bc

Trapped Former Love Again

book_age16+
891
FOLLOW
6.3K
READ
boss
billionairess
drama
tragedy
comedy
serious
female lead
chubby
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

FOLLOW AND TAP LOVE ❤ GUYS

Agatha gadis berumur 21 tahun memiliki sifat yang sangat polos, baik dan sedikit cemburu berpenampilan sedikit culun. Agatha pacar dari seorang Abby yang keren. Ia meminpikan menikah dengan pria di cintainya Abby.

Abby seorang pria tampan berumur 21 tahun bercita-cita menjadi photografer terkenal. Memiliki paras ganteng, keren yang di kagumi banyak wanita di kampus ya namun ia terpikat pada satu gadis pintar bernama Agatha yang berpenampilan sederhana dengan kacamatanya dan pintar. Bukan Hal itu yang membuat Abby tertarik pada Agatha tapi kehidupan Agatha yang berlimpah harta membuat Abby memanfaatkannya karena menjadi seorang photografer terkenal perlu biaya yang mahal.

Erik sahabat kecil dari Agatha berumur 24 tahun, ia yang lebih tua dari Agatha bersifat sangat dewasa dan romantis. Erik mencintai Agatha sejak lama namun Agatha tidak bisa memilihnya karena mencintai Abby. Hingga suatu hari perpisahan Abby dan agatha memberi kesempatan memiliki Agatha sebagai tunangannya.

Agatha bermimpi menikah bersama Abby kekasihnya namun tak semudah yang di bayangkan dirinya. Tak mendapat restu membuat keduanya pergi memutuskan kawin lari ke Kota Jakarta hingga tragedi demi tragedi terjadi membuat Agatha ragu.

Keraguan Agatha membuat mereka berpisah ketika hari pernikahan. Erik sahabat Agatha bertunangan setelah keputusan Agatha meninggalkan abby. Dan Abby kembali setelah 7tahun.

AKANKAH AGATHA MENCINTAI ERIK ATAU ABBY YANG KEMBALI DI HADAPANNYA?!!!

chap-preview
Free preview
CHAPTER 1
Abbi menoleh kearah Agatha yang Mukanya terlihat masam. Seketika dia merasa heran karena mendadak Agatha seperti marah padanya. Perempuan dengan penampilan sederhana itu, tapi memiliki paras cantik dibalik kacamatanya. Kemarahan Agatha pada kekasihnya bukan tanpa alasan. sebenarnya saat dia hendak menuju kelasnya di lorong kampus, tanpa sengaja melihat Abbi bersama para junior yang memberikannya hadiah. Pacar mana yang tidak marah melihat semua itu. Marah, kesal, menjadi satu. itulah yang dirasakan Agatha. Agatha pun tidak memghampiri Abbi seperti biasa, ia justru pergi meninggalkan lelaki itu tanpa meliriknya Sama sekali. "Kenapa lagi dia?" Bisik Amira melihat Agatha yang baru saja datang dengan wajah jengkelnya. "Kenapa lo? Sepertinya Tuan putri marah pada Pangeran ya." Terrdengar suara lantang dari bibir Yessy tanpa menyaring kata-katanya. "Diam!! Berisik lo." Teriak kesal Agatha yang sudah menduduki Kursi disamping Yessy. "Abbi lagi." Tanya yessy menatap penuh intimidasi. Yessy sebenarnya kurang menyukai hubungan Agatha dan Abbi. Apalagi dia sering merasa Abbi hanya mempermainkan sahabatnya itu. Dan sialnya Agatha tidak mendengarkan dirinya sama sekali. Agatha hanya menggaguk dan terdiam menjawab Yessy. Dia merasa amarah seakan ingin meledak dipuncak kepalanya. Dosen kelasnya datang menjelaskan materi hari ini. Agatha melihat meja Abbi yang masih tampak kosong. 'Dia masih sibuk dengan para gadis-gadis itu.' Gumamnya dalam hati. Tak lama dari itu Abbi pun datang tanpa rasa bersalah, mukanya tampak lebih santai dan menyengir. Tok... Tok... Tok... "Abbi!! Telat lagi kamu. Sepertinya saya harus membelikanmu jam." Ucap dosen itu melihat arah luar pintu dibuka sosok lelaki itu yang tersenyum cengegesan. "Boleh saya masuk." Kata Abbi seraya merapih kan rambutnya. Agatha melihat kelakuan pacarnya yang sangat menyebalkan sekali. Rasanya ingin dia makan bulat kekasihnya itu, atau mungkin ingin mencengkiknya. "Kelakuan pacar ganteng lo. Lihat!!" Kata yessy seraya mendongakan sedikit dagunya menunjuk Arah Abbi. "Diam Yessy!" Sungut Agatha dengan menekan suaranya. Abbi duduk tepat di samping kekasihnya, berbeda dengan Agatha yang tampak penuh amarah. Abby justru menelisik wajah Agatha tanpa ragu. "Kenapa? Marah sama aku?" Abby mendongakan sedikit dagunya. "Pakai nanya lagi. Dasar enggak punya otak!!" Umpatnya pelan namun masih dapat didengar oleh kekasihnya itu. "Ya Tuhan, Agatha Alexis salah Aku apalagi coba." Tanpa berpikir maupun melihat situasi disekitarnya. Perempuan itu menimpuk Abbi dengan buku tebal diatas mejanya. "Pikir sendiri." Kelakuan Agatha membuat seisi kelas tertawa karena berhasil membuat Abbi kesakitan. Suara tawa mereka membuat dosen marah sehingga mengeluarkan Abbi dari kelas. Bukan malah mengelak tapi dengan perasaan senang dia keluar dari kelas itu. Dia memang tak pernah serius dalam setiap mata kuliahnya. Sebenarnya lelaki itu tidak berminat dengan itu semua, dia lebih mencintai kamera dan kerjaan sampingannya sebagai fotografer. Ia kuliah atas permintaan Ibunya, jika tidak pasti dia sudah lama keluar dari kampus yang penuh dengan drama menurut lelaki berpostur gagah itu. Agatha sendiri sudah usai dari mata kuliahnya, ia terbesit bagaimana Abbi diusir gara-gara dirinya. Dan bodohnya dia sangat menyesal dengan itu semua. * * * Abbi yang di kantin sibuk dengan kamera kesayangannya, melihat hasil foto yang di ambilnya. "Sepertinya gadis kesayangan lo lagi cari kekasihnya." Kata wandi sahabat dari Abbi yang selalu setia mendukungnya. Wandi adalah sahabat Abbi sejak lama, semua tentang mengetahuinya termasuk dengan masalalunya. "Apa dia kemari?" Seru Abbi melirik Wandi. “Dasar b**o! Agatha Udah depan lo, njrit.” Ucapnya menarik kamera Abby itu. Abby tercenggang, takutnya Agatha akan menimpuknya lagi. Sakit kepala Karena Agatha dikelas tadi masih terasa, apalagi jika ditambah. "Aaa--- Agatha. Sudah keluar kelas." Kikuk Abbi bangkit dari duduknya, ia berdiri memajukan pandangannya. "Masih marah?" "What? Marah? Aku malah ingin minta maaf karena telah menimpukmu tadi." Ucap Agatha sedikit menyesal. "Benarkah?" "Iya.. Maaf. Aku menyesal. Kamu enggak marahkan, tadi Aku kesal karena junior memberikan coklat padamu." "Jadi.. Cemburu." Goda Abbi dengan Muka tersenyum lebar. "Iyakan." "Ee--Enggak! Ngapain cemburu. Aku cuma enggak Suka Aja. Kamu kan pacar aku." Elak Agatha dengan mukanya merona, seakan menutupi kebenarannya. "Ngeleskan.. Bilang aja sih cemburu sudah banget. Iya sayang.. cemburu gitu. Jangan gengsi deh!" "Aku enggak cemburu! Titik." Tak lama ponsel Abbi berdering, lelaki itu dengan cepat mengangkatnya Karena dari studio tempatnya bekerja. Abbi pun bergegas pergi. "Agatha.. Aku harus pergi." "Mau kemana?" "Studio. Nanti aku telpon kamu, Sayang. Bye." Ucap Abbi mengelus pipi Agatha lalu pergi. Perempuan itu pun pulang. Dan jujurnya dia malas setiap berada dirumahnya. Tidak ada kenyamanan dirumah yang terlihat megah. Penghuni rumahnya Hanya dia, ayahnya dan pembantu. Sesampai Rumah, ia selalu merasa sepi, ia selalu berpikir jika Ayahnya tidak pernah mencintainya, sejak Ibunya tiada. Hubungannya dan Ayahnya juga sangat tidak baik. Mungkin Agatha memiliki segalanya, tapi tidak cinta dari Ayahnya. Dia selalu merasa kehidupan tidak Adil untuknya. Sering kedua ayah dan anak ini selalu berargumen. *** Di tempat berbeda Abbi setelah pergi ke studio ia sibuk dengan kamera bersama wandy sahabatnya mencari pemandangan indah dan menunggu matahari terbit. "Abbi, lo pasti lupa sesuatu." Kata wandy menepuk pundaknya Abbi. "Gw lupa apaan?" Ucap Abbi masih sibuk mencari pemandangan di sekitarnya untuk dijadikan objeknya. “Eh.. bangke! Lo lupa telpon Agatha.” Ucap wandy. "Astaga .. Gw lupa. Kenapa Baru bilang sekarang." Abbi menepuk jidatnya, Ia mencari ponselnya lalu menelpon Agatha, namun Agatha tak mengangkatnya berulang kali. Padahal sudah mencoba berkali-kali tapi tetap saja sama. “Yaelah sih Agatha kemana lagi? Ribet banget ya. Ntar gw enggak nelpon ngambek, marah sama gw lagi.” Gerutu lelaki itu kesal memegang ponselnya. "Makanya jomblo kayak gw dong." "Sengak lo ya! Dasar lo Aja yang enggak laku, k*****t. Abbi pun tak terlalu menghiraukan kemana Agatha tak menjawab telponnya. Dia bukan pria yang posessif pada pacarnya. Ia selalu membebaskan Agatha, dan munkin juga dia belum mencintai Agatha. Setelah begitu cukup lama mencari objek fotonya. Ia pun merasa bosan dan kini duduk santai di Taman bersama Wandy. "Bi, Gimana kalau malam ini kita klub. Sekali-kali doang." Ajak Wandy pada Abbi. "Boleh.. Siapa tahu ada objek menarik. Sekalian cuci mata." Sahut Abbi terkikih kecil. "Dasar Buaya m***m lo!" Umpat sahabatnya seraya menjitak kepala Abbi. "Wah.. mulai berani lo ya." Abbi melebar matanya, seakan ingin menyerang Wandy. "Maaf.. Maaf.. Lepaskan kali b**o!" Ujar Wandi sambil menarik tangan Abbi. "Wan, Gw normal ya, suka cewek. Najis jangan pegang-pegang." Celetuk abby mengelidik pada Wandi "Bangke Lo. Peluk lo juga ogah." Mereka berdua tak henti saling mencela satu sama lain. Seakan itu semua tidak lengkap jika tidak ada perdebatan. *** Di kamar Agatha yang tertidur setelah pulang dari kampusnya tadi. Perempuan itu begitu lelah sekali. Dia menggeliat tubuhnya yang ternyata sudah mulai senja. Agatha meraih ponselnya diatas meja. Ia terbelalak melihat panggilan Tak terjawab semua dari Abbi. 'Astaga.. Abbi telpon. Kok Gw enggak dengar ya. Beneran nih tidur mati gw.' Membatin Agatha. Perempuan itu pun hendak menelpon Abbi tapi bersamaan pintu kamarnya ada yang mengetuk. Tok.. Tok.. Tok.. "Maaf.. Mbak Agatha diluar ada Mas Erik." Ucap Bi Lilik pelayan rumah Agatha tersebut. "Oh ada Erik ya. Bilang tunggu sebentar ya." Ujar Agatha. Perempuan itu pun menghempaskan nafas kasarnya, ia membatalkan niatnya menelpon Abbi ketika itu. Agatha pun turun melihat Erik yang dengan pakaian formalnya itu. "Hei, Rik. lama lo tunggu. Ngapain kesini." Erik adalah orang kepercayaan Ayah Agatha sekaligus sahabat Agatha. Ya.. Walau sejak berpacaran dengan Abbi ia menjaga jaraknya dengan Erik. "Gatha, ini file yang harus kamu baca dan pelajari." Erik berkata seraya bibirnya tak berhenti tersenyum pada Agatha. "Erik.. boleh gw ngomong sesuatu." Ucap Agatha mengerucut bibirnya. "apa?" Tanya lelaki itu mendongakan dagunya sedikit. "Aku tidak tertarik dengan ini semua," ucap Agatha puas. Ia tak pernah sama sekali berminat dengan dunia bisnis yang selalu dipaksa Ayahnya. Agatha selalu bosan dengan semua ini, bahkan mungkin dia muak. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
76.1K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
76.1K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.3K
bc

MANTAN TERINDAH

read
7.0K
bc

Long Road

read
118.3K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.5K
bc

Fake Marriage

read
8.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook