bc

Mendadak Menikah

book_age18+
3.0K
FOLLOW
14.4K
READ
comedy
sweet
serious
campus
city
office/work place
wife
like
intro-logo
Blurb

Mia Diandini seorang gadis yang berusia 19 tahun. Terpaksa menikah dengan seorang pria berusia 28 tahun.

Chris Prayoga, seorang pria yang bisa di bilang sudah berusia matang untuk menikah, selalu saja dituntut oleh Mamanya untuk segera menikah dan memberikannya seorang cucu.

Walaupun Chris sudah mempunyai kekasih, tetapi itu bukanlah hal mudah untuk Chris bisa membujuk kekasihnya agar cepat menikah.

Suatu malam Chris dan Mia tidak sengaja bertemu di sebuah club malam. Dari pertemuan pertama itu, Chris berniat memanfaatkan Mia untuk bisa menjadi istrinya. Sampai kekasihnya Tasya siap untuk menikah dengannya.

Setelah itu dia akan mengakhiri sandiwaranya bersama Mia.

Bagaimana kelanjutan ceritanya ya?

Apa Chris akhirnya akan jatuh cinta pada Mia? Atau malah sebaliknya, Chris tetap memilih kekasihnya ?

chap-preview
Free preview
1
Mia Pov. Hai namaku Mia Diandini, usiaku sekarang 19 tahun dan aku baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas. Aku seorang anak yatim piatu yang kini tinggal bersama Mama tiriku, Elina dan saudara tiri perempuanku, Mala. Mama kandungku meninggal dunia saat aku berusia 16 tahun, dan Ayahku kemudian menikah lagi saat aku berusia 17 tahun. *** Chris Pov. Hai aku Chris Prayoga, aku biasa dipanggil Chris. Aku berusia 28 tahun, aku seorang Presdir disebuah Perusahaan PRAYOGA GRUP. Aku hanya hidup berdua bersama Mamaku Diana, Papaku bernama Alendra Prayoga. *** Di Sebuah klub malam Chris sedang duduk sendirian di sofa. Chris sungguh dibuat pusing dengan masalahnya kali ini, bagaimana tidak. Chris setiap harinya harus mendengar permintaan Mamanya yang meminta Chris untuk segera menikah. "Chris, Mama tidak mau tau. Kamu harus segera menikahi tunangan kamu itu! Mau sampai kapan Mama menungggu? Umur Mama sudah tua, Mama sudah sangat ingin menimang cucu dari kamu! Ingat umur kamu, kamu ini sudah tidak muda lagi Chris." omel Diana. "Aduh Ma, bisa tidak kita makan dulu? Kenapa sih setiap hari Mama mintanya cucu-cucu terus? Apa tidak ada permintaan lain?" tanya Chris kesal. "Tidak ada! Yang Mama ingin hanya cucu dan melihat kamu segera menikah," sahut Diana bersikeras. "Ma, Tasya itu masih belum mau menikah Ma. Dia masih ingin menggapai cita-citanya. Aku juga tidak mungkin memaksanya," ucap Chris. "Selalu itu alasan tunangan kamu itu. Apa dia tidak bisa melanjutkannya setelah kalian menikah, toh Mama juga tidak membatasinya," sahut Diana kesal mendengar alasan Chris. "Aduh Ma, Mama tolong mengerti aku dong Ma. Mau sampai kapan Mama meminta hal ini terus? Suatu saat aku pasti akan menikah dan memberikan Mama cucu," sahut Chris. "Kamu selalu saja berjanji seperti itu, tapi mana? Kapan? Kamu selalu membohongi Mama. Kalau Tasya belum siap menikah, Mama akan mencarikan calon yang baru buat kamu!" seru Diana mengambil keputusan. "Aku tidak mau! Sudahlah Ma . Aku harus bekerja dulu," sahut Chris, lalu beranjak dari tempat duduknya. "Chris duduk habiskan makanan kamu!" titah Diana. "Nanti saja Mah, aku sudah terlambat." sahut Chris, lalu melangkah meninggalkan Mamanya sendirian. *** "Chris, sedang apa kamu?" tanya Dika yang baru saja datang. "Biasa, aku bosan sekaligus pusing," sahut Chris. "Yah Chris, masalah begitu saja kamu pusing. Lagian benar apa yang Tante Diana inginkan, ingat umur," ucap Dika, lalu terkekeh. "Sialan kamu Dik!" sahut Chris, yang merasa kesal karena diledek oleh Dika. Dika adalah sahabat baik Chris, selain menjadi sahabat. Dika juga Asisten pribadi Chris, wajar saja jika Dika bersikap seperti itu pada Chris. "Kamu dari mana aja Dik? Sudah lama aku duduk disini menunggu kamu," tanya Chris, mengalihkan topik pembicaraan mereka. "Biasa, habis dari kantor aku keliling dulu, cari hiburan," sahut Dika tertawa. "Hiburan kepalamu," ujar Chris kesal. "Berkas kontrak yang di Kalimantan, kamu bawakan Dik?" tanya Chris. "Ya, iyalah aku bawa. Gara-gara kamu meminta, aku cepat-cepat datang kesini. Aku jadi lupa membawanya pulang dulu, nih berkasnya," sahut Dika, sambil menyerahkan map yang berisikan dokumen kontrak perusahaan. Chris langsung mengambilnya, dan meletakkannya di atas meja. Sebenarnya Chris tidak terlalu menganggap berkas itu penting, Chris bahkan berniat membatalkan kontrak itu. Tapi entah kenapa, malam ini Chris berniat mengambilnya dan meminta Dika membawa berkas itu. Chris sedang membaca-baca kertas berisikan kontrak perusahaannya. Karena merasa haus, Chris langsung mengambil gelas yang ada di atas meja dan meletakkan berkas itu di atas meja. Saat Chris hendak meminumnya, tanpa sengaja seseorang menabrak Chris dari arah samping. Chris yang ditabrak tiba-tiba tanpa sengaja menumpahkan air minumnya ke berkas kontraknya. "Ah sial, siapa sih yang berani-beraninya menabrak aku?" gerutu Chris, lalu menoleh ke arah sampingnya. "Aduh, maaf Om maaf. Aku tidak sengaja. Tolong aku Om, aku dikejar-kejar Mucikari," ucap seorang gadis yang tengah ketakutan. Dika yang melihat seorang gadis sedang memohon pertolongan kepada Chris, akhirnya angkat bicara. "Chris, bantuin tuh anak orang!" seru Dika. "Bantuin apaan? Kenal saja tidak," sahut Chris kesal. "Om tolong bantu aku. Cepat Om, ayo cepat!" seru gadis itu, lalu menarik tangan Chris keluar. Chris yang ditarik paksa, mau tidak mau mengikuti gadis itu dengan perasaan heran dan jengkel. "Dik, kamu urus berkas yang ada di atas meja!" titah Chris, lalu keluar dari Klub malam itu. Dika yang melihat Chris ditarik paksa oleh seorang gadis kecil, hanya tertawa dan langsung membereskan berkas yang tadi sempat terkena tumpahan air. Tanpa menunggu lama, Dika langsung meninggalkan tempat itu. Di dalam mobil, Chris menatap tajam pada gadis yang duduk di sampingnya. Sesekali gadis itu melihat ke segala penjuru arah. Melihat itu, Chris dibuat jadi tambah pusing. "Kamu ini siapa? Dan, kenapa kamu menarikku keluar dari klub itu?" tanya Chris kesal. "Aduh Om bisa diam tidak! Nanti aku ketahuan kalau ada didalam mobil ini," sahut gadis itu. "Om cepat jalankan mobilnya! Nanti keburu mereka tahu kalo aku ada disini," sambungnya lagi. Chris yang masih bingung langsung menancapkan gas mobilnya dan melajukan mobil ke arah jalan raya. "Kamu ini punya masalah apa sebenarnya? Kenapa harus melibatkan aku dalam masalah kamu? Dan, kamu juga sudah membuat berkas kontrakku basah," ujar Chris yang sedari tadi masih merasa kesal. "Aduh Om, nanti saja bertanya-tanya. Lebih baik sekarang Om bawa aku kemana saja dulu, supaya aku tidak tertangkap," sahut Gadis itu semakin menjadi-jadi menyuruh Chris. Karena kesal Chris akhirnya membawa gadis itu ke Apartemennya. Setelah sampai di Apartemen, Chris langsung menginterogasi gadis kecil itu. "Sekarang kamu sudah ada di Apartemenku, lebih baik sekarang kamu jelaskan apa masalah kamu!" perintah Chris dengan nada sedikit menaik. "Maaf Om, namaku Mia. Aku dijual oleh Mama tiriku kepada seorang Mucikari di Klub itu." sahut Mia menundukkan kepalanya. "Am Om, Am Om! Kamu kira aku ini Om kamu apa? Kapan aku menikah dengan Tante kamu? Seenaknya saja memanggil Om, Om." gerutu Chris yang tambah kesal, sedari tadi Mia terus-terusan memanggil dirinya dengan sebutan Om. "Tidak pernah menikah sama Tante aku sih Om. Tapi, kelihatannya dari wajah Om, jelas terlihat jika Om adalah pria yang sudah berumur," sahut Mia dengan jujurnya. "Kamu mengatakan kalau aku ini tua?" tanya Chris jengkel. "Aku tidak bilang lo, Om." sahut Mia lagi. Chris sangat kesal dengan ucapan dan kelakuan Mia, ingin sekali rasanya Chris memukul gadis yang ada di hadapannya saat ini. Sayangnya dia hanya seorang gadis kecil, membuat Chris mengurungkan niatnya. "Lupakan! Sekarang apa masalah kamu denganku? Dan, kenapa kamu melibatkan aku didalam masalah kamu?" tanya Chris. "Maaf Om, aku minta maaf. Karena sudah membawa Om dalam masalahku, tapi aku saat itu takut Om. Aku tidak mau dijadikan wanita penghibur, Om. Dan, saat itu Om ada di sana, aku tidak tahu harus meminta tolong pada siapa lagi!" sahut Mia menunduk sedih. Chris yang melihat gadis di hadapannya bersedih hanya diam sambil mendengarkan cerita Mia. "Terus kamu maunya bagaimana?" tanya Chris yang juga dibuat pusing dengan masalah Mia. "Aku boleh ya Om tinggal disini sementara waktu. Aku takut Om. Jika aku berada di jalanan, mereka pasti akkan menemukanku," sahut Mia memohon. "Tidak boleh!" ucap Chris menolak. "Kamu tidak bisa tinggal disini, aku ini seorang Pria lajang dan kamu adalah seorang gadis. Nanti apa yang orang bilang jika aku ketahuan membawa kamu tinggal disini tanpa ikatan apa-apa? Aku tidak mau, sebaiknya kamu pergi dari sini! Dan, selesaikan masalah kamu." sambung Chris. "Tapi Om," Mia menunduk sedih mendengar kata-kata Chris yang menolak untuk membantunya. "Tidak ada kata tapi dan satu lagi. Jangan pernah memanggil aku Om, aku tidak mau mendengar panggilan itu," ucap Chris kesal. "Terus aku panggilnya apa dong? Masa iya, aku memanggil Om dengan sebutan kakak, atau sayang? Wajah Om tidak cocok jika aku panggil seperti itu." sahut Mia keceplosan. "Argh, terserah sajalah. Sekarang kamu keluar dari sini! Aku tidak mau dituduh membawa kabur anak gadis orang, bisa rusak citra baikku di depan orang-orang." usir Chris.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook