Anak Kesayangan

1508 Words

Ghaza yang berada dalam gendongan Habib mendadak diam. Meskipun tidak tidur, tangan dan kakinya diam. Bayi itu hanya menggerakkan matanya, sesekali menatap Habib dengan tatapan lekat. Habib berjalan melewati beberapa kelas yang masih ramai oleh para santri yang sedang belajar. Memang belum saatnya istirahat jadi para santri masih berada di kelas. "Kasian sekali kamu, Nak. Mungkin rindu sosok Ayah. Karena selama kamu lahir hanya bertemu dengan Umi juga Bude Atikah." Habib tersenyum menatap wajah Ghaza yang tengah memperhatikannya. Seakan mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Habib, tubuh kecil Ghaza menggeliat dengan mimik wajah seperti mau menangis. "Tenanglah! Anggap saja aku Abi-mu, seperti aku menganggapmu anakku sendiri," sambung Habib seraya duduk di bale-bale yang berada di sam

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD