Gara tidak menerima penolakan. Dia tetap membawa Maura dan menurunkannya di bawah shower. Meelpas baju mereka dan membuangnya di keranjang kotor. Namun, apa yang ditakutkan Maura tidak benar terjadi. Gara hanya memandikannya saja sesuai dengan perkataan dia tadi. Gerakannya lembut, menyusuri setiap tubuh istrinya dan membersihkan semua bagian tanpa terlewat sedikit pun. Sebenarnya, malam kemarin pun itu untuk pertama kalinya bagi Gara. Dia sudah menjaga jarak pada semua wanita dan kemarin malam, dia menyerahkan itu pada Maura. Setelah Gara pergi, Maura kembali rebahan di atas kasur. Dia masih terlalu malas untuk berjalan atau pun turun ke bawah. Baru juga dia hendak menutup matanya kembali pintunya di ketuk oleh Candra. “Nyonya, apa saya bisa masuk?” “Masuklah.” Candra tidak masuk

