bc

How To Teach Vampire King

book_age18+
389
FOLLOW
2.4K
READ
manipulative
kickass heroine
king
queen
comedy
twisted
sweet
bxg
superpower
stubborn
like
intro-logo
Blurb

Jika putra mahkota akan diajari oleh guru-guru khusus, lain halnya dengan Rivaille. Calon bangsawan yang dipaksa ayahnya sendiri untuk segera mengambil bangku sekolah di usianya yang sudah lebih dari 10 abad. Bujang lapuk yang menghabiskan 10 abadnya untuk bersemedi di dalam kamar seperti seorang gadis perawan. 

King Iefan ayahnya khawatir. Takut putra sulungnya menjadi perjaka seumur hidup dan mati sia-sia sebagai bangsawan vampir yang terhormat. Susah payah ibunya mengandung 99 tahun dan hanya melahirkan bayi laki-laki yang ternyata hanya menghabiskan jatah makanan saja. 

Dan disinilah fungsi guru dibutuhkan. Tiffa Yovanka, vampir wanita biasa yang telah mengajar lebih dari 50 abad lamanya. Konon katanya, Tiffa adalah titisan dewi yang mampu membuat ratusan pria mengantri untuk mendapatkan kelas khusus dengannya. 

Ingin tahu bagaimana guru sexy nan cantik ini mengajar? Yuk, baca lebih lanjut

chap-preview
Free preview
Bab 1. Bangkit Dari Hibernasi
Pagi yang cerah menerangi kerajaan bangsawan vampir Heddwyn di pesisir kota Rjukan, Norwegia. Pagi yang menjadi puncak malam dari vampir yang selalu beraktivitas di saat matahari tenggelam. Rjukan ini adalah kota yang memiliki silkulasi cahaya matahari pagi itu menghangatkan semua jenis makhluk hidup yang ada di bawah lereng curam Gaustatoppen. Dan karena pagi yang cerah ini, hanya sedikit yang bisa hidup normal seperti manusia pada umumnya. Bangun pagi-pagi, mandi dan membersihkan tempat tidur dan sarapan lalu berangkat kerja. Itu semua juga menjadi rutinitas kerajaan bangsawan vampir Heddwyn. Seperti sekarang ini, Iefan. Sang pemimpin kerajaan vampir tengah sibuk mengolah tubuhnya di bawah sinar matahari sambil menyesap secangkir darah segar. Sebuah gazebo besar yang terbuat dari susunan bebatuan alam yang dipahat menjadi balok-balok yang satu ukuran yang sama. Ada tiga buah sofa besar yang tersusun rapi di gazebo itu. Kain-kain putih terulur untuk menghiasi bagian atas gazebo yang memiliki atap kerucut itu. Tidak lupa dengan tanaman sulur imitasi yang tersulur di semua tiang gazebo. Iefan meletakkan cangkirnya di atas meja. "Anak itu masih di dalam kamarnya?" Iefan menolehkan kepalanya pada seorang wanita cantik dan anggun yang duduk di sebelahnya itu. Wanita itu juga sedang menikmati nikmatnya darah segar pagi ini bersama Iefan. Ia masih memejamkan matanya sembari menjilat sedikit bibir tipis yang terpoles lipstick merah maron. Iefan tidak sedang terburu-buru untuk menunggu jawaban dari wanita itu atas pertanyaannya. "Kali ini ia meminta daging manusia untuk mengganjal lapar," Iefan mendengus. "Memangnya aku ini tukang daging keliling. Enak sekali hidupnya, lapar tinggal minta. Seumur-umur, aku tidak pernah punya anak sesombong itu," TAKK Iefan buru-buru menepuk mulutnya. Ia melihat wanita itu kini meliriknya dengan delikan menakutkan setelah ia sedikit membanting cengkir darahnya di atas meja. "Kau memang tidak pernah mengajari anakmu untuk mandiri sejak lahir. Aku terbangun dari hibernasiku selama 9 abad pasca persalinan dan saat aku terbangun, aku mendapati kau hanya mengomel dan terus mengomel. Jika kau tidak menginginkan anak itu, maka jangan meminta jatah malam purnama padaku! Dasar b******k! Kau pikir enak melahirkan?" Iefan sudah tidak bisa lagi berkata-kata. Wanita itu sudah kembali mengangkat cangkirnya, namun tatapan maha dahsyatnya masih terpaku pada Iefan. Yang mulia ratu yang tidak tertandingi. "Sa-sayang, bukan itu yang aku maksud-" "Cih!" Iefan menghela nafasnya. Derita menjadi yang mulia raja yang takut dengan yang mulia ratu, alias istrinya sendiri. Hibernasi adalah cara yang tepat bagi vampir untuk mengistirahatkan dan memulihkan kembali kekuatannya. Ia dan istrinya sudah berumur lebih dari ribuan abad lamanya. Memiliki tiga orang putra yang sudah dewasa. Mereka semua tampan-tampan. Menakjubkan seperti kecantikan istrinya. Iefan menatap istrinya. Ketiga putranya pasti sangat senang memiliki ibu secantik itu. "Bagaimana dengan pekerjaanmu di London?" Wanita itu akhirnya berekspresi suntuk. "Aku sedang tidak ingin membahasnya," Iefan menganggukkan kepalanya. Mereka semua melanjutkan acara pagi mereka dengan santai. Walaupun udara pagi sepertinya sangat sejuk, mereka berdua sama sekali tidak bisa menghirup udara itu kecuali aroma. Mereka hanya mencium aroma darah dari secangkir darah, Iefan memejamkan matanya. Hidupnya sudah sangat lama, Melvern istrinya itu juga tidak kalah tua dengannya. "Akhir-akhir ini, aku merasa pengelihatanku semakin buruk setiap harinya," Melvern tidak banyak menggerakkan anggota tubuhnya saat sesi curhat di pagi hari ini sudah akan dimulai. "Kapan kau berencana untuk hibernasi? Jangan di awal musim gugur! Aku sudah janji untuk ikut arisan dengan bangsawan Shiren di Skotlandia awal musim gugur," "Kau masih saja ikut-ikut acara tidak guna seperti itu. Kali ini apa taruhannya?" Melvern langsung menyeringai. Gigi taringnya yang sedang tumpul itu terpampang jelas. "Produk kecantikan," Iefan langsung menepuk dahinya. "Kau membuatku menunda waktu hibernasi hanya untuk produk kecantikan? Apakah eyelash extensionmu itu masih kurang lentik? Kau tidak berencana mengkeriting bulu matamu sekalian?" "Aku tidak ingin bangun dari hibernasi dalam keadaan buruk rupa," Iefan sudah menggelengkan kepalanya. Ia pusing jika membahas tentang perempuan. Lihatlah istrinya. Karena terlalu banyak berbaur dengan manusia sosialita, tingkahnya sudah membuat suami ingin angkat leher karena tidak kuat hidup. Mungkin istrinya itu lupa. Sebagus apa pun produk kecantikan, itu semua tidak akan berpengaruh karena ia adalah seorang vampir. Iefan tidak ingin mengatakannya takut istrinya akan tersinggung dan sakit hati. "Kau sudah mencatat kapan paman Griffin hibernasi kemarin?" Melvern kini sudah menghabiskan satu cangkir darah pagi ini. "Aku tidak pikun, Iefan. Paman Griffin hibernasi minggu lalu," "Aku tahu itu sayang. Tetapi tetap harus dicatat agar bisa menghitung berapa lama ia tertidur. Lagi pula kita akan menyusul hibernasi juga," Melvern mendengus kasar. "Iya. Aku akan mencatatnya nanti," Iefan tidak merasakan apa pun yang tidak beres ketika ia bersantai pagi ini. Tetapi ketika ia hendak menghabiskan tegukan terakhir sarapannya, sebuah suara ledupan besar terdengar. Boommm SREETT "Melvern!" Iefan segera menarik tangan istrinya dan waspada. Tidak jelas ledakan apa itu yang terdengar. Tetapi ketika Iefan melihat asap terlihat dari aula hibernasi di sebelah timur, matanya melotot ngeri. "Iefan! Seseorang baru saja bangun dari hibernasi!" Pekik Melvern senang sekali. Hanya iefan yang masih mengerutkan alisnya. Jika dari hitungan tahun hibernasi, tidak ada yang bangun dari hibernasi di tahun ini. Ia bersama istrinya dengan cepat berlari menuju aula. Beberapa pengawal sudah berjaga di depan pintu aula dengan wajah bingung. Iefan sudah mulai curiga sekali. "Siapa yang terbangun?" Ia merangsak masuk saat pertanyaan itu ditujukan pada salah satu pengawal di sekitarnya. Mereka semua ragu-ragu untuk menjawab. "Gri-Griffin Heddwyn," "Hah?" Iefan tanpa basa basi segera memasuki aula. Dan detik berikutnya ia sudah memejamkan matanya, rasanya ia bisa pingsan kapan saja ketika melihat pria yang ia kenal di samping peti mati pamannya. Sedangkan si pemilik peti meringkuk di dalam peti matinya sembari menutupi kedua telinganya. Griffin sudah berkomat-kamit tidak jelas. "Paman, aku ingin meminjam semua koleksi kaset PS-mu. Apakah kau memberiku izin? Paman? Paman Griffin?" "Nak… Aku sedang hibernasi. Kenapa kau membangunkanku…" Pria itu tanpa dosa sama sekali berdiri dan menarik satu set televisi lengkap dengan lemari kecilnya. Juga dengan benda berbentuk kotak di atas lantai. Pria itu kemudian menatap Griffin dengan polosnya. "Aku akan memainkannya di samping peti matimu jika kau tidak percaya padaku. Aku pasti akan merawat semua koleksi kesayanganmu ini," "Grrrrr RIVAILLEEEEEEEE?!" BRAAK BRUKK BRAAKK Pagi yang cerah di kerajaan bangsawan vampir Heddwyn. Memiliki putra sulung yang masih sangat polos dan kekanak-kanakan. Hari ini tanggal empat februari, Griffin Heddwyn, terbangun dari hibernasi setelah di sengat stun gun 80.000 KV. "TOLONG AJARI ANAK KURANG AJAR INI BERMAIN LOMPAT TALI SAJA?!"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

RAHIM KONTRAK

read
418.6K
bc

Pernikahan Kontrak (TAMAT)

read
3.4M
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.6K
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
16.3K
bc

Married with Single Daddy

read
6.1M
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook