehingga hal itu membuat Athaya berteriak sembari menjambak rambut Ardhan,"Masya allah, gue masih pengen hidup! Pengen nikah sama cogan, pengen punya anak kembar!"teriak Athaya kepada Ardhan. Ardhan tak peduli akan kondisi rambutnya yang sudah berantakan karena dijambak oleh Athaya, pergi sama cewek mah selalu gini, tadi minta dikencengin udah dikencengin malah teriak-teriak. "Ardhaaannnnn!!!"teriak Athaya ketika Ardhan hampir saja menumbur bis sekolah kalau saja laki-laki itu tidak dengan cepat menghindar dan menyelip, untung saja Ardhan punya keahlian sampingan yaitu balap,"berisik ah." Athaya akhirnya bisa bernapas lega ketika mobil Ardhan sudah terpakir di yayasan padipura dengan kedua nyawa didalamya masih utuh, Ardhan tersenyum kecil,"udah kenceng belum?" Athaya melototkan matanya sembari berkacak pinggang,"mati ae lo!" Ardhan hanya menyengir ketika Athaya sudah keluar dari mobilnya, laki-laki itu kemudian merapikan rambutnya yang sudah acak-acakan,"buset dah Atha nafsu banget, dikira naena lagi sama murid laen," Ardhan menatap wajah tampanya dikaca mobilnya, lalu mengambil tasnya dan menyampirkanya dibahu kiri, kemudian melenggang pergi ke markas biasanya. Athaya bergegas menuju lapangan, pastinya upacara sudah dimulai dan Atha sudah dipastikan nanti akan berbaris dibarisan murid yang terlambat, diliriknya arlojinya sesekali lalu menatap kembali kearah lapangan yayasan padipura. Brukkk Tidak sengaja Athaya menabrak seseorang, sehingga gadis itu terpental tidak cukup jauh karena menumbur punggung seseorang,"awww," Athaya meringis kesakitan. Laki-laki tersebut menoleh kebelakang menatap Athaya, Athaya meringis kemudian menatap tajam kearah Laki-laki yang sangat asing baginya itu,"mata lo dimana sih? Main tabrak aja!" Dumel Athaya sembari menunjuk wajah laki-laki tersebut. "Eh liliput, seharusnya gue yang nanya mata lo ada dimana? Lo yang nabrak kenapa lo yang ngedumel?" cerca laki-laki tersebut yang tak mau kalah, Athaya berjinjit sedikit sembari menunjuk wajah laki-laki asing itu, karena memang postur tubuh laki-laki tersebut sedikit lebih tinggi daripada Athaya. Athaya berdesis,"lo siapa sih? Lo enggak tau gue ya? Apa jangan-jangan lo anak baru?" Laki-laki itu langsung mengambil tangan kanan Athaya tanpa persetujuan dari gadis itu kemudian menjabatnya,"Kenalin, nama gue Azka Athafarizqi, gue murid pindahan dari sekolah lain, kalau lo ada perlu sama gue atau mau minta id line, nomor handphone atau akun sosmed lainya punya gue, lo bisa cari gue di kelas XI ips 1,"laki-laki itu kemudian meninggalkan Athaya yang masih terbengong. Azka adalah murid baru teraneh yang Athaya temui, setau Athaya seumur-umur ia sekolah, enggak ada murid baru yang awalnya sepede Azka, biasanya murid baru itu, pendiem, taat peraturan, berpakaian rapi dan sok polos, lah ini? Tanpa berpikir panjang Athaya akhirnya memutuskan untuk pergi kelapangan, dan bergabung dalam upacara yang biasanya dilakukan setiap hari senin. Gadis itu mengerucutkan bibirnya ketika ia dibariskan dengan murid-murid yang telambat lainya, peraturan yayasan padipura memang sangat ketat, ia tidak pernah pandang buluh mau itu murid anak presiden sekalipun ia harus tetap menjalani hukum jikalau melakukan kesalahan. "Baris yang bener!" Tegur Aroon Blenda, Athaya mencibir kesal,"Yee galak bener, kaduin lo entar ama abang gue." Alhasil Aroon mendengus,"Ck serah,"senyum Athaya mengembang saat Aroon sudah tak lagi berkomentar padanya. Lagian, siapa yang berani berhadapan dengan Ardhan? Yang sekali tonjokan aja bisa langsung sepoyongan, apalagi kalau ada yang mengganggu Athaya maka Ardhan tak akan pernah bisa diem, tak akan pernah bisa.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MANTAN TERINDAH

read
6.9K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

Dependencia

read
186.7K
bc

I Love You Dad

read
283.0K
bc

Yes Daddy?

read
798.4K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook