Jantung Maura seolah berhenti berdetak mendengar Roy yang menghadangnya. Dia mendengar langkah kaki yang semakin mendekat, dan setiap langkah itu seperti satu tusukan belati yang menancap di hatinya. “Maura, bagaimana jika aku ikut mengantarmu? Gara tidak ada di sisimu, jadi aku sebagai Om kamu merasa bertanggung jawab.” Bicara apa Roy ini? Bilang saja jika dia ingin mendekati Maura lagi. Maura memaksakan senyum dan berbalik. “Saya rasa tidak perlu, karena sudah ada Arjun yang bertanggung jawab.” “Benar, saya pasti akan menjaga Maura.” Roy memanggut-manggut. Di belakang sana, Indah sedikit curiga. Bagaimana bisa suaminya berubah drastis seperti ini? Padahal, sebelum itu dia sangat susah sekali untuk menjenguk orang tuanya. Namun ... pikiran jelek mulai menyusup ke telinga, dan de

