CHAPTER 3 : JADI NIKAH

2090 Words
Nova Zahra Kavindra adik bungsu dari Danu Caka Kavindra, memang tidak suka dengan sikap sang kakak yang menurutnya memperlakukan istri pertama serta anak-anak dari istri pertamanya secara semena-mena termasuk Aries. Mungkin kakaknya itu telah dibutakan oleh cintanya pada Geya, sang perebut suami orang. Nova tidak pernah dekat dengan Geya, perempuan yang selalu bersikap palsu di depan orang lain. Dulu Nova sendiri sangat dekat dengan Astrid, bunda Aries, karenanya ia marah besar ketika kakaknya berselingkuh dan menikah kembali tanpa sepengetahuan Astrid. Apalagi setelah mengetahui hal itu, Astrid akhirnya mengalami depresi dan meninggal karena tidak kuat menahan sakit hatinya. Estella, kakak Aries pun juga sudah meninggal di usianya yang masih muda 32 tahun karena kecelakaan bersama Evano, suaminya, mereka meninggalkan sepasang bayi kembar yang sekarang sudah berusia 4,5 tahun yaitu Venus Alula dan Mars Altair. Nova sangat salut dengan Aries yang mampu menjaga dan menyayangi keponakannya bagai anak sendiri dan mengajarkan mereka hingga tumbuh pintar seperti sekarang ini. Sayangnya di usia Aries yang sudah tiga puluh tahun dia belum menemukan wanita yang benar-benar tulus. Kisah cinta Aries beberapa kali gagal. Namun, Nova sangat menyukai prinsip keponakannya itu yang walau gagal tidak berarti harus terpuruk. Apalagi saat Aries menghadapi orang-orang yang menghinanya, pria itu tetap melawan dengan sikap tenang tidak membalas dengan amarah. Bisa dikatakan Nova sangat mengagumi keponakannya. Hari ini adalah hari berlangsungnya pernikahan Fabian, keponakan yang Nova sendiri tidak sudi mengakuinya, tapi Nova memutuskan untuk hadir karena kakaknya yang mengundang, Danu mengundang keluarganya karena perusahan suaminya membantu perusahaan Danu. Sayangnya sang suami dan anak-anaknya tidak bisa hadir. Dia akhirnya pergi sendiri ke Jakarta. Nova dibuat penasaran dengan calon Fabian yang katanya dibayar untuk mengandung anak Fabian. Nova tidak habis pikir bagaimana jalan pikiran keluarga kakaknya itu. Nova tentu mengajak Aries dan kedua cucunya untuk pergi ke pernikahan itu, dia tak mau sendiri di tengah-tengah beberapa orang yang tidak menyukainya, apalagi keluarga dari Geya, istri Danu. Di sinilah mereka sekarang, di aula gedung yang disewa oleh Danu. Pernikahan yang diselenggarakan kali ini memang sederhana. Mungkin karena calon istri Fabian yang berasal dari kampung. "Aries, Tante mau lihat pengantin perempuannya dulu ya, penasaran." Nova tidak bisa membendung rasa penasarannya. Mereka sudah duduk di jajaran kursi untuk keluarga calon mempelai pria. Aries mengangguk, begitu juga dengan Venus dan Mars yang mengikuti gerakan anggukan sang papa. Nova segera pergi meninggalkan mereka. Nova ke ruangan tempat calon mempelai wanita yang bernama Starla itu dirias. Ternyata Starla adalah gadis belia berusia 19 tahun. Kasihan sekali, batin Nova menatap miris Starla, tampak sekali gadis itu sebenarnya enggan melaksanakan pernikahan ini. Setelah melakukan perbincangan canggung dengan keluarga mempelai wanita, Nova memilih kembali ke aula. Namun, ia terkejut dengan apa yang ia lihat di salah satu ruangan yang sedikit terbuka, dia mengintip, di sana tampak Danu, Geya, Fabian, sedang berbincang dengan Tavisha serta kedua orang tua wanita itu Alfa dan Kalista. "Jadi, bagaimana cara membatalkannya? Tavisha sedang hamil, aku tidak perlu menikahi gadis kampung itu," ucap Fabian, membuat Nova yang sedang menguping di sana terkejut. Dia menggeleng padahal yang mereka lakukan adalah perbuatan zina, tapi orang tua keduanya tampak biasa saja, bahkan orang tua Tavisha terlihat bahagia. "Aku punya cara bagaimana keluarga kita tidak akan malu dengan pembatalan pernikahan ini." Geya si wanita bermuka dua mulai bersuara. "Bagaimana?" tanya Danu penasaran dengan ide istrinya. Geya melirik ke arah pintu ternyata pintu itu belum tertutup rapat. Nova yang menyadari Geya melangkah ke pintu segera bersembunyi. Geya melihat ke luar, karena sepi ia segera menutup pintu ruangan itu. Sementara dibalik lorong, Nova yang bersembunyi tampak mengatur nafas karena takut ketahuan. "Apa yang direncanakan mereka?" *** "Papa kenapa makanannya belum boleh dimakan?" tanya Mars yang melihat stand makanan belum dibuka. "Karena acaranya belum dimulai, Sayang," jawab Aries. "Nanti kalau sudah dimulai boleh dimakan?" Aries mengangguk. "Boleh. Sabar ya." Putranya ini memang suka sekali makan pantas saja pipi Mars tambah tembam. "Papa lihat itu ada Om Kelipik Kentang!" Venus berseru melihat Leo, sahabat sekaligus bos Aries sudah tiba di sana. "Om Kelipik Kentang!!!" sorak Venus dan Mars bersamaan. Seketika Leo menoleh, bukan hanya Leo, tapi banyak juga keluarga dan tamu yang menoleh ke arah Aries dan si kembar. "Jangan keras-keras." Aries sudah berulang kali mengingatkan, tapi keduanya masih saja senang bersorak. "Ups maaf, Papa." Venus segera memeluk Aries. Kalau seperti ini dia mana bisa marah. Mars tak mau kalah ia turun dari kursi dan segera meminta di pangku. Aries bisa apa dia lemah terhadap keimutan hakiki si kembar. Leo menuju ke jajaran kursi Aries dengan wajah yang ditutup oleh tangan, dia segera mengambil tempat di sebelah kanan Aries. "Kalian kenapa tega sih bilang Om keriping kentang?" tanya Leo pada Venus dan Mars dengan ekspresi dibuat sedih. "Aku ikutan Papa," jawab mereka kompak. Leo menyenggol lengan Aries yang sedang memangku Mars. "Malu nih gue." Apalagi tadi dia bertemu pandang dengan Mika, mantannya. "Memang benar, 'kan? Lo tuh kayak keripik kentang rapuh banget, ditinggal pacar sampai sakit, terus sekarang masih enggak bisa move on." Aries tahu Leo datang dari acara akad kali ini hanya untuk berlama-lama memandang Mika, padahal kelakuan wanita itu hampir sama dengan Tavisha. "Kalian jangan sampai seperti Om Leo yang rapuh kayak keripik kentang ya." Aries mengingatkan si kembar sambil mengecup kepala keduanya. "Siap, Papa. Kita pasti kuat sepelti Papa," jawab mereka semangat. Leo hanya bisa mendengus. Papa dan anak sama saja. Tidak lama Nova kembali ke kursi itu dan terlihat cemas. Dia duduk di sebelah kiri Aries sambil memangku Venus. "Kenapa, Tan?" tanya Aries yang menyadarinya. Nova ingin memberitahu, tapi karena takut terdengar, ia mengambil ponselnya dan mengetikkan apa yang ia dengar tadi. Aries pun membacanya sambil mengernyit. "Jadi, akad nikah kali ini kemungkinan besar gagal?" bisik Aries dan Nova mengangguk. Tidak lama calon mempelai pria pun tiba dan duduk di depan penghulu. Kalau tahu begitu kenapa tidak dibatalkan saja langsung. Tanda-tanda mereka akan membuat drama, batin Aries. Setelah itu calon mempelai wanita pun dipersilakan hadir. "Cantik ya, Oma," ucap Venus ketika melihat Starla. Nova hanya mengangguk sambil berpikir apa sebenarnya rencana Geya. Sementara Aries sekarang mengingat calon mempelai wanita yang bernama Starla itu adalah gadis yang ia kira pembantu saat bertemu Fabian dan Tavisha di mal. Ternyata dia? Kasihan sekali, batin Aries memandang kasihan pada nasib Starla. Saat ijab kabul segera dimulai Fabian mendapat pesan bahwa Tavisha dan kedua orang tuanya sudah siap di depan aula untuk berakting menyedihkan. Setelah itu, fitnah dan hinaan didapatkan Starla dan keluarganya. Apalagi saat Tavisha masuk ke aula dengan tampilan manusia paling menyedihkan, begitu pula orang tua wanita itu. Satu tamparan terlayang di wajah Starla. Tamparan itu dari Mika, sepupu Fabian, sekaligus mantan Leo. "Papa, Tante Cantik ditampal nenek sihil jahat." Venus merasa tidak terima. Nova juga terlihat cemas tega sekali mereka mempunyai ide seperti ini. Aries menoleh ke arah Leo. "Lihat mantan lo, kasar begitu masih aja lo suka." Aries ingin mata sahabatnya itu terbuka dengan melihat kelakuan Mika. Leo hanya diam, dia juga tak menyangka Mika bisa sekasar itu. "Papa, Tante Cantik jadi nangis." Mars sekarang yang berkomentar. "Papa bantuin Tante Cantik." Aries sedang mempertimbangkan untuk membantu atau tidak. Dia sebenarnya tak mau berurusan dengan keluarga Danu, tapi melihat hujatan dan perlakuan yang diberikan kepada Starla dan orang tuanya, bahkan dari keluarga gadis itu sendiri, Aries tentu tidak tega. "Oke tunggu di sini." Aries mendudukkan Mars di kursinya. Dia memutuskan menjadi pahlawan hari ini. "Berapa hutangnya?" tanya Aries yang sudah berada di depan. "Mau apa kamu?!" Danu tampak kesal. "Bilang saja berapa hutangnya?" "Lima ratus juta." Starla yang menjawab, Aries segera mengeluarkan ponselnya. Tidak lama dia kembali berkata pada Danu, "Saya sudah transfer lima ratus juta pada Anda untuk membayar hutang mereka. Padahal hanya lima ratus juta yang bagi Anda kecil, tapi Anda begitu tega memfitnah mereka. Apa sekarang Anda kekurangan uang?" "Aries!!!" geram Danu. "Kenapa? Apa itu benar?" Aries tampak tenang, terlihat tak ada beban padahal dalam hati ia ketar-ketir, lima ratus juta di tabungannya raib begitu saja. Aries memang pria hemat mendekati pelit, bisa dibilang perhitungan masalah uang. Mengeluarkan lima ratus juta dalam sekejap tentu membuatnya frustrasi. Beginilah risiko ingin menjadi pahlawan. "Permisi, apa pernikahan kali ini tidak jadi? Kalau tidak, saya sebaiknya pergi." Penghulu yang dari tadi menyaksikan pertikaian itu tampak akan pergi. Entah kenapa tiba-tiba terlintas pikiran aneh dalam benak Aries karena mendengar kembali hujatan yang berbisik kalau dirinya dan Starla mempunyai hubungan sampai Aries mau membayarkan hutangnya. "Jadi, Pak. Saya yang akan menggantikan calon mempelai pria pada hari ini!" tegas Aries. Semua yang ada di sana terkejut termasuk Aries sendiri. Kenapa gue ngomong kayak gini? Setelah dalam sekejap uang ratusan juta raib sekarang dalam sekejap mendapatkan istri. Nova dan Leo yang mendengar itu, ingin bertepuk tangan. Ketika Aries bertekad menjadi pahlawan ternyata tidak kaleng-kaleng. Keduanya benar-benar salut. Sementara Venus dan Mars tidak mengerti, tapi tetap terkagum melihat aksi sang papa yang bisa membungkam semua orang di dalam aula ini. "Satu hal yang perlu Anda semua ketahui. Fabian membatalkan pernikahan bukan karena hal tadi, tapi karena Tavisha baru diketahui hamil anak Fabian. Tentu seorang Fabian harus bertanggung jawab akan perilaku bejatnya. Benar, bukan?" Aries tersenyum sinis kepada Fabian. "Kurang ajar!!!" Danu dan Fabian sama-sama ingin menyerang Aries, tapi dicegah oleh Geya karena kalau seperti ini mereka akan malu. Di sana bukan hanya ada keluarga besar mereka, tapi beberapa tetangga dan teman dekat Danu serta Geya. Lihatlah semuanya sedang berbisik. "Begitu tega kamu, Nak, memfitnah adikmu. Padahal Bunda sangat menyayangimu, meskipun bukan ibu kandungmu," ucap Geya dengan air mata bercucuran. Perempuan itu memang paling bisa menarik simpati orang lain. "Terima kasih Nyonya Geya telah menyayangi saya, tapi maaf saya tidak bisa membalasnya. Tidak mungkin saya menyayangi seorang pelakor yang mengakibatkan bunda saya depresi dan meninggal dunia," ucap Aries yang membuat Geya rasanya ingin mencakar pria itu. "Sudah, Yah, lebih baik kita pergi." Geya segera mengajak keluarganya untuk pergi dari sana. Pihak gedung diminta untuk menyuruh pulang semua yang ada di sana agar Aries yang tadinya mau menggantikan pernikahan diusir. Namun, Leo segera membayar agar mereka bisa melanjutkan acara. Katering pun juga mendapat uang dari Leo, pihak gedung memperbolehkan acara kembali berlangsung dan katering yang juga merasa mubazir akhirnya tidak mengangkat makanan mereka. "Ini jadi menikah?" tanya Penghulu kembali. "Bagaimana?" Aries balik bertanya sambil melihat ke arah Starla dan kedua orang tua gadis itu. Aries hanya merasa kasihan jika Starla digunjingkan oleh keluarganya yang lain dan tetangganya, tapi ini tetap tergantung Starla. Belum sempat Starla, Pandu, dan Sari berkata-kata, si kembar Venus dan Mars sudah berlari mendekati sang Papa. "Papaaaa!!!" sorak keduanya. Semua yang ada di sana langsung berbisik Starla akan dijadikan istri muda. "Jangan keras-keras, Sayang." Venus dan Mars menutup mulutnya. Kedua bocah itu segera mengalihkan perhatian kepada Starla. Mereka pun mendekatinya. "Halo, Tante Cantik!" sapa keduanya. "Halo." Starla tidak kuasa ingin mengecup pipi tembam si kembar, tapi dia ingat riasannya cukup tebal saat ini. Setelah dijelaskan oleh Nova tentang siapa Venus dan Mars sebenarnya, Starla dan kedua orang tuanya ikut sedih bahwa si kembar yang sangat lucu itu ternyata tertolak menjadi anggota dua keluarga besar. Mereka juga salut dengan Aries yang sangat berbesar hati menjaga keduanya sejak bayi. Papa Tampan benar-benar berhati mulia, batin Starla tampak memuja Aries dengan tatapannya. Pandu yang sudah tahu bahwa putrinya menyukai Aries, akhirnya menginginkan pernikahan terjadi daripada sang putri menjadi gunjingan tetangga dan keluarga sendiri. Akad nikah pun dilaksanakan. Aries masih belum mengerti kenapa memilih menikahi Starla, satu hal yang ia sadari, dirinya hanya mengikuti kata hati. Semoga pilihannya tepat. "Nak Aries, tolong jaga Starla, perlakukanlah dia dengan baik, walaupun belum ada cinta diantara kalian. Terima kasih telah membayarkan hutang kami. Semoga nanti kami bisa mencicil menggantinya," mohon Pandu dengan mata berkaca-kaca memegang tangan Aries. Aries pun tersenyum menenangkan. "Tidak perlu, Pak. Sekarang Starla, istri saya, jadi hutang itu tidak perlu diganti. Kalau dipikir lagi saya memberi uang itu pada ayah saya sendiri. Anggap saja bentuk bakti memberikan uang ke ayah sendiri." Aries hanya tidak mau mertuanya ke pikiran masalah hutang apalagi yang Aries tahu warung keluarga Starla dibakar rentenir dan sekarang sedang dalam perbaikan. Pandu tersenyum tidak salah dia menyerahkan Starla kepada pria seperti Aries. Starla terus saja memandang Aries yang sedang berbincang dengan sang bapak. "Suami kamu tidak akan hilang, Nak, tidak perlu dipandangi terus," goda Sari. "Ibu, jangan keras-keras, malu." Sari terkekeh, perasaannya sangat lega saat ini. Dia bersyukur karena doa-doa yang sering ia panjatkan untuk sang putri mendapat lelaki baik dan tidak bersama lelaki buruk seperti Fabian, akhirnya terjawab sudah. Aries, semoga pria itu lelaki baik yang memang ditakdirkan untuk Starla dan dapat membimbing sang putri agar lebih baik. "Bu, sepertinya ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama," ungkap Starla. "Gayamu, Nak." Ibu dan anak itu terkikik geli.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD