Pertemuan gila

1057 Words

Dalam sebuah kekalutan hati, Orlando terdiam. Pria itu duduk di tepi ranjang sambil memijit pelipisnya. Rasa takut kehilangan membuat hatinya sempat meragu. Kedekatannya dengan Aray membuatnya takut kehilangan senyum polos Aray yang teduh untuk nya. Senyum yang selama ini hanya dia yang memilikinya. Senyum bocah yang begitu dia cintai seperti anaknya sendiri. Tapi mengingat Aurel yang tak pernah bisa mencintainya, membuatnya ingin menyerah. Orlando sudah tak sanggup menjalani pernikahan yang tak memiliki arah seperti ini. Terlebih lagi cintanya begitu tulus. Dia ingin Aurel bahagia. Sungguh semua ini demi kebahagiaan Aurel dan Aray. Orlando rela jika harus terluka. Orlando pun menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan berat. Seolah membuang semua beban yang mengganjal di dadanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD