PROLOG
Pernikahan seperti apakah yang diinginkan setiap wanita? Apakah menikah dengan pria tampan nan kaya raya adalah impian setiap wanita di dunia ini? Jika Keynara ingin berpendapat, pernikahan impiannya adalah pernikahan yang diridhoi oleh Allah SWT. Impian pernikahan yang sangat sederhana bukan? Tetapi mengandung makna yang luar biasa. Pernikahan yang diridhoi Allah adalah pernikahan yang akan membawa kedua pasangan itu menuju tempat yang sebenar-benarnya. Tempat abadi yang sangat indah, tempat itu bernama surga.
Bukan hanya itu, Keynara juga memimpikan sebuah pernikahan seperti yang wanita lain inginkan. Dia bukanlah wanita munafik yang menampik semua itu. Ia juga menginginkan sosok pria baik hati yang akan memperlakukannya bak ratu di negeri dongeng, sosok pria yang mencintainya bukan hanya memandang fisiknya saja, tetapi mencintainya karena kebaikan hatinya. Sosok pria yang tidak akan melihat wanita lain ketika ia masih sah menjadi istrinya. Egoiskah? Tidak, dia tidak egois, tetapi semua wanita pasti tidak menginginkan ada wanita lain di dalam bahtera rumah tangganya, menurut Keynara itu adalah hal yang sangat wajar.
Dan impian pernikahan yang terpenting buat Keynara adalah ia memimpikan pernikahan dengan sosok lelaki yang memiliki pegangan agama yang kuat. Karena nasehat yang ia ketahui dari Imam Hasan Al-Bashri, pilihlah lelaki yang baik agama dan akhlaknya, jika ia marah tidak akan menghinamu dan jika dia mencintaimu maka dia akan memuliakanmu. Keinginan yang sangat sederhana bukan? Tetapi ia tidak tahu apakah ia bisa mendapatkan pangeran seperti itu. Benar, Keynara tidak butuh pria yang tampan nan kaya raya, ia juga tidak butuh pria yang terkenal dengan penghargaan duniawi dan melupakan akhiratnya. Yang ia inginkan adalah, sosok pria yang mencintainya karena Allah yang akan membimbingnya dan anak-anaknya kelak menuju jannatullah. Jika ia mendapatkan pria yang kaya nan tampan, itu merupakan sebuah bonus untuknya.
Bagaimana dengan para lelaki? Pernikahan seperti apakah yang mereka inginkan? Jika Azzam ingin berpendapat, dia memimpikan sebuah pernikahan yang hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidupnya dengan orang yang sangat ia cintai, bahagia bersama wanita pilihannya itu dan membesarkan buah hati mereka bersama hingga maut memisahkan.
Lantas, bagaimana jika impian pernikahan yang mereka harapkan tidak sesuai dengan takdir yang diberikan oleh Sang Kuasa? Akankah mereka berlapang d**a dan menerima semua takdir dari Sang Maha Cinta? Karena terkadang, takdir memang begitu jahat mempermainkan setiap insan manusia. Namun, bagi mereka yang bisa menghadapi ujian kehidupan dengan sabar dan ikhlas, maka akan berakhir indah dan menjadi seorang pemenang.