Hidup Baru

1822 Words

Selesai menunaikan solat Subuh di mushola rumah sakit, Habib berpamitan pada Atikah untuk pulang ke pesantren. Karena pagi harinya ia harus pergi menghadiri pertemuan dengan para pengasuh pesantren yang bertempat di pesantren Darul Falah. "Sore Ana ke sini lagi, Mbak," pamitnya pada Atikah sebelum ia pergi. "Jangan memaksakan diri kalau cape!" "Dokter bilang kapan Raudah bisa pulang?" "Kalau sampai siang ini tidak ada keluhan, kata dokter kita bisa pulang." "Ya, Mbak, kabari saja Ana. Kalau begitu Ana permisi dulu. Assalamualaikum." "Waalaikum salam, hati-hati di jalan. Semalam antum sepertinya kurang tidur." Habib menarik ujung bibirnya ketika mendengar ucapan Atikah. Apa yang dikatakan perempuan yang umur terpaut beberapa tahun di atasnya itu memang benar. Ia hanya bisa terlelap s

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD