Kontes Menulis Innovel II -- All The Young/ Girl Power
Shafir membuka matanya dan untuk pertama kalinya selama 7 tahun ia dapat melihat kembali cahaya. Namun, cahaya itu harus di balas dengan fakta menyakitkan bahwa tunangannya Gaston selama ini menipunya dengan berpura-pura baik lalu berencana menyingkirkan Shafir untuk mendapatkan segala kekayaan wanita itu.
Black Jerico seorang miliarder kaya yang muncul sebagai malaikat penyelamat Shafir sekaligus orang yang membuat dirinya dapat kembali melihat, Shafir yang tidak berdaya akhirnya meminta bantuan Black walau awalnya hubungan mereka buruk, tapi bagi Shafir hanya Black yang dapat membantunya merebut kembali segala miliknya dari tangan Gaston, apapun akan Shafir lalukan bahkan jika itu harus membuat dirinya menjadi pembantu lelaki menyebalkan itu.
****
Lelaki itu menyalakan tv dan memberikan isyarat agar Shafir menonton tayangan tersebut. Saat itu Shafir terbungkam saat tertulis jelas di headline berita bahwa hari ini adalah perintah 100 hari kepergiannya.
100 hari?
"Apa maksudnya semua itu?" Tanya Shafir pada lelaki misterius itu.
"Kau belum mati, tapi bagi mereka mau sudah mati." Jelasnya
"Ini salah paham ... Aku harus jelaskan, aku harus bertemu Gaston dia pasti sedih dan mengira aku sudah mati!"
Saat bergerak turun kaki Shafir terasa lemah seperti tidak memiliki kekuatan untuk menopang beban tubuhnya. Sedangkan lelaki itu hanya diam sambil memandangi Shafir yang sedang terduduk di lantai dengan tubuh yang gemetaran.
"Tolong, bawa aku kembali ... Gaston pasti sangat sedih ..." guman Shafir.
"Gaston?"
"Iya, dia kekasihku ... Hari di mana aku mengalami kecelakaan adalah hari pernikahan kami." Jelas Shafir. Wanita itu membenarkan duduknya menjadi bersujud menghadap lelaki yang masih duduk santai tanpa ekspresi.
"Kumohon ... Bawa aku bertemu dengannya ... Dia pasti sangat senang ketika mengetahui aku masih hidup terlebih aku sudah bisa melihat ..." pinta Shafir.
"Tapi kau akan mati jika aku membawamu bertemu dengannya." Jelas lelaki itu datar
"A-apa maksudmu?" Shafir memasang raut wajah heran dengan perkataan yang lelaki itu berikan.
"Dalang dari kecelakaan yang kau alami adalah kekasihmu sendiri." Jawab lelaki itu.
Tubuh Shafir terasa dingin seketika bulu kuduk wanita itu bergidik, tangannya pun gemetaran.
"Bagaimana mungkin, kau pasti berbohong ... "
"Sayang sekali, apa yang aku katakan adalah kenyataan ..."
"Pembohong!!"
Lelaki itu melemparkan sebuah amplop coklat di sampingnya ke arah Shafir.
"Apa ini?" Tanya wanita itu saat amplop yang lelaki itu lempar mendarat tepat di depannya.
"Lihatlah sendiri ..."
"Aku tidak mau melihatnya." Tolak Shafir.
"Terserah padamu kehidupanmu tergantung pada pilihanmu."
Shafir terdiam sejenak sembari menatap amplop itu lekat.
"Semua kebenaran ada di sana ... Jika kau tidak ingin melihatnya kau bisa buang saja ... ".
Lelaki itu bangkit kemudian berjalan menuju pintu keluar.