Tepat tengah hari saat Vian selesai membuat wedding cake yang luar biasa itu, ia segera mengamankannya lalu pergi untuk membantu kakaknya bersiap. Ia juga sudah mendengar bahwa halaman depan untuk para tamu selesai dikerjakan. Semua dekorasi dan segala hal siaL lainnya juga telah selesai tepat waktu. Vian berjalan cepat melewati kolam renang belakang. Tapi hampir saja ia menggigit lidahnya sampai berdarah ketika melihat pria telanjanG bulat berdiri di pinggir kolam renang. “What the f*ck! HEIDI! Sedang apa kau? Arrghhh! Mataku ternistai.” Vian menyentuh matanya yang berhasil dirusak oleh Heidi. Melihat tubuh Heidi yang tidak sexy itu membuat Vian ingin sekali mencolok matanya sendiri. Vian langsung merasakan perutnya tiba-tiba kembung seperti masuk angin. Mual sekali ingin muntah. “Me

