Butuh waktu beberapa detik bagi Maura untuk merespon perkataan Natali setelah dia terdiam sejenak dengan memejamkan matanya. Maura mengusap wajah lelah itu kemudian mengulas senyum tipis pada Natali. “Aku tidak apa-apa, dan jaga pikiranmu agar tidak terpengaruh dengan mereka.” “Ra, jikalaupun kamu memang mengalami hal yang demikian, aku tetap akan selalu setia berdiri di belakangmu. Aku tau, apa yang kamu alami ini adalah karena pria tua itu, dan sekarang dia menggunakannya untuk menyerangmu. Keluarga pria tua itu benar-benar menjijikkan.” “Ah, sudahlah. Aku benar-benar tidak apa-apa dan kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku secara berlebihan.” Maura mengerti jika Natali sangat peduli padanya. Wanita itu bukan hanya sekedar Sekretaris baginya, tapi dia juga teman yang baik. Namun, tet

