Chap. 3 - Hot

1061 Words
Jam 9 malam Amy bangun tanpa membuka mata, pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, kemudian mencari mantel longgarnya. Amy berpakaian seadanya. Pakai baju apapun Amy tetap cantik. Amy kembali tidur dan menunggu taxi yang di pesannya datang. Beberapa menit kemudian taxi sudah menunggu Amy di bawah. Amy berlari - lari kecil turun kebawah dan naik ke taxi. Amy menguap beberapa kali karena sangat mengantuk. Dalam perjalanan beberapa kali sopir taxi melirik Amy dari kaca spion, melihat sosok Amy yang sangat cantik natural walaupun tidak berdandan. Amy tidak terlalu peduli dengan tatapan kagum sopir taxi itu. Yang ada di pikiran Amy adalah secepatnya sampai dan melakukan tugasnya. Sebenarnya Amy kelelahan dan tidak berniat untuk pergi kemanapun. Amy masih memikirkan laki - laki yang mengantarkannya pulang, saat memikirkan laki - laki itu, jantung Amy berdebar. Mungkin pengaruh hormon.. batin Amy. Sampai di tempat tujuan, Amy turun dan membayar taxi yang mengantarnya. Amy berpesan agar taxi itu kembali lagi menjemputnya. Sudah beberapa kali Amy naik taxi itu jadi Amy sudah mengenal sopir yang mengantarnya, walaupun Amy tidak sering mengobrol dengannya tapi tidak sekalipun sopir taxi itu berbuat macam - macam. Amy masuk ke rumah bosnya dan langsung naik ke kamar. Tadi sepulang kerja bosnya telepon agar Amy datang ke rumahnya jam 9 malam. Sepertinya bandot tua itu terlalu b*******h walaupun tadi sore sudah seperti anjing habis lari 10 gunung. Saat Amy masuk dalam kamar, terlihat sang bos bersama seorang pria lain. Dengan santai Amy masuk dan langsung ke kamar ganti. Pasti ada hal gila dalam otak bos ini.. umpat Amy dalam hati. Sang bos yang melihat Amy masuk, mengikuti dari belakang sampai dalam kamar ganti. Di sodorkan kepada Amy baju yang harus di kenakan. Sebuah kimono jepang. Amy memutar dua bola matanya saat di lihatnya baju itu. Sang bos tersenyum jail dengan tingkah Amy. "Pakailah dan jangan kenakan apapun di dalam baju ini. Kau pasti akan kelihatan menakjubkan dengan pakaian itu." Kata bosnya sambil dengan gemas memencet hidung Amy. Sang bos memperhatikan Amy berganti pakaian. Dengan jengah Amy mengambil kimono yang di berikan bosnya dan di pakainya. Saat keluar dari kamar ganti, teman bosnya bersiul melihat bidadari sexy berkimono. Amy berjalan ke ruangan tempat teman bosnya berada. Amy tahu bahwa mereka akan sangat liar malam ini. Bosnya mengenalkan Amy kepada temannya. "Amy... "Ray... "Senang berkenalan dengan anda... "Wahh sopan sekali... hahahaha 'Smith, anak buahmu benar - benar cantik dan menakjubkan. Kau sangat beruntung Smith. Teman bos Amy memperhatikan Amy dengan sangat mendetail, dan mengagumi Amy. Tatapan matanya seakan menusuk Amy. Tatapan jail.. umpat Amy dalam hati. Kemudian mereka makan malam bertiga, bos Amy adalah pemilik restoran tentunya memasak adalah hal yang mudah untuknya. Makanan yang di buat bos Amy begitu lezat dan gurih. Memang patut di ancungi jempol. Walaupun jarang masuk di dapur dalam restorannya tapi bos Amy jago dalam memasak. Lalu sehabis makan malam mereka bercerita tentang usaha bosnya dan investasi yang sedang di gelutinya. Amy menatap pongah ke arah mereka berdua, karena kekenyangan dan mengantuk Amy mulai kehilangan kesadarannya, Amy tertidur. Beberapa saat kemudian, tuan Smith atau bos Amy itu melihat Amy telah tertidur. Lalu tuan Smith tersenyum dan berdiri untuk mengangkat Amy dan menidurkan Amy di sofa. "Cantik sekali... guman tuan Smith. Ray (temannya bos Amy) ikut ke sofa, tidak menunggu lama dilumatnya bibir Amy. Di kendorkan kimono Amy agar tangan Ray leluasa untuk membelai. Bibir Ray masih meraup manis dari bibir Amy. Sedangkan bosnya masih takjub dengan reaksi Amy yang sangat memesona. Tontonan yang menarik! Seru bos Amy dalam hati. Bosnya terus memperhatikan dan takjub dengan Amy, setelah tadi sore telah melayaninya dan malam ini Amy harus melayani mereka berdua. Walaupun tenaga bos Amy sudah agak berkurang tapi masih ingin menikmati tubuh indah Amy. Bos Amy menyentuh dengan amat sangat perlahan dan lembut, tidak ingin melepaskan moment saat ini. Amy mulai tersadar dari tidurnya, Amy berusaha membuka matanya dan melihat kedua orang itu telah berdempetan dengannya di sofa. Mendapat perlakuan dari dua orang sekaligus tidak membuat Amy jengah malahan makin membuat Amy terlena dengan ciuman, belaian, dan sentuhan mereka berdua. Amy seakan - akan mau meledak karena perbuatan bos Amy dan Ray. Sang bos berada di belakang Amy, dan mengecup leher Amy perlahan sementara tangannya membelai bagian yang lembut ditubuh Amy. Sebenarnya ide gila ini muncul dalam benak sang bos, karena dia tahu Amy tidak akan menolak ajakan bosnya. Walau dari luar kelihatan lugu dan polos. Tapi saat bermain cinta tidak tanggung - tanggung. Amy duduk dengan mata terpejam, menunggu belaian dan sentuhan Ray. Ray menatap nanar daerah sensitif Amy, perlahan tangan Ray membelai dan mengelus dan sesuatu di tangannya dengan lembut di letakkan di kewanitaan Amy. Amy melenguh dan badan Amy bergetar membuat kepalanya di tengadahkan ke atas. Amy menikmati perbuatan Ray. Sang bos tidak diam saat melihat hal itu, sang bos ikut membelai dan gelombang kenikmatan mendera Amy. Kemudian dengan tiba - tiba Amy berteriak di ikuti derai tawa dua laki - laki itu. Amy mencapai klimaks lagi dan lagi. Ray langsung membuka seluruh pakaiannya dan bos Amy pun ikutan. Amy masih memakai kimononya. Mereka seakan menikmati acara pergumulan keringat mereka. Ray jatuh cinta pada pandangan pertama, ia tidak perduli bahwa Amy sudah tidak perawan lagi. Ray agak cemburu dengan Smith, karena Smith bisa mendapatkan Amy dengan mudah. Bahkan Smith sudah berkeluarga dan memiliki simpanan secantik bidadari. Padahal Smith boleh di bilang jauh dari kata tampan. Ray melihat tubuh Amy penuh bercak - bercak kemerahan akibat Smith tentu saja. Malam itu Ray bercinta dengan Amy penuh kelembutan. Tidak ingin membuat Amy terluka. Ray tahu dalam benak Smith banyak hal - hal jahat di sana jadi sedapat mungkin Ray tidak akan ikut mengambil bagian dalam rencana Smith itu. Yang di lakukan Ray, adalah bercinta dengan penuh perasaan. Bahkan Ray kagum dengan Amy. Amy hanya diam dan pasrah. Ingin rasanya Ray merengkuh Amy dan menenangkan Amy, mengatakan bahwa semuanya akan baik - baik saja.. tapi Ray tidak melakukan hal itu karena Smith ada di sana. Dan Ray tahu bahwa Smith tidak akan mudah untuk melepaskan Amy. Di lihat dari tatapannya pada Amy, Smith seakan posesif akan diri Amy. Bahkan dengan bercak kemerahan yang di tinggalkan Smith di tubuh Amy seperti membuat label kepemilikan akan Amy. Setelah acara panas selesai, Ray mendekati Amy dan tersenyum penuh cinta. "Jadilah wanitaku Amy?" Amy menatap Ray dan matanya terpejam. **** Hohohoho... Di like yooo... Agar penulis makin semangat!!! Yoshhhh... ☺☺☺☺
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD