Pukul 05.00 wib Aris sudah bangun karena setiap pagi harus apel pukul 06.00 wib. Hari ini akan ada upacara dan perkenalan Prajurit baru pindahan dan pelepasan yang dipindahkan ke kesatuan baru. Teman Aris satu kamar mulai ngegosip sambil sarapan."Wah sepertinya ada yang seger-seger baru datang!"berapa infonya yang baru pindah ke sini?" empat bro!"Kapten Agus berasal dari Demak sudah lama tugas di sini, teman satu kamar Aris. Sama-sama masih lajang."Ceweknya cuma satu infonya!"
"Cantik gak?"aku juga belum tahu bro!"oh kirain sudah lihat langsung jatuh cinta!"hahaha..emang cerita sinetron!"Mereka berdua menuju lapangan karena apel pagi akan segera dimulai. Sang komandan Batalyon yang berpangkat Kolonel sudah masuk ke lapangan. Apel pagi diisi dengan wejangan-wejangan sebagai prajurit.
"Hari ini ada 4 prajurit berprestasi ysng akan bergabung di Raider Infantri kita. Salah satu dari mereka Wanita tangguh Kapten Evi Nur Astuti dan ke 3 prajurit Bintara.
"Semoga bisa memperkuat di regu A bergabung dengan Kapten Aris Prasetyo!"Setelah apel pagi seperti biasa mereka langsung berkenalan. Aris bersalaman dengan Evi. Wanita manis ini mempunyai tahi lalat di atas bibirnya. Konon menurut mitos, ada tahi lalat di atas bibir, orang nya bawel atau cerewet. Setelah berjabat tangan, Aris masuk ke ruang kerjanya dan mengingat-ngingat masa kecilnya waktu tinggal di Asrama Tentara Boyolali.
Dulu ada temanya yang mempunyai panggilan sipit, dan mempunyai tahi lalat di atas bibir juga. Dunia ini banyak yang serupa. Mungkin hanya satu kebetulan saja. Nanti ia akan.mengorek keterangan dari sang empunya nama. Temanya dahulu yang suka membulinya namanya juga Evi.
Asrama putri lumayan jauh dari asrama putra, setelah pulang dinas. Untuk menjaga stamina, Aris latihan karate. Karena sebentar lagi akan ada kompetisi. Begitu juga para Srikandi Infantri hari ini akan latihan di Gedung Olah Raga milik Kesatuan. Sampai di rumah Evi langsung ganti baju karate dan sepatu olah raga menuju gedung olah raga.
Gayanya yang simple akan tetapi enak di pandang, memiliki tinggi badan 170 cm dan berat seimbang. Menuju gedung olah raga, Evi lari-lari kecil. Ternyata sampai di gedung sudah ada banyak prajurit yang akan mengikuti kompetisi. sambil menunggu dipanggil untuk seleksi, Evi latihan sendiri.
Aris mendekati Evi yang sedang latihan pemanasan."Hai kapt, salam komando"salam!"maaf Asli mana kapt?"Purwekerto!"bapak militer juga!"ya prajurit biasa!"jangan merendah kapt. Aris heran cuek banget jawabanya, bahkan sama sekali tidak menanyakan dirinya."Sorry kapt, saya dipanggil seleksi dulu!"Evi berlari ke arah juri dan siap ikut seleksi. Karena yang ikut seleksi wanita cuma sedikit. Evi nanti akan bertanding dengan Laki-laki.
Setelah seleksi dan akan di uji kompetisi besok, Evi pulang ke asrama. Kalau di luar dinas mereka memanggil nama atau panggilan bebas yang penting sopan. Agus mulai melancarkan aksinya. Ingin tahu lebih lengkap profil Evi. Aris yang berjalan disamping Agus pun penasaran.
"Maaf mbak Evi!"Apa ayahnya dulu dari Raider ini juga."Iya!"jawab Evi singkat."Terus bapaku pindah di Kodim Boyolali!"jadi gak lama kok di sini aku tinggal!"
Aris tersentak kaget rasa ingin tahunya menggebu-gebu."Tinggal di asrama ya mbak!"iya!"wah..berarti bergabung di karate sudah lama ya!"dulu waktu di asrama juga sudah di masukin latihan karate,"yah pasti sudah jago jih!"biasa saja kok!"oh ya!"Aris semakin penasaran. Asrama Tentara pada waktu itu cuma satu."Bandel dong mbak anak kolong?"Agus ikutan nyolot,"iya berantem tiap hari sama teman-teman!"hahahaha..Anak Kolong kan sangar!" Aris menimpali.
"Kalau boleh tahu nama bapaknya siapa?"Supardi!"
Jedar...jeder..dor
Jantung Aris seperti mercon yang tiba-tiba meletus. Nanti ia akan minta ibunya mengirimkan foto album masa kecilnya waktu di asrama."Memangnya pak Aris tinggal dimana!"oh..eh..saaya tinggal di jalan Merapi jadi tahu sama Anak Kolong yang bandel-bandel itu!"
Evi hanya tersenyum sinis,"saya jalan dulu ya pak!"Siap bu!"
Sampai di asrama Aris sudah tidak sabar menunggu balasan dari ibunya."Bu minta tolong carikan album foto jaman SD!"Buat apa to le?"reuni bu!"Bu mau tanya, ibu masih ingat gak?"Pak Pardi dulu yang di asrama anaknya namanya Evi ya?"
"Sepertinya iya, ibu lupa le!"
"Nanti album fotonya biar di cari dulu sama adikmu!"
Menunggu kabar dari adeknya, bak menunggu surat cinta dari kekasihnya. Aris masih penasaran dengan Evi, wanita jutek itu susah di gali informasinya. Betapa ia dulu jadi pria minder setelah tiap hari di buli sama Evi dan Heni. Sampai Aris trauma tidak percaya diri.
Mendaftar di AKABRI pun orang tuanya yang suport.
Tak mudah untuk menjadi prajurit TNI disamping harus cerdas dan nilai rapornya bagus. Fisik nya juga harus sehat jasmani dan rohani. Sempat down waktu daftar pertama gagal. Akan tetapi bapak dan ibunya menyuruh mengulang lagi. Mujur yang ke dua kali Aris lolos menjadi Taruna AKABRI.
Mengingat masa kecilnya yang penuh kenangan dan trauma di buli sampai ia minder, masih ingat dulu ia sampai berkelahi dengan temanya yang membuli dirinya. Ponselnya berdering, dari adeknya"mas yang ini ya, panggilan berubah ke vidio call."Coba di dekatin dong!"foto mereka waktu main di lapangan voli bersama orang tua mereka lengkap ada foto Heni, Evi, Atik, Tutik, Fredy, Anto, Jarwo, Bambang dan dirinya bersama ibu mereka.
"kirim ke email dan discan dulu ya biar jelas!"siap ndan!"adek nya mamanggil Aris komandan. Tidak butuh waktu lama, foto 20 tahun yang lalu terkirim ke emailnya.
Besok diam-diam ia akan mencuri foto Evi saat latihan dan dikirim ke Anto dan Bambang yang tahu betul cara mengidentivikasin orang. Foto masa kecil dulu sudah ketemu, Aris lega."Duh mata sipit itu membuat kaum adam menyukainya. Hidungnya mancung, rambut hitam tebal. Body gak usah ditanya biar Wanita Komando tetap harus menjaga stamina. Karena sering olah raga dan pola makanya teratur bodinya jadi terbentuk.
Pagi ini seperti biasa apel pagi dan mendapat asupan briefing dari Komandan Batalyon. Prajurit terpilih bulan depan akan mengikuti latihan gabungan di Pulau Natuna. Hari ini Evi keliatan manis memakai seragam Dinas Lapangan. unifrom loreng dan memakai baret hijau.
Jam istirahat, Evi pulang ke rumah untuk makan. Agus mulai melancarkan aksinya."Kapt, kita makan dikantin!"maaf pak saya makan dirumah saja. Waktu satu jam ia pergunakan untuk makan siang dan sholat.Sewaktu mau pulang lewat koridor, Aris bertemu Evi. Mereka hanya saling melempar senyum saja. Teman sekamarnya sudah lebih dulu pulang."Kapt sudah dapat gosip baru belum?"
"Oh ya, apa itu?"
"Kapten Aris itu idola di kesatuan sini loh!" masa sih!"bahkan anak komandan kita juga menyukai!"waoo..Army idol dong!"seperti itu!"dokter spesialis cantik banget seperti barby namanya Anne!"Evi hanya manggut-manggut mendengar gosip teman sekamarnya. Setelah waktu istirahat selesai, Evi lembali ke ruangan kerjanya.