“Orang seperti apa yang anda maksud?”
Mendadak suara muncul dari arah pintu. Di sana, Gara berdiri dengan Arjun di belakangnya. Mereka datang, tepat di saat Maura tidak tahu lagi harus mengatakan apa untuk menghadapi semua pemegang saham, yang terus menerus memojokkan dan meminta surat pengunduran dirinya.
Gara masuk dengan tenang, kedua tangannya dia sembunyikan di dalam saku menatap Permana dengan tatapan membunuh. “Kalian adalah orang yang berpendidikan dan berwawasan. Apa seperti ini, cara kalian menyikapi masalah? Menelan segala sesuatu mentah-mentah? Apa kalian tidak takut tersedak?”
Tatapan Gara masih tertuju pada Permana, tapi setelah itu dia berdiri di belakang istrinya dan memperhatikan mereka semua bergantian. Jika Gara yang sudah berdiri, maka mereka akan berpikir seribu
