bc

Little Queen

book_age18+
270
FOLLOW
1.2K
READ
family
independent
queen
heir/heiress
comedy
sweet
mystery
royal
small town
crown prince
like
intro-logo
Blurb

"Hanya dia yang pantas menjadi penerus kerajaan"

Daniel Andreas Luke, putra mahkota yang berusia 28 tahun, berwatak kaku dan keras kepala, cerdas. Biasa di panggil Luke

Arabelle Kiara Hans, gadis yang baru berusia 19 tahun. Berwatak lembut, kekanakkan, pandai, penyayang. Seorang gadis yang ternyata memiliki rahasia hidup

Lalu, sipakah yang berhak atas tahta kerajaan?

Nantikan yaaa :)

Cover edited on Canva

chap-preview
Free preview
Bermula
Matahari bersinar tidak terlalu menyengat, semilir angin berhembus lembut. Derap kereta yang di tarik dua ekor kuda terdengar dari arah utara. Roda kereta kayu dibelakangnya bergerak sesuai dengan bentuk jalanan yang masih terjal dengan beberapa batu kecil yang berserakan dan baru yang mencuat. Suasana sekitar yang nyaman dan asri. Terlihat dari pepohonan lebat di kanan kiri. Tak lama kuda yang menarik kereta kayu tersebut memasuki gerbang megah sebuah kerajaan. Ada beberapa pengawal yang tengah berjaga dan bertugas membuka menutup gerbang tinggi itu. “Ratu Lily telah tiba” teriak salah satu pengawal dengan suara lantang Seketika semua atensi beberapa orang prajurit dan patih yang tengah berlatih terdiam dan mengamati dimana Ratu Lily berada. Dan benar saja kereta kuda khas kerajaan berhenti di depan aula kerajaan. Wangi semerbak bunga Lily putih dan harum segar terbawa angin yang berhembus hingga sampai di setiap indera penciuman orang-orang yang ada di sana. Salah satunya sang patih, Jendral perang Kerajaan Are, Greg Eddison. Dia sudah lama mengagumi kecantikan Ratu Lily. Paras ayu yang tersohor ke seluruh negeri. Meski sudah menjadi milik Raja Hendrick Keys V namun, tetap saja pemuja di luaran sana masih sangat banyak mengagumi paras Ratu. Selesai mengunjungi beberapa desa di sekitar kerajaan, Ratu Lily baru saja sampai, saat hendak keluar dari dalam kereta diikuti oleh asistennya, beserta tangan kanannya. Pandangannya melihat sekitar dan tidak sengaja beristatp dengan Greg. Lily tersenyum kecil sebagai bentuk rasa hormat tapi, bagi Greg yang sangat menyukai Lily mengartikannya dengan sesuatu yang lain. Turun perlahan dari kereta di bantu asistennya, begitu satu kakinya menginjakkan tanah sorot matahari seolah menyinari di atas Lily bahkan saat itu angin cukup kencang bertiup di sekitar kerajaan dan gaun panjang Lily dengan belahan sampingnya diterbangkan angin tersebut dan nampak kaki putihnya hingga Greg makin terpesona dengan Lily. “Astaga!!” pekik Lily kaget “Ratu” pekik asistennya yang segera menarik kembali gaun sang Ratu dengan panik -- Kerajaan Alore dengan ibukota Angras, salah satu negara berbentuk kerajaan dengan system monarki absolut. Kekuasaan tertinggi ada pada Raja. Di atur dan dikelola oleh seorang Raja beserta menteri-menterinya. Kerajaan yang sudah berdiri hampir seratus lima puluh tahun, telah berganti beberapa Raja. Karena banyak rumor yang beredar tiga puluh tahun terakhir saat Raja Robert Andreas Luke digantikan adiknya karena ia meninggal di medan pertempuran saat, ia melawan pemberontak di perbatasan Kerajaan. Ratu Giorgina, istri dari Raja Robert sebenarnya kurang setuju karena ia ingin putranya yang menjadi Raja setelah suaminya meninggal. Daniel Andreas Luke. Namun, semua tak bisa di hindarkan, akhirnya Paman dari Luke yang menjabat sebagai Raja mengingat Luke belum cukup untuk bisa memimpin Kerajaan Alore. William Greg akhirnya menjadi Raja di Kerjaan Alore bersama dengan Laluna Kania sebagai Ratu. “Harusnya Luke yang menduduki kursi Raja” gumam sang Ibu dengan nada jengkel Luke yang mendengarnya hanya diam. Sembari membaca buku di ruangannya dengan santai “Sudahlah Ibu, biarkan Paman yang menjadi Raja. Luke masih harus belajar lagi” jawab Luke pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari buku di pangkuannya Mantan Ratu Giorgina mendengus sebal mendengar jawaban putranya. “Kau ini! Selanjutnya posisi Raja ada padamu, kau harus bersiap” ucap mantan Ratu sebelum berlalu pergi Luke hanya diam melihat kepergian Ibunya. Meski di dalam hati ia juga ada keinginan menjadi Raja, seperti apa yang diinginkan Ayah serta Kakeknya dulu. Dia juga dipersiapkan untuk ke sana. Tapi, ada satu hal yang dipesankan sang kakek padanya dan Luke belum bisa memahami maksud pesan yang ditulisakan kakeknya dulu. Tenang dan waspada, Luke mengamati sekitar saat terdengar bunyi halus jendela ruangannya bergetar. Tak lama seorang berpakaian hitam masuk dan berdiri di depannya. “Ada apa?” Tanya Luke langsung “Izin Pangeran, hamba membawa informasi” “Katakan” “Berita yang tersebar sengaja dilepaskan saat ini untuk menggoyahkan pemerintahan Raja William” Luke terdiam mencerna informasi yang baru ia dapatkan. Dugaannya benar. “Baik, kau boleh keluar” Tanpa menjawab orang berpakaian hitam tersebut segera keluar dan pergi. Keadaan kembali sunyi. Hanya dentang jam berdetik di sudut ruangan yang terdengar. “Ibu sudah bertindak ternyata” Menutup pelan bukunya Luke segera berdiri dari duduknya. Dia sudah kehilangan minat untuk membaca bukunya. Mengembalikkannya di rak buku, Luke memandangi jam sebentar sebelum melangkah pergi keluar. Sampai di luar, asistennya Henry sudah berdiri di depannya. Menundukkan kepalanya sebentar pada Luke. “Selidiki keterlibatan Ibuku, laporkan padaku segera” “Baik Pangeran” Henry segera undur diri dan pergi. Luke memikirkan sesuatu lalu sudut bibirnya terangkat sebelah. Langkahnya berjalan sampai di paviliun kediaman Raja Willian dan Ratu Kania. Luke berniat menyapa Paman dan Bibinya. Meski terlihat seperti rival tapi, sebagai keponakan ia cukup dekat dengan keduanya. Karena sejatinya Kania juga menganggap Luke putranya karena ia belum mempunyai anak sendiri. “Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu salam hormat dari keponakanmu” “Oh kau rupanya Luke, duduklah” ucap Kania Dengan isyarat mata ia memerintahkan asistennya untuk pergi menyiapkan teh bagi Luke “Paman kemana Bibi?” Tanya Luke yang tidak menemukan William di ruangannya “Pamanmu ke Barat menyelesaikan masalah perbatasan negera. Ada apa mencari pamanmu?’ Tanya Kania sambil menyeruput pelan tehnya “Ada yang ingin Luke tanyakan pada paman. Tapi, besok saja Luke kemari” ucap Luke yang akan beranjak berdiri “Oh tunggu sebentar Luke. Bibi tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja. Tunggu sebentar ada yang mau Bibi kenalkan padamu mungkin saja kau tertarik” ucap Kania penuh maksud Luke sebenarnya enggan menanggapi permintaan mendadak Kania. Tapi, biarlah ia ikuti permainan Bibinya kali ini. Luke kembali duduk di kursinya dan mulai meminum teh melati di cangkirnya “Teh di tempatmu selalu enak Bibi” puji Luke “Oh terimakasih Luke, tapi ini hanya teh biasa” Di tengah obrolan mereka, pintu ruangan di ketuk pelan. Dan masuklah seorang dengan seragam rapi berwarna hitam putih. “Permis Ratu, di luar ada Putri Luna” Seketika senyum Kania terbit. Antusias sambil menatap Luke “Suruh dia masuk” “Baik Ratu” Luke menaikkan satu alisnya menatap Ratu Kania, menebak apa yang akan dilakukan Bibinya ini kali ini. -- Pagi mulai terlihat dan melingkupi sebagian bumi. Terlihat matahari mulai terbit di ufuk timur. Cahaya kemerahan terlukis di langit, geliatnya mulai terlihat oleh mata. Embun yang mulanya bergelayut, mengayun di antara daun dan ranting. Hawa sejuk dan menyenangkan menghantarkan kenyamanan khas pagi hari. Luke yang baru saja berlari pagi mengelilingi taman melihat pergerakan tidak biasa di dekat kolam ikan. “Siapa mereka?’ gumam Luke Pelan Luke berjalan dan ingin mendekat namun, tak lama mereka berjalan pergi dengan arah yang berlawanan. Luke memperhatikan mereka, terlihat mengenakan baju tukang kebun kerajaan dan satunya seperti pengawal istana. “Ada yang tidak beres” Segera Luke berjalan kembali menuju sisi Timur kerajaan tempatnya dan Ibunya sebagai keluarga kerajaan dan dia sebagai pangeran Di tengah perjalanannya menuju ruang kerja, ia melihat ibunya tengah berbicara dengan pengawal yang ia lihat tadi di taman. Asusmsinya makin menguat. “Ada yang disembunyikan Ibu” Memperhatikan interaksi Ibunya juga pengawal tersebut dan tak lama pengawal tersebut pergi, segera Luke berjalan menghampiri ibunya. “Ibu” sapa Luke penuh hormat Mantan Ratu Giorgina tersebut menoleh dan bersikap tenang. Tersenyum tipis “Oh Luke, dari lari pagi ya?” Tanya Gina seperti tidak terjadi apapun “Iya Ibu, sekitar taman samping dekat kolam” Gina hanya mendengarkan dan tersenyum tipis pada Luke, menyembunyikan sesuatu dan rasa terkejutnya Sedangkan Luke memperhatikan gerak gerik ibunya. Meski terlihat tenang namun, Luke tahu ibunya sedikit terkejut tadi meski tidak kentara “Ya sudah ayo kita sarapan, sudah hampir pukul tujuh” ajak Gina yang berjalan mendahului Luke Gina sudah berjalan menjauh, Luke masih memandangi punggung Ibunya yang berjalan mendahuluinya. “Semoga bukan Ibu yang melakukannya” batin Luke yang mulai berjalan mengikuti Ibunya --

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
98.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook