gairah malam itu

"tuan, jangan lakukan itu, aku tidak mengenalmu, ampun tuan ampun." Radit tidak menghiraukan perkataan Gadis di bawah kung kungan nya. pria itu terus saja menikamati tubuh mulus di bawahnya, kesadaran nya benar benar telah hilang, akibat obat perangsang, yang di berikan oleh temannya sendiri. perlahan dia membuka kedua kaki gadis itu. lalu perlahan tapi pasti, memasuki inti tubuh gadis di bawahnya. "aaaakhhh, sakit tuan, sakit tolong aku, siapapun di sana tolong aku." pria di atasnya kembali melanjutkan permainannya,dengan ritme yang lebih cepat, dan hal itu membuat fira mengerang nikmat,rasa yang tadi sangat mengganggu, kini perlahan menjadi kenikmatan yang belum pernah dia rasakan. "aaah, sayang, kamu sangat nikmat, aaah manis sekali ." Radit terus saja meracau, sambil sesekali melumat bibir ranum fira. bibir yang bahkan baru pernah di sentuh oleh lawan jenis. gadis itu sudah menjaga kesucian nya selama ini, namun, malam ini hancur sudah, mahkota yang selalu dia Banga Banga kan,dan yang lebih menyakitkan, entah siapa pria yang kini berada di atas tubuhnya. tubuh wanita itu, kini kembali bergetar untuk yang kesekian kalinya, bertanda wanita itu sudah mencapai puncaknya. fira merutuki dirinya, yang tidak bisa mengendalikan tubuhnya itu. otak dan tubuhnya berlawanan, lagi lagi dia melenguh dan mendesah nikmat. ingin sekali dia menolak, setiap sentuhan yang di berikan pria di atasnya namun, lagi dan lagi, tubuhnya meng hianati dirinya. mungkin ini yang pertama kali bagi fira, namun, gadis itu berhasil mengimbangi permainan yang di pimpin oleh Radit. setelah lebih dari satu jam, terdengar lengkingan panjang dari bibir pria tampan itu, pertanda permainan berakhir. tubuh kekar itu ambruk, di samping tubuh mungil yang masih bermandikan peluh, tak berselang lama Refan kembali merasakan gairah itu. Benar benar obat dengan dosis tinggi, mereka pun melakukan nya berulang kali, tepat nya Refan yang memaksa fira untuk melakukan nya berulang kali. wanita itu pun pasrah, karena tenaganya tidak mampu melawan Radit, apalagi dia dalam pengaruh obat laknat itu. dalam hati fira berkata"apa yang akan aku lakukan setelah ini?, apa harus meminta pertanggung jawab, atau, dia tidak ingin menyusahkan pria itu." fira melihat wajah Radit yang sudah terlelap, gadis itu memandang seakan ingin merekam wajah itu untuk dia ingat. perlahan tangannya mengusap wajah tampan itu. "oh, tuhan, kenapa bisa setampan ini?,"tanyanya pada diri sendiri. fira beranjak menuju kamar mandi, wanita itu membersihkan tubuhnya, melihat tubuh polosnya, melalui cermin, dia bisa melihat berapa banyak tanda cinta yang telah Radit berikan di sana. hampir satu jam fira berendam, setelah merasa lebih baik, wanita itu kembali menggunakan baju yang ia kenakan tadi saat baru datang. langkah kaki nya sangat pelan, hampir tak terdengar, dia tidak ingin Radit tiba tiba terbangun. untuk terakhir kalinya fira melihat wajah itu, sebelum dia pergi meninggalkan kamar itu.