bc

Antara Teman dan Cinta

book_age18+
1.0K
FOLLOW
6.0K
READ
love-triangle
goodgirl
drama
sweet
bxg
humorous
city
friendship
reckless
friends
like
intro-logo
Blurb

Untuk orang yang selalu berdiam diri dalam kamar, tidak terlalu mengenal dunia luar, cukup jauh dari trend makanan dan pakaian. Bagi Jesty berurusan dengan Elwin adalah hal yang salah. Salah karena pria itu membuatnya keluar dari zona nyamannya. Dan salah karena pria itu, pacar temannya.

Untuk pria yang baru mencoba menjalin asmara, bertemu seseorang yang membuatnya tertarik di pandangan pertama, membuatnya menjadi orang yang berbeda. Membuat dia tahu bahwa dia tidak bisa jauh dari wanita bernama Jesty. Jesty, teman baik pacarnya, dia ingin terus bersama wanita itu. Jesty Arumi Putriani.

Pilihan yang sulit, untuk hati yang terlanjur tertaut dan telah dibuat senang. Hati yang awalnya diduga hanya sekedar main-main, nyatanya tulus adanya. Untuk hubungan yang rumit serta untuk hati yang akan terluka.

Siapa hati yang harus Jesty jaga? Hatinya? Hati Elwin? Atau hati Ayudya teman baiknya?

Akankah ke egoisan, menghancurkan semuanya? Entahlah. Ikuti saja jalan ceritanya. Dan kelucuan mereka, tentu saja.

Cover di buat oleh : ** Trou.file / Font : Distance dan Manual

chap-preview
Free preview
Satu
Jesty Arumi Putriani. Nama seorang gadis berusia 24 tahun yang saat ini tengah asik dengan pekerjaannya. Bukan duduk sambil mengetikkan jari di depan laptop disertai tumpukan berkas di sampingnya. Bukan pula sibuk dengan kertas penuh coret-coret untuk menciptakan gaun mewah. Bukan juga duduk dengan lihainya membungkus barang-barang dengan bubblewrap. Tidak, itu bukan pekerjaan Jesty. Wanita dua puluh empat tahun itu sibuk dengan ponselnya. Apakah dia bekerja melalui ponsel? Emm mungkin. Tapi asal kalian tahu, seperti kebanyakan orang yang gabut, Jesty suka melihat menu di ponselnya. Dibuka satu aplikasi ditutup lagi, buka lagi ditutup lagi begitu seterusnya. Yap, itulah pekerjaan seorang Jesty. "Bosan," gumam Jesty. Dia membalikkan tubuhnya menjadi tengkurap setelah sebelumnya terlentang. "Teman enggak punya. Ide enggak punya. Sial sekali nasibku ini," keluh Jesty sembari meletakkan ponselnya dengan sedikit lemparan. "Duh." Jesty mengetuk-ngetukkan satu kepalan tangannya di kepala, menghalau kepalanya yang mulai berdenyut. Jesty melirik sekilas ponsel yang tergeletak tak jauh darinya. Ada satu chat masuk. Ya, ia berharap itu chat penting. Ayud Dia menjauh lagi, hah. Dia tidak menghubungiku selama satu minggu ini. Aku harus bagaimana,ya? Udah chat tapi tidak dibalas. Mau chat lagi ogah, gengsi dan malas. Isi chat tersebut secara berurutan. Jesty mendengus membacanya. Temannya ini suka memusingkan satu hal yang harusnya tak perlu di pusingkan. 'Kan capek sendiri nanti jadinya. Ayudia Anjani. Satu-satunya teman yang Jesty miliki. Pertemanan mereka itu unik. Keduanya tidak pernah bertemu setelah lulus SMA hingga tahun ke empat sejak menyandang status alumni. Luar biasa bukan? Jangan percaya. Bertemu ada. Dalam sebulan bisa dihitung jari. Chat juga ada kok. Lumayanlah, saling balas status story. Ya, sekedar menyambung silaturrahmi. Tapi ada juga curhatan. Panjang. Sampai malam bisa itu. Curhat tentang apalagi kalau bukan tentang makhluk hidup yang berkelamin jantan. Bukan Jesty. Bukan. Tapi ini nih, si Ayud. Me Kenapa lagi? Masalah lagi? Chat aja kali. Buang rasa malas, kali aja yang kemarin lupa dibalas. Ini tuh jamannya emansipasi wanita. Chat aja. Tidak usah malu. Gak usah gengsi. Yang di gedein itu perut. Bukan Gengsi Nyonya..!!! Typing terlihat. Kalau begini urusannya bakalan panjang. Firasat seorang Jesty itu tidak pernah salah. Ayud Tidak ah. Cewek itu harus jual mahal. Kan apa-apa serba mahal, butuh money ke mana-mana. Me Jengkol jual mahal. Ditinggal nangis-nangis, Aku cuek loh ya. Ora urus! Ayud Tapi aku males hehe. Me Fix kita tidak usah berteman lagi ... Ayud Kok gitu sih? Aku ‘kan mau curhat. Mau minta solusi. Aku penasaran kenapa di diemin aku? Betah banget satu minggu. Kalau memang tidak niat denganku harusnya dia tidak usah ajak pacaran. Dibutuhin kok menghilang. Aneh banget, tingkahnya ini. Rasanya Jesty ingin teriak di depan temannya itu, "Kalau gitu chat, bodoh!" Hah, sayangnya tidak bisa. Elus d**a saja, sabar. Me: Makanya Ayud yang imut, chat! Tinggal P aja apa susahnya sih? Ayud Aku takut dia akhirnya ninggalin aku kayak yang lain. Aku enggak mau. Capek ditinggal nikah mulu. Mana hati belum bisa berkembang lagi. Ada satu di eman-eman siapa tahu nanti jadi. Me Emang diajak nikah mau? Ayud Katakan tidak untuk ini!!! Masih belum siap. Maunya kenalan aja dulu. Biar tahu luar dalam masing-masing. Dan bersenang-senang. Lumayan ada hiburan, ada bisa di ajak jalan-jalan. Kan sudah kubilang di eman-eman, buat jaga-jaga siapa tahu pingin nikah, ada pasangannya jadinya. Tidak perlu nyari lagi. Jesty menepuk dahinya. Capek urusan sama teman yang masih belum bisa keluar dari lingkaran masa lalunya. Capek secapek-capeknya deh. Biar sampai mulut berbusa ngomong, enggak bakalan di dengerin. Jawabannya pasti, takut, trauma bla ... bla ... Me Anda butuh tahu orangnya di mana? Sini nomornya, tak tanyain ke orangnya langsung! Mau kagak? Jesty sebenarnya malas. Tapi daripada ia disibukkan dengan sisi yang tumpul. Yang gak tau ujungnya akan ke mana, mending ke sisi lain yang punya ujung. Biar ketemu dah itu yang namanya Solusi. Ayud Tolongin ya Jesty-ku, Sayang! Sekalian kenalan sama orang yang lagi dekat denganku. Kamu ‘kan teman terbaikku. Mual. Jesty mual membaca itu. Tolong beri dia ember! Mau muntah nih. Suka gini emang, saat ada yang muji ketika ada maunya doang. Perut suka sensitif. Me Enggak takut diembat? Ayud Enggak lah. Aku percaya dirimu, Jesty. Lagi pula aku 'kan cantik. Me Bodoh amat!! Oh oke, ini lah misi Jesty sekarang. Menyatukan hubungan percintaan orang. Ya, sok-sok an lah. Padahal percintaannya saja belum ada gambarannya. Kosong cuy! Me Malam, Mas. Saya Jesty temannya Ayud. Mas kenal Ayud 'kan? Ada yang mau saya tanyain boleh? Gunakan bahasa Formal sama yang lebih tua, guys! Biar sopan dan dikira anak baik-baik gitu. 1 menit.. 2 menit.. Sampai 10 menit. Tulisan typing akhirnya terlihat. Jesty lelah menunggu. Kayak menunggu jodoh yang gak tahu di mana rimbanya. Mungkin lagi nemenin jodohnya orang. Atau lagi kawin sama jodoh orang lain? Duh jodohku, aku tidak mau menerima duda mu! Elwin punya Ayud Ya Ada apa? Jesty memonyongkan bibirnya itu saat jawaban singkat yang dia terima dari pacar Ayud. Kalau bukan titel teman. Mana mau ia ikut campur begini. Me Maaf, Mas. Enggak maksud ikut campur. Sebenarnya kalian berdua ada masalah apa? Ayud sampai ribut terus gara-gara enggak dihubungin seminggu ini. Kenapa sampean jauhi Ayud? Sama halnya yang pertama. Jesty harus menunggu lagi. Tau gitu, dia pura-pura bales lama juga tadi. Jesty sampai bangun dari tidurannya, ketika ada sambungan video call dari pacar si Ayud. Duh terima enggak ya? Terima saja deh. Biar cepat kelar. "Jesty?" Suara bass di sana bertanya sesaat setelah Jesty menerima panggilan video call tersebut. "Ya, Mas." Pria itu diam sesaat menatapnya. Begitu pun dirinya. Dia memang tidak meragukan pilihan Ayud. Tapi Jesty bingung sendiri sama temannya itu. Yang kayak gini kok malah di gantungin. Diajak serius enggak mau. Di tinggal sedih. Terus maunya apa. "Mas," panggil Jesty. Dia lelah akan keterdiaman ini. Pria itu berdehem sebelum menjawab Jesty. "Ayudia menyuruhmu?" "Menyuruh apa?" "Bertanya padaku?" Jesty menggelengkan kepalanya cepat. "Enggak mas. Saya yang minta. Ayud saya suruh hubungin Mas enggak mau. Tapi bilangnya penasaran terus kenapa dia di diemin sama Mas. Daripada saya pusing, karena Ayud di curhat in terus tiada henti. Ya, saya inisiatif saja bantu. Biar masalahnya cepat kelar." "Harusnya bukan urusan kamu." Jesty mencengkram erat bantal berukuran sedang di pangkuannya. Ia malu sumpah. "Saya tahu tapi--" "Tahu kok dilakuin." Tajam guys. Mulutnya tajam, setajam silet. "Ya sudah. Nanti saya bilang Ayud. Maaf mengganggu waktunya, Mas." Satu kali tekan tombol merah. Beres. Jesty langsung menelungkup kan wajahnya ke bantal. "Sialan Ayud! Enggak pacarnya, enggak dianya. Hobi bikin orang kesal emang!" Bunyi chat masuk dan getaran karena panggilan masuk tidak lagi Jesty pedulikan. Ia harus tenang. Mending dirinya tidur. Daripada mengurusi dua orang yang menurutnya kekanakkan dan sama-sama batu itu. Dia lelah. Angkat tangan sudah. Capek. Enggak mau lagi. Kapok!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
186.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
201.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
9.4K
bc

My Secret Little Wife

read
85.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.0K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
12.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook