"Perjanjiannya kan lo harus bikin dia benar-benar celaka, baru deh gue bayar penuh sesuai janji gue. Tapi apa? Lo cuma bikin dia jatuh begitu doang? Tadi gue lihat, dia masih bisa masuk ke kuliah. Jadi ya...cuma segini jatah lo." Gadis itu menatap datar pada dua orang pria di depannya. Sebuah amplop masih terbengkalai di depan mata, kedua pria itu menolak untuk mengambil bayaran atas kerja yang sudah mereka lakukan. "Enggak bisa begitu. Gue udah nampar dia keras banget, sampai dia jatuh ke aspal. Buat ukuran nyakitin perempuan, itu udah cukup. Memangnya, lo berharap dia jadi apa? Dia masuk rumah sakit atau mati sekalian? Lo terlalu ngerendahin gue, lo pikir gue pembunuh? Pokoknya gue enggak akan mau terima kalau bayarannya enggak sesuai sama yang lo janjiin di awal. Dan, gue akan sebarin

