bc

FIRST LOVE SCANDAL

book_age16+
2
FOLLOW
1K
READ
HE
decisive
bxg
bold
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Keinginan dan impian Iren terkabul dalam satu hari. Tapi, semua itu ada konsekuensi yang

harus dia tanggung. Iren terpaksa kembali berhadapan dengan cinta pertamanya agar dia

dapat menjadi stylists pribadi idolanya. Dia harus menerima tawaran, menjalin hubungan

yang menimbulkan skandal dengan sang artis.

Bukannya membantah, dia malah menerimanya karena dia tahu kalau skandal itu hanya

kontrak dengan syarat yang menggiurkan dan menguntungkan untuk keduanya.

Akan tetapi, bagaimana jika Iren mulai merasakan kembali perasaan lamanya dengan

orang itu?

“Aku melakukan ini karena kontrak kita, jadi jangan salah paham.”

“Bagaimana jika aku menganggap ini nyata?”

“Itu tidak boleh terjadi.”

“Kenapa?”

Millo hanya terdiam menundukkan kepalanya.

“Tidak boleh ya? Baiklah.” Iren langsung pergi meninggalkan Millo sambil mengusap air

matanya.

chap-preview
Free preview
Scandal
“BERITA terkini, penyanyi solo terkenal Millo Ray Mergury biasa dipanggil Millo diketahui sedang menjalin hubungan dengan seorang aktris yang sedang naik daun lewat drama terbarunya, melalui unggahan di media sosial, seorang paparazi mengabadikan foto mereka berdua yang berada di parkiran sedang berpelukkan. Hingga saat ini agensi dari kedua belah pihak belum memberikan pernyataan terkait beredarnya isu tersebut.” Pemberitaan dari stasiun televisi. Terlihat seorang pemuda duduk di depan televisi mendengar pemberitaan mengenai dirinya. Saat ini dia begitu tercengang dengan pemberitaan yang beredar karena semua itu tidak benar. “Kenapa dia harus jatuh di hadapanku dan menimbulkan kesalahpahaman,” geramnya sambil mengacak rambutnya. Millo merebahkan tubuhnya di atas sofa dan berusaha berpikir untuk menyelesaikan masalah ini. Suara telpon sedari tadi terus berdering, puluhan panggilan tidak terjawab dari Miko Nurud—manajer yang selalu membantu semua keperluannya—. Millo hanya ingin berdiam diri untuk saat ini dan lebih baik tidak ada tanggapan dari agensi adalah pilihan terbaik yang bisa dia pilih sambil mendengarkan berita mengenainya. “Dengan begitu skandal itu akan tenggelam.” “Berita terkini, agensi dari sang aktris mengkonfirmasi kalau hubungannya dengan penyanyi Millo adalah benar, mereka berdua memiliki ketertarikan satu sama lain dan sang aktris berkata agar semua penggemar mendukung hubungan baik ini.” Seketika mata Millo terbuka lebar, tubuhnya langsung terduduk tegak mendengar suara pemberitaan dari televisi. Millo segera mengambil ponselnya dan melihat pemberitaan tentang dirinya yang sudah tersebar luas. “Sialan!” desisnya. Mata Millo mengernyit melihat komentar-komentar mengenai dirinya dengan aktris itu, semua hujatan hanya tertuju kepada Millo, seolah Millo memang merayu wanita itu dan merebutnya dari lawan main aktris tersebut yang juga seorang penyanyi. “Siapa dia? Bukankah dia sudah lama tidak mengeluarkan lagu? Apa masih pantas disebut penyanyi ?” gumam Millo yang membaca komentar dari para pembenci. “Sepertinya dia tergila-gila dengan dewi kita, lihat saja dari cara berpelukannya sangat jelas kalau dia terlihat seperti orang aneh.” Kekesalan Millo memuncak dia tidak ingin citranya menjadi buruk. “Penyanyi hanya modal good looking, bahkan suaranya tidak sebagus Luca.” Millo menggenggam erat handphonenya. “NURUD CEPAT KEMARI!” “Aku sudah di depan apartemen dari tadi.” “Kenapa tidak bilang?!” teriaknya sambil mengambil jaket dan pergi keluar. “Kau saja yang tidak mendengarku memanggil, aku bahkan menelponmu,” gerutu Miko di balik pintu apartemen Millo. Millo membuka pintu dan melihat Miko sudah ada di hadapannya, dengan menampilkan wajah yang sangat kesal melihat ke arah Miko. “Kita mau kemana?” tanya Miko sambil mengekorinya. “Ke agensi, aku harus mengkonfirmasi kalau berita itu tidak benar, aku tidak terima dibilang berpacaran dengan wanita kuntil seperti dia, seleraku bukan dengan setan!” “Hah! jadi sebenarnya dia itu manusia atau bukan sih? Kuntil atau dewi? Yang mana benarnya?” tanya Miko dengan wajah polosnya hingga menghentikan langkah Millo dengan menatapnya tajam sampai membuatnya menciut seketika. Miko hanya bisa menuruti semua perkataan Millo, dia sudah cukup lama bekerja dengan Millo sehingga Miko sudah tahu betul perangai Millo. Sesampainya mereka di depan agensi semua penggemar Luca dan aktris tersebut sedang berdemo, semua kertas yang mereka bawa dan papan yang cukup besar bertuliskan semua hujatan yang dilayangkan kepada Millo. Tanpa banyak bicara Miko langsung membawa mobil ke parkiran agar penggemar yang sedang berdemo tidak melihat Millo. Mereka berdua masuk ke atas lewat parkiran dan langsung bergegas menuju ruangan Direktur untuk memberikan pernyataan mengenai berita itu. Millo berjalan melewati tangga darurat agar tidak ada yang melihatnya dengan pakaian yang menutupi dirinya, saat ingin menaiki tangga darurat dia melihat seorang penggemar melihat ke arahnya dan berlari. Millo yang terkejut langsung berlari, dia melihat orang itu menuju ke arahnya dengan cepat. Saat tangga terakhir, Millo tersandung sampai membuat kakinya terkilir tapi dia bisa melihat penggemar itu ikut terjatuh dan dia segera bangkit menuju ruangan Direktur. “WOY JANGAN PERGI!” panggil orang itu yang dikira penggemar oleh Millo, akan tetapi Millo langsung pergi dan tidak mendengarkan teriakan tersebut. *** “Berita itu tidak benar, aku ingin menyanggah semua pemberitaan yang merusak citraku itu.” Millo dengan nafas yang tidak teratur dan kaki yang terasa nyeri menghadap seorang pria paruh baya duduk di depan meja kebesarannya dengan tulisan Direktur dengan wajah tegasnya hingga menunjukkan kharismanya yang dingin dan ketampanan yang tidak luntur. “Bagaimana bisa aku mempercayai itu?” tanyanya tanpa mengalihkan atensi di depan komputer. “Bukankah seharusnya anda membela artismu?” “Tapi bukti sudah sangat jelas, bagaimana bisa menyangkal itu semua?” “Bukankah itu tugas kalian?” Millo mengepalkan tangannya mencoba menahan emosinya. “Untuk saat ini kita tidak perlu memberikan pernyataan apapun, kalau kau merasa tak adil buktikan sendiri.” “Apa?!” “Cepat keluar dari ruangan!” sambil mengibaskan tangannya memberi kode untuk keluar. Millo keluar dengan wajah masamnya karena merasa tidak percaya, dia tidak mengira akan diperlakukan seperti ini. Millo mencengkram rambutnya agar dapat berpikir untuk menyelesaikan semua masalah yang dihadapi sekarang. Millo masuk ke dalam ruangannya dan melihat dari kaca jendela panjang para penggemar masih terus berdiri dengan semua tulisan dan kata kata kebencian yang ditujukkan kepada Millo. “ARGHHHH!” Millo berteriak membuat Miko terkejut dengan teriakan Millo. Suasana di antara mereka menjadi sedikit tegang dan hawa dingin menusuk ruangan tersebut, tidak ada pembicaraan setelah teriakan Millo yang menggema di seluruh ruangan. “Kita kembali ke apartemen” dengan nada datarnya Millo memecah keheningan dan berjalan keluar. Selama perjalanan Millo terus membaca komentar kebencian yang ditujukan kepadanya, semua komentar-komentar itu terus membuat Millo kesal dan membuat citranya semakin memburuk. Millo berjalan menuju apartemennya sambil terus memegang ponselnya di tangan kanan dan membaca komentar kebencian yang semakin membuatnya kesal. Ketika tangan kirinya meraih gangang pintu, Millo merasakan sesuatu yang lengket mengenai tangannya. Millo yang sedari tadi terus memperhatikan layar ponselnya langsung berpaling melihat tangannya. Warna merah darah memenuhi seluruh telapak tangannya, mata Millo terbelalak melihat apa yang ada dipintunya. ‘KAMU TIDAK PANTAS HIDUP’ Tulisan itu terpampang jelas di depan pintunya. "Nurud!!" teriak Millo, sampai membuat suaranya bergema di lorong apartemen tersebut. Miko yang mendengar teriakan Millo segera berlari, dia juga sangat terkejut melihat tulisan itu dan mengendus untuk memastikan itu bukan darah sebenarnya. “Apa yang kamu lakukan?!” marah Millo sambil mendorong kepala Miko dari tangannya. “Aku hanya memastikan apakah itu darah asli.” “Ini darah?” tanyanya sambil mendekatkan tangannya ke wajah Miko. Miko refleks mundur. “Apa kau baru saja menghindar?” Miko menggeleng cepat. “Tidak tidak aku hanya refleks. Tenang saja ini hanya tiruan.” “Kalau begitu masuk duluan, aku takut kalau ada yang menyerangku tiba-tiba,” suruhnya sambil mendorong tubuh Miko ke depan. Pintu yang penuh dengan warna merah membuat suasana menjadi mencengkram, mereka masuk perlahan ke dalam apartemen tersebut. Millo dan Miko sangat was-was dengan apa yang terjadi di dalam rumah, mereka masuk mengendap-endap dan menyalakan lampu satu persatu agar merasa tenang. Wajah Millo menjadi datar dengan rahang mengeras, dia melihat sesuatu di dalam kamarnya yang membuat Millo merasa sangat marah. Kamar merupakan hal yang sangat sensitif baginya, Millo tidak tinggal diam setelah apa yang mereka lakukan dengan semua ini. “Aku harus mencari skandal baru.”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.0K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.7K
bc

TERNODA

read
198.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.4K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
40.2K
bc

My Secret Little Wife

read
131.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook