12

1558 Words

"Di! Ngapain sih? Kok malah bengong disitu? Kita udah nungguin dari tadi tahu!" Didi menoleh ke arah segerombolan wanita yang duduk di kursi sudut. Dia berjalan mendekati teman-temannya itu, sambil sesekali matanya menatap ke arah pria yang tadi menabraknya. "Ngeliatin apa sih? Sampai serius begitu?" Didi menggeleng ragu, "Tadi kayaknya gue lihat orang yang pernah gue lihat. Tapi dimana ya? Soalnya muka dia ganteng, enggak gampang dilupain," katanya. Salah satu temannya mendengus. "Lo kalau soal cowok ganteng emang enggak bakalan lupa! Enggak usah dipikiran lah, lagian juga di tempat kayak gini emang banyak cowok ganteng tapi semuanya enggak bener. Jadi enggak usah dipikirin lagi." Didi berdecak. "Bukan begitu. Bukan masalah dia ganteng atau engga, tapi gue kayak yang pernah lihat di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD