Lagi-lagi Gara tidak menjawab pertanyaannya. Dia itu seperti memakai kaca mata kuda di mana pandangannya lurus ke depan sedangkan Maura masih tetap mengejarnya. “Gara, apa kamu masih marah padaku, hm? Hm?” Jangankan untuk menjawab, dia saja tidak memperdulikan Maura sama sekali. Langkahnya yang dua kali lipat dari Maura, membuat Maura susah untuk mengejar. Maura sudah seperti anak kecil yang sedang mengejar ibunya hingga dia terjerat kakinya sendiri. Tubuhnya tumbang ke depan, dan tepat di saat itu tangan kekar Gara sudah menangkapnya terlebih dulu. Hanya dengan satu tangannya saja, dia sudah bisa menyangga tubuh Maura yang baginya seperti tidak mempunyai beban sedikit pun. Mereka terdiam beberapa detik, sebelum akhirnya Gara menarik tubuh istrinya. Karyawan Maura yang tadinya melihat

