"kamu mau pernikahan seperti apa kan semuanya juga harus di beli, gaun seserahan mahar dan sebagainya" papi membuat penawaran menikah, tapi untuk apa menikah mewah toh aku juga tak ada banyak teman untuk memperlihatkan dan merayakayn pesta dengan kemewahan, lagian aku takut gagal kembali lebih baik aku tak banyak meminta. "loh kok malah melamun" papi terus memaksa. "yang sederhana saja, toh tak banyak tamu yang di undang kan, kalau impian dulu aku maunya nikah sederahan di bibir pantai dengan hanya di hadiri keluarha dan kerabat terdekat, menggunakan balutan dress putih di padu padannkan dengan manik manik yang berkilau. tapi kan dulu itu impian ku waktu kecil" papi pun seperti tau kenapa aku meminta pernikahan yang sederhana. kemudian papi pun izin pulang, dengan alasan apartemen

