Belum genap satu bulan Gaesha bekerja di Lora, perusahaan yang sudah menjadi impiannya sejak lama. Sejak awal mengetahui bahwa dirinya diterima di perusahaan itu, Gaesha sangat senang bukan main. Dia bersemangat setiap harinya untuk berangkat kerja sangat pagi. Berlarian mengejar bus agar dirinya tidak terlambat masuk kantor. Pun saat Ema sudah mulai mengganggunya, hal itu tetap tidak mengurungkan semangatnya untuk selalu berangkat ke kantor. Namun khusus pagi ini, Gaesha malah berdiri lama di depan cermin kamarnya yang sebagian sudah terlihat hitam dan retak. Dia hanya berdiri diam, menatap dirinya di cermin yang menampilkan wajahnya yang kusut karena tidak dapat tidur semalaman. Kemarin dia sempat mengunjungi salah seorang Psikolog dan menceritakan semuanya yang dia alami bersama deng

