Chiarina selalu kesepian di dalam istana yang dingin. Sampai ia bertemu dengan seorang anak laki-laki di gang kumuh saat dia kabur dari istana, tempat dimana seorang putri seperti dirinya tidak akan pernah menginjakkan kaki. Anak laki-laki itu bernama Chiron, seorang anak yang dibawa Chia dari tempat gelap menuju cahaya.
Chia menyukai Chiron, karena Chiron adalah temannya, satu-satunya sahabat dan juga ksatrianya. Tapi perasaan Chiron pada Chia berbeda, Chiron tidak menganggap Chia sebagai teman ataupun seorang putri yang harus ia lindungi. Chiron melihat Chia sebagai seorang perempuan.
Saat Chiron menyadari perasaannya pada Chia, dia sudah siap untuk kalah, siap menyerahkan segala yang ia miliki. Namun rupanya Chia terlalu mempesona, bersinar melebihi cahaya bulan di malam hari yang gelap, dan bukan hanya Chiron yang terpesona oleh keindahannya.
***
Chiron berlutut di hadapan Chia yang sedang duduk menatapnya dengan mata yang sembab, "Kamu berbohong, Chia."
"Kamu selalu berkata jika aku adalah satu-satunya. Tapi sepertinya hanya aku yang selalu menganggap dirimu satu-satunya untuk ku." tangannya menggenggam kedua tangan Chia erat, kemudian menempelkan bibirnya di punggung tangan yang terasa dingin itu cukup lama.
"Aku mencintaimu Chia, jadi kumohon tinggal-lah bersama ku."