3. Teman Baru

809 Words
"Teman baru? tentu itu sangat menyenangkan. Tapi, tidak semua orang tulus berteman dengan kita, ada kalanya kita harus berhati-hati agar tidak dimanfaatkan oleh yang namanya FAKE FRIENDS!" ~Airin Fernandan. *** "Hai," sapa seorang gadis cantik yang duduk di depan meja Airin. "Eh? Hai juga," jawab Airin dengan sedikit kaget karena disapa tiba-tiba. "Nama lo Airin kan? Kenalin gue Natasha," ucap Cewek cantik dengan senyuman manis itu yang mengaku bernama Natasha. "Iyaa salam kenal, Nata," balas Airin dengan menunjukkan senyuman yang manis. "Kantin kuy, Rin. gue lapar banget," ajak Natasha. Belum sempat Airin membalas ucapan Natasha. Langsung saja ia menarik tangan Airin seenaknya, mau tidak mau Airin pun mengikuti langkah lebar Natasha. "PELAN PELANN WOY TANGAN GUE SAKIT NATASHA!" pekik Airin yang sedikit keras. Natasha yang mendengar teriakan Airin itu pun akhirnya berhenti menarik Airin sambil mengangkat tangan membentuk huruf V disertai kekehan kecil. Akhirnya Airin dan Natasha berjalan berdua menuju kantin yang penuh dengan mahasiswa kelaparan. Sesampainya di kantin, Airin dan Natasha melihat kantin sangat penuh dan berisik dengan mahasiswa-mahasiswa yang kelaparan. Setelah mencari-cari tempat duduk yang memakan waktu lima menit. Airin pun mendapatkan tempat duduk, dan Natasha memesankan makanan. "Gimana ngantrinya?" tanya Airin kepada Natasha. "Rame banget, sampai kaki gue keinjak-injak," ucap Natasha yang sedikit kesal. Airin yang mendengar penuturan dari Natasha pun hanya tertawa kecil. Saat Airin dan Natasha sedang asik tertawa dan berceloteh ria, datanglah dua orang gadis yang memiliki wajah serupa. "Hai!" sapa mereka bersamaan disertai senyum manis. "Hai juga," balas Airin sembari membalas tersenyum. "Boleh gabung gak? Kursi yang lain udah gak ada yang kosong," ucap gadis berambut lurus, diangguki oleh gadis dengan rambut agak bergelombang di sebelahnya. "Iyaa, boleh kok," jawab Natasha dengan antusias. Mereka berdua pun duduk berhadapan dengan Airin dan Natasha sambil tersenyum ramah. "Kenalin gue Keila Azzura Caith dan sebelah gue saudara kembar gue namanya Keira Azzura Caith," ucap cewek yang berambut lurus. "Gue Natasha Adiyathama," kata Natasha membalas perkenalan diri mereka berdua. "Gue Airin F." Mereka berempat pun makan bersama dan sesekali bercerita tentang pengalaman mereka yang lucu. Mereka tampak tak masalah dengan perkenalan Airin yang begitu singkat. Tiba-tiba, seisi kantin langsung riuh dan pecah karena para Most Wanted kampus masuk ke area kantin, banyak gadis-gadis yang meneriaki nama Idola mereka. 'Kyaaaaaaaaa, Petraaa aku padamuuu.' 'Leonnnn tambah imuttt.' 'Kyakkkkk!! Stefan bisa hamil gue saat ini.' 'Kyakkkkkk, Kak Asriiii.' Sekiranya seperti itulah teriakan mereka di kantin yang membuat kuping siapa pun yang mendengarnya bisa jadi tuli seketika. Airin yang tidak peduli dengan mereka pun memilih lanjutin makannya yang tadi sempat tertunda. Tiba-tiba pelaku yang membuat seisi kantin riuh tadi datang ke meja Airin dan teman-temannya. Sontak saja hal itu membuat teman-teman baru Airin gugup dan terkejut secara bersamaan. "Kita boleh gabung gak?" tanya salah satu cowok dari mereka dengan gaya sok kerennya. Merasa ada yang bicara, Airin pun menolehkan kepalanya dan ternyata dia adalah Petra, abang Airin sendiri. Ia hanya memutar bola matanya malas saat Petra melirik sejenak ke arahnya. "Ck, abang cari masalah aja," batin Airin. "Boleh kak boleh," ucap Natasha yang salah tingkah karena ketampanan mereka. Mereka berempat pun duduk satu meja bersama Airin, Natasha, Keila, dan Keira. Di meja Airin dan teman-temannya suasananya canggung dan akhirnya mereka semua makan dengan diam tanpa ada yang berbicara. Hingga akhirnya, saat Airin telah menyelesaikan makan siangnya. Ia pun berpamitan ke toilet karena kebelet ingin buang air. "Eh, aku ke toilet dulu ya," pamit Airin sopan. Saat Airin memasuki toilet, ada yang mengguyurnya dengan air bekas kain pel yang sangat bau dan kotor. "EEE b*****t, GUE BASAHH INI MANA BAU LAGI!" pekik Airin spontan. Di dalam kamar mandi itu terdapat empat orang gadis dengan dandanan yang cukup mencolok dan tebal di wajahnya. Tiba-tiba salah satu gadis yang berdiri paling depan di antara mereka pun maju ke hadapan Airin. "Ada apa, Kak? Saya salah apa?" tanya Airin berusaha mengontrol emosinya. Tanpa mengucapkan sepatah kata, gadis itu menarik rambut panjang Airin dan menjambaknya dengan cukup kuat. Airin yang tidak terima diperlakukan begitu pun menepis tangan cewek itu dan memelintirnya ke belakang. "Aw! Ohh lo udah berani ngelawan ya sama gue! Tunggu aja, lo bakal gue keluarin dari kampus! Bapak gue rektor di kampus ini!" ucap gadis itu mengancam Airin. "Buat apa takut kalau gue bener, toh lo yang salah. Dan gue tunggu PEMBUKTIANNYA," ucap Airin sambil menekan di kata "pembuktian." Airin pun keluar dari toilet dan berjalan menuju ruang CEO buat ganti baju, karena ruangan itu adalah ruangan khusus untuk Bapak Airin jika sedang berkunjung. Setelah berganti baju Airin pun berjalan ke kelasnya lagi, karena saat Airin berganti baju, ternyata sudah masuk jadwalnya. Untung saat Airin masuk dosen belum ada, sehingga ia terbebas dari hukuman dosen killer itu "Dari mana aja lo?" tanya Natasha penasaran melihat Airin baru datang. "Tadi diare," jawab Airin dengan santai. "Oh, yaudah lo duduk gih. Tuh Bu Rahma udah mau masuk," kata Natasha menyuruh Airin untuk duduk. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD