"Aku tak mengusirmu dari rumah. Aku hanya ingin kembali ke tempatku. Beristirahat." Ucapan Ida Kemala malah membuat Hanum meradang. Matanya menatap tajam pada sang besan yang sembap matanya. "Lalu, apa yang kamu tunggu? Kembalilah, sekarang. Kembalilah, ke tempatmu bermula!" Sontak saja, teriakan Hanum membuat banyak orang yang tengah menikmati secangkir teh hangat, terperenyak. Masing-masing dari mereka saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya berlari mendekati sumber suara. Tak terkecuali Hadinata. "Ada apa ini, Hanum?" Hanum melirik sebentar pada suaminya, lantas melenggang pergi setelah mengacungkan telunjuknya tepat ke depan wajah Ida. Ia tak lagi menghiraukan banyak kasak-kusuk dan praduga para kerabat yang hanya mendekat saat telah berjaya. Melihat Hanum bertingkah demiki

