4. Auristela-Pizza

860 Words
   Jenyfer memanggil. Auris segera mengalihkan diri dari kesibukan berdandan.    "Pagi Mams...!"    "Bebs, jadikan hari ini?"    "Ini lagi... siap-siap, udah dandan, tinggal cuz!"    "Oke, dijemput ya, apa mau jemput?"    "Dijemput aja," jawabnya manja.    "Dasar anak manja. OTW kok ini, udah nyusul yang lain juga."    "Oke, bye."    Meneruskan berdandan, meneliti penampilannya yang sudah sangat anggun. Mengecek sekali lagi warna bibirnya. Sejak selesai kuliah dan mulai beradaptasi dengan lingkungan perusahaan yang akan ditempatinya, Auris merubah warna menjadi merah menyala atau coklat. Kali ini dengan warna coklat, sangat cocok dengan kulitnya yang eksotis.    Auris bergegas menuruni tangga menemui kedua orangtua yang bersantai di halaman belakang.    "Mom..., Dad, aku mau pergi makan sama Jeny dan yang lain." Mencium pipi mereka bergantian.    "Kita jarang bersama sayang...," keluh Freya. Ia berharap hari libur adalah hari ia bersama putrinya sepanjang hari.    "Sudah janji Mommy."    "Oke, jangan lama-lama, ya."    Auris mengangguk. "Aku janji setelah makan langsung pulang." Mengalungi lengannya di leher Freya.    "Cantik banget sih, anak Mommy ini." Freya Mengecup putrinya.    "Kalo nggak cantik, bukan anak Mommy. Ya kan, Daddy?"    "Iya dong, siapa dulu Mommynya." Raja mengusap kepala putrinya "Ingat, nanti malam kita akan pergi pesta. Kamu-harus-ikut, semua orang yang membanggakan anak-anak tampannya harus tau Atmadiraja punya seorang Princess yang..."    "Oke, Daddy aku ikut, fine. Bye Mom, Dad!" ia bergegas karena sudah mendapat pesan dari Jany yang sudah hampir sampai, dan meminta menunggunya di pos satpam.    Tak lama Auris sampai, Jeny pun sampai.    "Hai... Firman, dapet salam dari Siti."    "Mbak Jeny, ada-ada aja!"    "Cie... Firman... mukanya ngepink gitu!" Ucap Sasya yang disusul godaan Sean.    Auris menggeleng dengan tingkah tiga sahabatnya. "Firman, aku jalan ya."    "Siap Non, hati-hati."    "Tenang aja, Princess aman...!" menekan klakson berulang kali, Firman lalu memberi hormat pada mereka.    Mobil melaju kencang, volume musik pun tak kalah kencang.    "Pizza!" Teriak Jeny    "Pizza?" Sean tak yakin.    "Kita keluar makan pizza doang!" protes Sasya.    "Iya, ngidam...!"    "Emangnya Mams Je sama Paps Mark udah..."    "Apa-an sih, Se! Aku masih tau batas kali! Pingin aja makan pizza ampe bilang ngidam."    "Ya kali, otak anak polos ini, kan langsung aja mikir ke sana!" sahut Sean.    "Polos dengkulmu, Se! Kebanyakan nonton drakor sih, ada aja alasan scene tidur bareng. Don't try this at home. Kita orang Indonesia buka negara bebas!" balas Sasya.    Auris tertawa. "Dengerin tuh, kalo tante bawel ngomong!"     "Okey tante...," jawab Sean bersikap seperti anak kecil habis diomeli.   "Makan apa aja terserah deh, yang penting bisa bareng udah syukur," kata Auris lagi.    "Tuh, baru anak Mams yang manis."    Mereka sampai di salah satu resto Itali terbaik di Grand Indonesia.    "Blue Ocean, Soda Milkshake?" tanya Jeny. "Milky Soda lebih asik buat makan pizza," katanya memutuskan sendiri yang lain hanya memandang pasrah.    Tak lama mereka sudah menikmati pizza dengan varian topping.    "Jadi gimana liburan terakhir kita sebelum benar-benar fokus jadi orang kantoran?" tuntut Sean.    "Aku udah tentuin kita mau ke mana." Jeny seperti menyimpan sesuatu dari kata-katanya.    "Kemana?!" Sasya dan Sean tak sabar.    Jeny menentukan tempat di mana mereka akan menghabiskan liburan terakhir setelah wisuda karena dia dan Auris berhasil lulus tanpa revisi. Mereka berdua juga lulus dengan nilai terbaik.    "Inggris?!" Auris menolak mendengar negara yang tentu saja mengingatkan seseorang.    "Princess, Inggris-bukan-London? Oke. Dan penduduknya bukan cuma dia yang ada di pikiran kamu. Oke."    "s**t! Oke, ke mana?"    "Buckingham Pal..."    "What?" Auris tak membiarkan Jeny meneruskan. "No!"    "Buckingham Palace." "NO!" "Yeah. Kita mau ketemu Pangeran Hary." "Jeje!" "Auris, Inggris bukan cuma London, dan London itu LUAS..., sayang." "Setuju!" Sean dan Sasya tak memedulikan perasaan Auris. "Waw..., di sana kan banyak banget tempat yang asik buat liburan." "London Eye..." "Manchester..." "Portobello..." "Big Ban..." "Teater..." "Terserah kalian deh!" Auris menghentikan Sean dan Sasya yang menyebutkan semua tempat liburan di sana, dan pasrah. Tiga pasang mata saling tatap dan menahan senyum. "Btw, sepupu aku yang baru selesai S2 di Amerika itu ... jomblo keren loh! Mau nggak aku jodohin? Mempererat persahabatan kita jadi persepupuan kan, asik tuh." "Bener juga!" sahut Sasya. "Je, aku paling anti per-jo-do-han!" "Gilbert itu kalo bukan sepupu, egh..., udah aku yang maju! Pinter, keren, baik, dan..." "Aku nggak mau kita ketemu karena perjodohan, takutnya... dia berharap sementara aku enggak!" "Oke kalo gitu, aku atur pertemuan tanpa embel-embel perjodohan, di rumahku, gimana?" memainkan alisnya. "No." "Fine." Sean dan Sasya sedari tadi hanya memperhatikan perdebatan tanpa berhenti mengunyah. "Hih, bilang aja, masih tetap dan selalu ada Damian seorang!" ucap Sean. "Aku nyerah deh," kata Jeny. "Memang beneran Damian sudah menetap di hati dan pikiran kamu, ya." Auris menyudahi makannya sejenak, lalu minum. "Ufffhhh..., aku nggak ngerti harus gimana nyingkirin dia. Daddy belakangan suka ngajak aku ke pesta atau pertemuan bisnis, sepertinya agar aku bertemu dengan banyak kenalan baru. Tapi tetap saja, hanya sebatas berkenalan--nggak lebih." Menyusuri lingkaran gelas dengan telunjuknya. "Yah, gimana mau nyingkirin, kamunya nggak mau buka hati buat siapa pun. Dikunci terus ya dia nggak keluar-keluar, orang baru juga nggak bisa masuk, deh!" balas Sasya. "Nah, betul tuh!" sahut Sean. "Maksud aku tadi bahas Gilbert juga... kan supaya kamu cobalah untuk buka hati. Tapi kamunya gitu. Ya udah deh kita cuma bisa do'a supaya cerita sahabat kita Princess Auristela Atmadiraja yang cinta mati sama bodyguard-nya bisa happy ending." "AAMIIN...!" ucap Sasya dan Sean bersamaan dengan tampang innocent. ___Bodyguard Series II___ Dian IG-Dianstory_3
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD