Baik Natali maupun Raksa, tidak ada yang menyadari jika pembicaran mereka bukan hanya kedua telinga mereka saja yang mendengar. Namun, seorang wanita tersenyum puas mendengar apa yang mereka katakan selama di bar tadi. Wanita itu sudah sejak awal duduk di belakang Natali tanpa ada yang menyadarinya, karena Raksa pun tidak mengenal siapa wanita itu. Tidak lama setelah Theo membawa pergi Natali dan Raksa pun pergi dari sana, Prita datang menghampiri wanita itu. “Apa aku sudah melewatkan pertunjukan bagus?” tanyanya basa-basi dengan tersenyum dingin ke arah wanita itu. “Kau akan berhutang banyak padaku.” Prita memajukan tubuhnya dengan kedua alisnya yang terangkat. “Benarkah? Bagaimana kalau aku mengatakan keluargamu yang mencoba membunuhnya ke semua orang, apa itu bisa membayar semu

