Kala itu sudah tengah malam, namun Agni masih berbincang dengan salah seorang temannya yang kini bekerja di salah satu perusahaan besar di Jakarta, temannya tengah dinas ke Jogja dan mengunjungi resto milik Agni. "Gara-gara gue, lo jadi ketahan buat pulang. Sampe tengah malam gini lagi," ujar teman Agni yang bernama Adnan, dia mengangkat lengannya untuk melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Agni tersenyum, mengangkat gelas kopinya dan menyesap isi yang kehitaman dan beraroma pekat itu lamat-lamat. "Engga apa-apa. Saya malah seneng bisa ketemu sama kamu, engga nyangka kalau kamu tertarik juga sama bisnis resto kayak gini," balas Agni. Beberapa jam yang lalu Agni janjian dengan Adnan di restonya ini, dan ketika melihat konsep dan juga suasana resto Agni yang ramai dan juga

