bc

Gairah Terlarang Sang Mafia

book_age18+
47
FOLLOW
1K
READ
dark
one-night stand
HE
forced
friends to lovers
dominant
badboy
mafia
sweet
bxg
bold
city
addiction
like
intro-logo
Blurb

"Argh ... sakit, Tuan!" erang Gianna coba mendorong badan kekar yang mendekapnya."Malam ini kau akan jadi milikku! Kau tidak akan bisa lagi kabur apalagi sampai jual mahal seperti biasanya." Mafia yang dikenal dengan nama Leo itu tampak menyeringai kegirangan karena wanita yang sering bersikap jual mahal padanya berhasil ia culik dan kini siap melayani segala hasratnya di atas ranjang."Jangan, Tuan, tolong lepaskan aku!" Gianna masih sekuat tenaga menahan diri meski tubuhnya terasa begitu panas akibat efek obat perangsang yang diminumnya. Namun, lambat laun, belaian sang mafia justru tak bisa lagi dia tolak. Sentuhan itu semakin lama malah menuntutnya untuk pasrah. Menikmati permainan Leo hingga puncaknya.***Leonardo Caprini adalah seorang mafia yang terkenal bengis dan menguasai perdagangan barang terlarang di benua Amerika. Dia tertarik dengan seorang sexy dancer di sebuah night club. Siapa sangka Gianna Malvis menolak tawaran mahalnya mentah-mentah, ternyata dia keponakan pemilik night club tersebut dan tak dijual untuk melayani klien.Karena usahanya mendapatkan Gianna gagal, Leo menyuruh anak buahnya menculik gadis itu dan mencecokinya dengan obat perangsang. Gianna terperangkap dalam hasrat liar semalam bersama sang mafia, keperawanannya pun akhirnya terenggut.Keesokan paginya, dia berhasil kabur dan coba melupakan malam panas yang dijalaninya bersama Leo. Namun sayangnya, Leo sudah tergila-gila pada Gianna karena percintaan satu malam itu. Dia bertekad tak akan melepaskan wanita yang seharusnya jadi miliknya. Takdir ternyata tak membiarkan Gianna menjauh dari pria itu. Dia terus menerus mendapatkan pekerjaan di kantor jaringan perusahaan milik Leo. Kabur dan kembali tertangkap dalam dekapan sang mafia.Sampai suatu hari, sebuah insiden baku tembak terjadi, Leo mengorbankan dirinya dengan menjadi tameng demi menyelamatkan Gianna. Melihat apa yang dilakukan Leo, membuat hati Gianna luluh. Mungkinkah dia harus memberi Leo sebuah kesempatan untuk mendapatkan cintanya? Atau dia harus tetap bersikukuh pergi sejauh-jauhnya agar tak lagi diusik oleh sang mafia?

chap-preview
Free preview
Pesona yang Membangkitkan Gairah
Tatapan tajam pria bermata biru itu menjelajah liar ke lekuk-lekuk menggoda seorang wanita penari erotis dari total tiga penari yang menghibur tamu eksklusif Excel VVIP night club malam itu. Hanya bra dan secarik kain tipis yang kesemuanya berwarna merah menyala membungkus tubuh mereka. Penampilan nyaris telanjang itu menerbit hasrat pria normal mana pun. Musik yang khusus diputar bersama suara penyanyi wanita mendesah-desah di alat pengeras suara membuat para pejantan di ruangan itu belingsatan karena gerah. Celana dalam mereka otomatis menjadi terlalu sempit mengetat karena gairah yang terbangun dan enggan terlelap lagi di dalamnya. "Siapa nama wanita berambut cokelat itu? Aku ingin dia melayaniku malam ini, Carlos!" ucap pemimpin mafia dari klan Caprini yang sedang berkuasa. Nyaris seluruh New York dan negara bagian Amerika di sekitarnya takluk ketika mendengar namanya disebut. "Master Leonardo, nama penari itu Gianna Malvis. Sudah tiga bulan dia bekerja di club ini, Sir!" Asisten kepercayaan Leonardo Caprini itu berbicara dengan suara bervolume rendah seraya melirik beberapa kali ke arah penari yang menarik minat big bossnya. Gianna masih sibuk berkonsentrasi dengan gerakan tangan, goyangan pinggul ramping, dan kaki indahnya meliuk-liuk serta berputar bertukar posisi dengan kedua rekannya. Dia bukan p*****r atau Ladies Companion (LC). Para pria di dalam ruangan VVIP club milik pamannya itu boleh melihat bahkan memelototi sekujur tubuhnya. Namun, menyentuh tidak diizinkan. Kedua rekannya terkadang menerima extra dolar dari klien berkocek tebal setelah jam kerja mereka. Akan tetapi, Gianna merasa gajinya sebagai penari erotis di Excel VVIP Night Club sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Musik pengiring tarian mulai berhenti disambut tepuk tangan riuh para tamu club. Gianna tersenyum semanis madu sambil membungkukkan badannya memberi hormat. Dia berlari-lari kecil menuju ke pintu keluar ruangan VVIP itu dengan perasaan ringan, tugasnya terakhir malam ini telah selesai. "Nona, tunggu dulu!" Sebuah tangan menangkap pergelangan tangannya yang meraih gagang pintu. Gianna sedikit terkejut, dia melarikan matanya ke wajah pria yang telah menyentuhnya lalu segera menarik lepas tangannya. "Yes, Sir. Ada perlu apa dengan saya?" tanya wanita bermata hijau itu, dia menebak akan ada tawaran extra job setelah menari dan dia tidak berminat sama sekali. Gianna masih perawan, pamannya tidak pernah menjual sang keponakan ke p****************g. "Big boss saya ingin berbicara dengan Anda, Miss Gianna. Tolong duduk di sofa sebentar saja!" bujuk Carlos. Dia menggerakkan tangan kanannya ke arah sofa di mana Leonardo Caprini duduk mengamati Gianna dalam diam, dengan perhatian penuh. Dua rekan penarinya tadi sudah duduk bergelanyut di sisi kanan kiri pria berbadan kekar tersebut. Kepala Gianna tertoleh ke arah yang ditunjukkan oleh Carlos, dia melihat pria bersetelan jas Armani abu-abu dipadu kemeja hitam berwajah tampan dan ... memiliki pesona berbahaya dalam tatapan matanya yang tajam, bertemu pandang dengannya. "Baiklah." Satu kata itu terucap dari bibir Gianna lalu dia menarik langkah ringan kakinya yang mengenakan gelang kaki berlonceng menuju sofa. Dia tidak duduk dan berdiri saja menjaga jarak dengan big boss pria tadi. "Selamat malam, Tuan. Apa Anda mencari saya?" sapa Gianna disertai secarik senyuman tipis. "Duduklah, Gianna. Aku ingin memberi tawaran menarik untukmu!" jawab pria tampan berahang tegas dengan tulang wajah menarik itu. Dia tak mampu melepaskan pandangannya dari sosok Gianna sedetik pun. "Tidak. Saya berdiri saja. Maaf kalau tawaran itu adalah layanan seksuàl berbayar, saya tidak berminat. Sudah ada Rhea dan Vivian menemani Anda, bukan? Selain mereka masih ada banyak LC yang tersedia bisa Anda panggil ke mari, Tuan. Permisi!" jawab Gianna praktis. Dia membalik badan untuk meninggalkan ruang VVIP remang-remang tersebut. Leonardo mendengkus seakan-akan tak percaya. Dia mengejar wanita penari erotis itu disaksikan tatapan keheranan anak buahnya. Lengan kokohnya menangkap pinggul ramping Gianna lalu mendorong tubuh wanita itu hingga mereka menempel satu sama lain tanpa celah, punggung Gianna tertekan ke daun pintu. Dia mengunci tubuh molek penari cantik tersebut agar tak bisa kabur darinya. "Kita belum selesai bicara!" Leonardo mendesis dengan sorot mata tersinggung. Belum pernah ada satu orang pun yang berani menentang kehendaknya, terlebih lagi hanya seorang wanita penghibur. Gianna membalas tatapan tajam berapi-api dari Leonardo. Dia mendesis kesal, "Tubuhku tidak dijual!" Ibu jari Leonardo membelai bibir bawah Gianna dan merasakan permukaan lembut nan kenyal menyapanya. Inti gairah Leonardo bangkit begitu keras di balik resleting celana. "I want you, Gia." Itu pernyataan, bukan lagi sekadar tawaran yang bisa ditolak oleh gadis perawan tersebut. "Lepaskan aku. Apa kau tahu bahwa penari di club ini hanya menari dalam ruangan dan tidak diwajibkan melacur tanpa persetujuan penari itu sendiri, Tuan?!" Nada suara Gianna meliuk naik tajam. Dia mendorong bahu Leonardo tiba-tiba dan keras. Kemudian dia bergegas melarikan diri dari situ. "DAMN!" rutuk Leonardo dengan badan terhuyung ke belakang. Carlos segera menangkap tuannya agar tak terjerembab ke lantai keras. "Carlos, temui pemilik club ini. Aku mau wanita bernama Gianna itu melayaniku. b***h!" Namun, sialnya Leonardo mendapat penjelasan serupa dari manager night club mengenai Gianna Malvis. Pria itu pun mengamuk tak terkendali sampai-sampai memukuli salah satu anak buahnya hingga babak belur untuk melampiaskan amarah yang menggelegak dalam dirinya. Setelah berganti pakaian kasual di ruang ganti belakang Excel VVIP night club, Gianna berjalan kaki pulang ke unit apartemennya sendirian. Dia berbeda dari para pekerja malam di club milik pamannya yang terbiasa dibawa pulang tamu ke hotel dalam kondisi setengah mabuk. Gadis itu sepenuhnya sadar tanpa alkohol mengaliri darahnya ketika keluar dari tempat maksiat milik sang paman. Jalanan di tengah malam begitu lengang, hanya suara tiupan angin yang menusuk tulang dan binatang malam sayup-sayup terdengar. Cahaya lampu penerang trotoar membuat bayangan benda seolah-olah hidup dan bergerak mengikuti langkah cepat kaki Gianna. "Klontang!" Kaleng soda menggelinding di atas trotoar menaikkan bulu kuduk Gianna yang berjalan sendirian memeluk tubuhnya. Dua sosok pria mencegat jalan di hadapannya. Detak jantung Gianna bertalu-talu karena ketakutan, tak biasanya dia mengalami peristiwa naas bertemu pria iseng seperti malam ini. Langkahnya mundur setapak demi setapak. "Hey, Nona Manis. Ayo ikut kami!" ucap salah seorang pria berpakaian setelan jas hitam dengan kaca mata hitam juga kepada Gianna. "Berhenti mendekatiku atau aku akan berteriak!" hardik Gianna sambil mencengkeram tali selempang tasnya erat-erat. Namun, kedua pria itu segera meringkusnya dalam satu gerakan sigap. Sapu tangan berkloroform membekap wajah Gianna dan langsung menghilangkan kesadaran wanita itu sepenuhnya. "Bagus, urusan kita hampir beres, Tom. Ayo panggul dia ke mobil, big boss telah menunggunya di penthouse!" ujar anak buah Leonardo kepada rekannya. Pria yang bernama Tom itu memanggul tubuh lunglai Gianna ke bahunya seperti sekarung gandum. Dia tadi juga berada di dalam ruangan VVIP club serta melihat Gianna menolak kehendak Leonardo Caprini sehingga amarahnya meledak-ledak. Alhasil, rekannya dihajar sampai harus dilarikan ke IGD rumah sakit kalau tidak ingin tewas mengenaskan. Karl mengemudikan mobil minivan bercat hitam dengan Gianna terbaring lemas di jok bangku tengah mobil. Sementara itu Tom berkelakar dengannya, "Hey, Bro. Apa Bos Leo akan memperkosa wanita ini?" "Hmm ... pastinya. Kalau tidak, mana mungkin kita disuruh meringkusnya di jalan tengah malam begini, Tom! Itu bukan urusan kita, yang penting semua beres dan kita tak jadi sasaran kemarahan atasan kita yang bengis!" sahut Karl sembari menginjak dalam-dalam pedal gas mobil agar big boss mereka tak menunggu terlalu lama.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HASRAT TERPENDAM PAMAN SUAMIKU

read
8.9K
bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Sweet Sinner 21+

read
918.0K
bc

The Naughty Girl

read
103.3K
bc

Gadis Daddy Yang Nakal

read
39.6K
bc

Life of Mi (Completed)

read
1.0M
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook