Kecelakaan tunggal

1732 Words
Sinar mentari menunjukkan wujudnya dari arah timur cahaya hangatnya sudah menyerah di seluruh penjuru negeri menandai awalnya kehidupan hari ini, tidak semuanya indah ketika matahari terbit ada air mata yang harus tumpah hari ini untuk beberapa orang yang tidak beruntung. Di dunia ini tidak ada orang yang baik-baik saja setiap orang memiliki masalahnya tersendiri entah itu berat atau ringan, mungkin permasalahan yang dianggap ringan oleh kita belum Tentu juga dirasakan oleh orang lain mungkin mereka akan merasakan lebih berat karena kapasitas toleransi rasa sakit orang itu berbeda-beda. Jika ini bukan Hanan mungkin mereka akan mendapatkan rasa ketidak adilan, rasa sakit yang luar biasa, rasa sakit di fisiknya yang terluka dan juga hatinya yang sakit, akan tumbuh rasa dendam yang perlakuan yang tidak adil. Saat ini Hanan merangkak dari jalan, dia harus segera bangun dan masuk mobil, buka karena malu karena menjadi tontonan keluarga Yang Rou We namun Hanan tidak ingin ada orang asing yang akan menghampirinya dan bertanya banyak hal padanya, Hanan sedang tidak ingin berbicara dengan orang asing terlebih dia harus berbohong , karena tidak memungkinkan untuk Hanan mengatakan semuanya jika dia mendapatkan banyak luka dari keluarga mantan kekasihnya. Setelah banyak usaha yang di lakukan Hanan akhirnya dia berhasil masuk kedalam mobilnya. Dia terbatuk beberapa kali, dadanya cukup nyeri karena pukulan dari Yang Yuan, saat ini mungkin belum begitu terasa sakitnya namun Hanan yang seorang dokter cukup paham jika rasa sakit ini akan lebih terasa nanti sore mungkin juga nanti malam, Hanan mencoba menghidupkan mesin dan tujuan utamanya bukanlah rumah, dia belum sanggup menjawab semua pertanyaan dari Mourent, Hanan bisa memprediksi apa yang akan di ajukan oleh Mourent. Mourent salah satu orang yang saat ini sangat memperhatikan Hanan, dan wanita itu pasti akan sangat panik bila ketahui keadaan Hanan seperti ini Hanan akan lebih baik menyembuhkan dirinya dulu sebelum bertemu dengan istrinya. Dan tujuan Hanan sekarang adalah rumah sakit dia harus menyembuhkan dirinya membersihkan semua lukanya dan memastikan jika tubuhnya baik-baik saja tidak ada sesuatu yang serius yang akan merugikan dirinya di kemudian hari. Namun Hanan tidak yakin jika dia akan sampai ke rumah sakit dalam waktu cepat meski jarak rumah Yang lalu Ida rumah sakit tidaklah jauh namun dengan keadaan seperti ini sepertinya Hanan akan lebih lama di perjalanan karena seluruh tubuhnya sakit dan juga kepalanya serasa berputar. Hanan hanya melakukan 20 KM perjam itupun Hanan masih kadang menginjak rem karena satu tangannya seperti mati rasa Tidak bisa memegang setir dengan benar. Untung ini masih terlalu pagi untuk orang-orang melakukan aktivitas mereka anak sekolah pun belum berangkat hanya ada beberapa pekerja yang harus datang lebih awal di tempat kerja mereka jalanan bagi belum begitu ramai, masih beberapa kabut di jalan mewarnai perjalanan Hanan. Kabut itu tidak begitu tebal namun cukup mengganggu jarak pandang pengendara apalagi teruntuk Hanan yang tubuhnya sedang tidak baik-baik saja kepalanya berputar, pandangannya tidak begitu jelas, terlebih pikirannya terpecah karena tubuhnya yang merasakan sakit diberbagai bagian tubuhnya. Saat ini Hanan kadang terpejam kadang membuka matanya berusaha membuka matanya yang berat pukulan yang mengenai wajahnya membuat matanya perih sebelah kanan pandangannya benar-benar terganggu karena pukulan itu karena tidak bisa fokus Hanan terkejut ketika ada sebuah sepeda yang tiba-tiba menyebrang jalan karena tidak ingin menabrak pengguna jalan lain Hanan membanting setir ke tiang listrik yang ada di pinggir jalan meski laju Hanan tidak sampai 20 KL perjam namun tetap saja karena terkejut dia malah menginjak gas yang seharusnya diinjak oleh Hanan adalah rem. Dan kecelakaan tunggal itu tidak bisa dihindarkan lagi Hanan menabrak tiang listrik karena gugup, dia masih sadar ketika mobil itu sedikit berasap karena menabrak tiang listrik, namun anehnya Hanan malah tidak panik sama sekali dia lebih panik saat dia akan menabrak penguna jalan beberapa detik yang lalu, saat ini dia malah bisa tersenyum karena hanya dia yang mengalami kecelakaan. Dan juga Hanan memiliki alasan kenapa tubuhnya memiliki banyak luka dan dia tidak harus berbohong jika dirinya mendapatkan luka dari siapa dan kenapa sebelumnya Hanan sudah merekayasa jika dia sudah sampai di rumah sakit dan mendapat pertanyaan dari mana luka-luka ini dan Bagaimana kejadiannya Hanan akan mengarang cerita jika dirinya mendapat mendapat kekerasan dari beberapa preman yang mencoba mengambil harta berharga milik kanan itu adalah sesuatu yang masuk akal yang bisa terjadi kepada siapa saja namun ternyata rekayasa yang sudah disusun rapi tidak perlu digunakan kan meski dia harus membayar mahal dengan kecelakaan tunggal ini. Ini bukan masalah besar untuk Hanan karena dia bisa merasakan jika dirinya tidak terluka begitu parah ia masih bisa bernafas dengan baik kecelakaan ini tidak memberikan banyak luka, hanya beberapa goresan yang membuat dirinya berdarah-darah seperti parah, padahal luka ini tidak begitu sakit daripada yang diberikan Yang Yuan padanya. Namun tetap saja saat ini tubuh Hanan dalam keadaan tidak baik-baik saja sebelum kecelakaan dia sudah merasa buruk ditambah lagi dengan kecelakaan itu bisa dipastikan tidak akan bisa mempertahankan kesadarannya, Hanan kembali jatuh pingsan dan kepalanya terkulai di atas untuk saja tidak berapa lama ada banyak orang yang menghampiri anda untuk untuk membantu Hanan keluar dari mobil dan memanggil ambulans membawa Hanan ke rumah sakit. ***** Dengan gugup Mourent datang ke rumah sakit di mana Hanan dirawat rumah sakit itu juga tempat Hanan bekerja, Mourent mengetahui jika Hanan berada di rumah sakit sudah sekitar jam 11 siang, Mourent mendapatkan telepon dari mertuanya jika suaminya sedang berada di rumah sakit karena mengalami kecelakaan pagi tadi. Semalaman dia tidak bisa tidur dengan nyenyak karena Hanan tidak kunjung kembali setelah pergi tanpa membawa ponselnya dan juga Hanan tidak mengatakan apapun ketika dia pergi membawa mobil namun itu juga bukan salah Hanan karena Hanan pergi ketika Mourent sedang tidur. Pagi hari Mourent mencari Hanan dan ternyata Hanan belum pulang juga, Mourent pikir positif mungkin Hanan langsung pergi ke rumah sakit atau mendapat panggilan darurat dan lupa memberitahu Mourent, karena jam seorang dokter kadang mendadak yang harus di lakukan dan tidak bisa dia tinggalkan. Mourent tidak memiliki pemikiran buruk dia masih menjalani kegiatannya seperti biasa memasak membersihkan rumah dan juga menyiapkan bekal untuk Hanan jika hendak pulang Mauren akan mengantarnya ke rumah sakit itu yang dipikirkan Mourent saat pagi hari. Sekitar jam 8 aponsel milik Hanan terus berbunyi hingga Mourent bingung, sebenarnya dia bisa mengangkat ponsel milik Hanan, namun karena menjaga privasi milik Hanan Mourent lebih memilih tidak mengangkatnya. siapa yang menyangka jika panggilan yang berulang-ulang itu panggilan dari rumah sakit yang akan mengabarkan jika Hanan sedang dirawat di rumah sakit. Baru setelah sekitar jam 11 ponselnya berdering dan itu dari mertuanya. "Iya Bu ...," Mourent sedikit gugup karena iya sangat jarang sekali mengobrol dengan ibu mertuanya entah itu melalui panggilan telepon atau secara langsung, karena Hanan pernah memperingatkannya agar tidak begitu dekat dengan ibu mertuanya meski Mourent tidak tahu apa penyebabnya namun dia masih terus masih tetap mematuhi apa yang dikatakan oleh Hanan. "Kamu di mana?" tanya wanita itu dengan datar. "Saya di apartemen Bu." "Datanglah ke rumah sakit Hanan sedang dirawat karena mengalami kecelakaan tadi pagi." Mourent terdiam, butuh beberapa saat untuk mencerna apa yang dikatakan oleh Ibu mertuanya karena nada yang digunakan oleh wanita itu begitu datar hingga Mauren perlu waktu untuk mencernanya perkataan dan isi yang disampaikan sangat tidak sinkron dia berkata datar namun berita yang disampaikan adalah berita duka itu cukup mengejutkan untuk Mourent. "Di mana?" Mourent seperti seorang yang bodoh tidak berpendidikan karena menanyakan hal yang sudah jelas, tapi itu sebenarnya efek dari gugup yang di alami oleh Mourent. "Tentu saja di rumah sakit," jawab wanita itu terdengar sangat tidak ramah. Mourent mengerti dan tidak ingin membuat masalah dengan ibu mertuanya dan memilih untuk mengiyakan, meski sebenarnya saat ini saat ini hatinya terasa gugup karena kabar yang baru saja dia terima dia merasa gelisah dan otaknya tidak bisa bekerja dengan baik, dan saat itulah moren menyadari jika dirinya takut kehilangan Hanan ketika dia mendengar kata kecelakaan tentu saja yang ada di dalam otaknya. Bagaimana sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lainnya dan membuat sang pengendara mengalami banyak luka di tubuhnya dengan darah ada di mana-mana. Mourent tidak bisa melihat bagaimana jika Hanan suaminya mengalami kecelakaan seperti itu dia hanya berdoa aja semoga Hanan baik-baik saja saat ini. "Baik Bu, aku akan segera ke sana," jawab Mourent kemudian dengan cepat menutup panggilan itu, Mourent jika mertuanya menganggapnya tidak sopan karena menutup panggilan lebih dulu sebelum mengucapkan salam atau sebagainya yang ada di otaknya saat ini bagaimana caranya dia bisa datang dengan kecepatan kilat ke rumah sakit untuk melihat keadaan Hanan yang katanya mengalami kecelakaan dan sedang dirawat di rumah sakit. Untung saja Mauren sudah mandi dan bersiap rencananya hari ini dia akan mengantarkan makanan ini ke rumah sakit dan melanjutkan pergi berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari mereka Mauren selalu berbelanja bulanan sendirian karena cukup tidak enak untuk dirinya meminta tolong Hanan untuk menemaninya berbelanja lebih baik dia berbelanja sendiri daripada harus menyusahkan Hanan yang sudah lelah bekerja. Mourent segera keluar dari apartemen menuju rumah sakit. Namun karena gugup dia lupa membawa bekal yang sudah disiapkan untuk Hanan dia pergi begitu saja, yang ada di otaknya dia ingin segera sampai di rumah sakit dan melihat keadaan Hanan, bahkan Mauren lupa membawa ponsel milik Hanan yang ada di atas nakas yang ditinggalkan oleh Hanan sejak tadi malam mungkin jika ponsel ini dibawa serta oleh Hanan semuanya tidak akan serumit ini. Sesampainya Mourent di rumah sakit dia mendapat hanya pandangan dari petugas medis yang bekerja di sana, entah itu dokter, perawat, atau siapapun yang ada di sana melihat kedatangan Mourent, karena kabar dokter Hanan mengalami kecelakaan sudah tersebar di dalam rumah sakit, Hanan yang cukup terkenal di rumah sakit karena dia adalah putra kepala rumah sakit ini dan juga Hanan banyak di kenal sebagai dokter umum yang ramah dan juga memiliki paras yang banyak membuat wanita meleleh. Mereka lupa jika saat ini Mourent sedang masa berduka, mereka malah terpanah akan kecantikan yang yang dimiliki oleh Mourent padahal Mourent tidak sengaja berdandan dan berpakaian yang berlebiha,n dia hanya memakai yang layak untuk berbelanja bulanan. Namun ada satu kata yang tertinggal di kepala Mauren tentang seseorang yang mengomentari dirinya. "Wah cantiknya istri Dokter Hanan?" "Istri Dokter Hanan memang cantik, tapi menurutku masih cantikan mantan kekasihnya." Jika saat ini Mourent tidak sedang terburu-buru ingin melihat keadaan Hanan mungkin Mourent akan sedikit mencari tahu apa yang sedang mereka perbincangkan, kepada mereka yang mengatakan tentang mantan Hanan, jujur dia sama sekali tidak mengetahui siapa mantan Hanan meski sebenarnya itu tidak begitu penting untuk Mauren saat ini. Yang lalu biarlah berlalu namun Mourent memiliki sedikit firasat jika dia harus tahu siapa mantan kekasih Hanan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD