Pov Yuni
Akhir pekan yang aku tunggu datang juga. Lek karni benar-benar menjual dua kambingnya. Dan akupun di ajak beli hp, lek karni membeli dua hp yang satu buat aku dan dia sendiri biar bisa menghubungiku setiap saat kalau lagi kangen bisa langsung telp katanya. Aku iya in aja wong aku juga enggak rugi.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya karyawan konter. " Mau cari hp mas." jawab lek karni. "Silahkan pilih ada hp appa, realku, xiomei, viva, bapak mau yang mana?". Lek karni melihatku " mau yang mana nduk?" bukan menjawab pertanyaan si masnya malah balik bertanya padaku. "Hemm yang appa ae lek." jawab ku. " Yang appa berapa mas?" sambil mengambilkan hp karyawan konter itu menjawab "satu juta empat ratus pak"." Ya wes tak ambil sama ada engak yang harga satu jutaan atau di bawahnya?" tanya lek karni. "Ada pak, ini merek realku sembilan ratus limapuluh." "Ya tak ambile dapat bonus nomer ya mas masak udah beli banyak engak dapat bonus". Lek karni menawar pada mas penjaga conter. "Iya pak monggo di pilih mau perdana yang mana?"
" Nduk kamu pilih nomere sekalian punya pak lik aku tak bayarin hp dulu ke kasir". "huum" angguk ku. Dan akupun memilih dua nomer berwarna kuning saat aku sudah selesai memilih pak lik karni datang menghapiri "udah nomernya" aku mengangguk kamipun pergi dari toko hp tersebut.
Akupun sama paklik karni di ajak belanja baju sepatu dan lain lain. Tak lupa juga buat bapak dan ibu. Dan akupun di ajak makan sebelum pulang.
"Yun nanti lek bapak atau ibu kamu tanya harga hpnya kamu bilang harganya tiga ratus ribu ya, biar engak curiga ". Kata pak lek karni " Iya pak lek"
Sampai dirumah bapak sama ibu juga lagi bersantai di teras. Pak lek karni menghampiri bapak " kang ini ada rezeki tak beliin rokok buat kang tomo". Bapak menerima rokok dari lek karni sambil tersenyum " Dapat dari mana?" tanya bapak. "Oalah kang aku jual kambingku itu wong kandangnya udah engak muat rencananya mau tak jual bulan depan tapi itu yang indukan wes mau beranak, daripada nanti pas beranak aku repot tempat".
" Laku berapa kar kambingmu?" sambung ibu ku sambil membawakan kopi buat lek karni.
"Halah dua laku limajuta setengah". jawab lek karni sambil menyesap kopi. "Banyak juga ya?" sambung ibu ku " trus uangnya mau buat apa kar". " "Rencananya mau tak buat benerin rumah yu, rumah wes pada bocor kalau
hujan". "Oh ya yun ini hp buat kamu trimakasih ya tadi udah temenin paklek cari hp" akting lek karni di depan bapak ibu ku sambil memberikan hp padaku. "Heh opo to kar kamu ngasih hape segala sama yuni nanti uangmu habis hape lo mahal kar" kata bapak. " Engak kok kang wong cuma tiga ratus ribu, hape cino iki kang" dusta lek karni. " Oalah hape bagus kayak gini murah yo ternyata" sela ibu tampak heran. "Huuh yu tadi kan aku suruh yuni temani beli hape biar bisa video call an ama lek sum yang di sum***a, kasian si mbok punya saudara satu aja merantau jauh biar bisa komunikasi".
"Walah makasih lo kar udah beliin hape buat yuni".kata ibu ku
" apa to yu, yuni lo wes tak anggep kayak anakku sendiri engak usah sungakan lah, lagian ini lagi dapat rezeki ." kata lek karni.
"yun bilang makasih sama lek karni" tambah ibu. " Makasih ya lek" ku ucapku pada lek karni, lek karni pun tersenyum sambil mengangguk. Dan tak berselang lama lek karni berpamitan. Dan aku pun masuk ke kamar merebahkan diri.
Akupun mengotak ngatik hp baru ku. Akupun mendowload beberapa aplikasi. Terutama aplikasi warna biru dan hijau.
Saat aku membuka akun warna biru aku mencari- cari nama Kakak kelas ku siapa lagi kalau bukan Deni nama yang akhir akhir ini mengusik jiwa ku. Dan benar saja aku pun mendapatkan akunnya. Aku kirim permintaan pertemanan padanya dan berharap dia mau menerima pertemananku, karna sangat sulit mendekatinya di dunia nyata.
Tanpa terasa pun sudah hampir tiga jam aku memainkan ponsel baru ku dan melihat mas deni belum menerima pertemana yang aku kirim. ku hembuskan nafas kasar dan akupun tanpa sadar tertidur.
Entah berapa lama aku tertidur saat bangun matahari sudah condong kebarat. Akhirnya aku putuskan untuk mandi. Setelah mandi akupun bersantai di ruang tamu sambil bercanda ria dengan metha dini dan ana di grub w* kami sambil v* an dengan para cs ku.
Tanpa ku sadari lek karni datang dia meminta bantuanku cara mengoprasika hpnya sebenarnya aku malas tapi mau gimana lagi masih bisa aku manfaatin. Akhirnya aku ajarin dia pakai aplikasi w* trus cara menyimpan nomer telepon cara mangangkat telepon cara video call an semua aku ajari. Biar engak bolak balik ngajarin satu satu lebih baik aku ajarin sekalian mau bisa monggo engak bisa ya terserahlah.
Hari berganti bulan berganti ahkirnya abang pujaan hatiku lulus dan meneruskan kejenjang yang lebih tinggi. Dan selama itupun permintaan pertemanan ku belum terbalas sungguh aku kecewa setengah mati, aku yang patah hati pun malanjutkan hidup ku dengan menghapus jejak abang tercinta ku.