"Pak Yudha bercandanya jangan begitu!" Nira langsung cemberut mendengar lamaran asal-asalan Yudha.
Yudha menghela napasnya. Dia memang tidak pandai berkata-kata manis. Semalaman dia berlatih merangkai kata untuk mengungkapkan isi hatinya pada Nira. Akan tetapi semua itu menguap entah kemana. "Maaf Nira. Mungkin ini terkesan mendadak. Tapi aku serius. Aku ... aku sudah lupa bagaimana caranya merayu wanita. Kamu pasti tahu aku bagaimana. Aku ingin menjadikan kamu sebagai istriku. Aku ingin menjadi ayah untuk Ayuni. Izinkan aku menjaga dan melindungi kalian." Yudha menatap Nira bersungguh-sungguh.
Nira yang masih berdiri di belakang mejanya hanya mengedip-edipkan matanya pelan. Mencoba memproses kata-kata yang baru masuk lewat indra pendengarannya.
"Hahaha. Ya itu lumayan bagus, Pak. Wani
