Penguntit Yang Memiliki Misi

1357 Words

Tiara memejamkan mata, tubuhnya menegang karena ketidakpastian tentang apa yang akan dilakukan Abimana. Suara napasnya terdengar lebih keras di tengah keheningan malam. Udara terasa semakin dingin. Satu detik berlalu, lalu dua detik, tapi Abimana tetap diam. Ketidakpastian itu membuatnya semakin gugup. Jantungnya berdetak kencang. Tiara membuka sedikit matanya dan melirik ke arah Abimana, yang berdiri tegak di hadapannya. Tubuhnya terlalu dekat, bayangan Abimana menutupi cahaya lampu jalan. Abimana merendahkan tubuhnya, membisikkan kata-kata yang membuat Tiara menggigil: "Hukuman kita tunda dulu." Suaranya berat, nyaris seperti gumaman yang dibungkus nada lembut, tapi berbahaya. "Ada yang minta diajak bermain." Kata-kata itu menggantung di udara, menambah kesan ketegangan. Tiara membu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD