bc

Love Agreement

book_age16+
961
FOLLOW
4.5K
READ
love-triangle
possessive
dominant
independent
CEO
comedy
sweet
bxg
friends with benefits
sacrifice
like
intro-logo
Blurb

“Kamu tega, ya? Bersikap begini sama teman sekolah kamu. Kita udah pren, kan?”

“Jo ...”

“Aku Cilla! Bukan calon babu kamu, Jonathan Asher!”

“Selama kamu bekerja di sini. Hubungan kita adalah Atasan dan bawahan. Setiap perintah saya harus kamu turuti, termasuk hal seperti ini. Karena sebagai hukuman kamu memperlambat data yang akan dirampungkan oleh divisi keuangan dan telah memasuki masa tenggat waktu.”

Siapa bilang jadi Sekretaris itu selalu keren? Cilla membuktikan penderitaan dan juga emosi yang meledak-ledak ketika wajib dua hari dalam satu minggu ... satu atap bersama teman masa kecil sekaligus musuhnya!

Penderitaan yang berbaur kesan manis, membuat dilema antara mereka.

chap-preview
Free preview
1. On the way Opname
“Perbaiki lagi laporan dari divisi keuangan mengenai beberapa kesalahan tulisan dan anggarannya yang tidak sesuai.” Setumpuk berkas dengan tinggi hampir sepuluh sentimeter itu langsung disuguhkan; nyaris menggebrak meja kerja Priscilla Ogawa. Perempuan keturunan Jepang – Indonesia yang disapa Cilla, kini melongo sempurna. Ia menelan saliva susah payah, nyaris siap menutup layar laptop dan bergegas pulang saat jam telah menunjukkan istirahatnya para pegawai untuk diteruskan besok hari. “Bapak sehat?” tanya perempuan bermanik hitam itu. “Kamu mau bilang saya sakit di saat tubuh saya sehat seperti ini?” tanyanya balik, menatap tajam Cilla. Pertanyaan balik dari pria bertubuh atletis dengan tinggi 187 sentimeter itu membuat Cilla menggeram dalam hati. Ia menarik napas dan mengembuskannya kasar, mendongak dan bersitatap pada pria yang baru hari ini menjabat sebagai Direktur Utama, sekaligus menggantikan posisi Kakeknya. Terlebih, mungkin ini kemalangan yang harus diterima Cilla karena hari ini merupakan hari pertamanya bekerja, menggantikan posisi pegawai sebelumnya. “Maaf, Pak. Tapi berkas ini harus diperbaiki ulang oleh pegawai dari divisi keuangan. Orang yang bersangkutan harusnya melakukan pekerjaannya dengan tanggung jawab yang sudah didapatkannya.” Senyum manis dari perempuan bergigi kelinci itu tidak dapat memikat Atasannya yang katanya sudah lama bermukim di Amerika. Bahkan, pria itu lulusan terbaik di salah satu kota ternama di negara tersebut. “Kamu tau jabatan saya di sini?” suara tegas dan sorot mata tajamnya membuat Cilla menelan saliva susah payah. Sebenarnya ia sedikit ciut dengan sifat kaku dan wajah datar yang kerap diperlihatkannya, meskipun tampaknya ia memang seperti itu dengan perempuan di sini. Perkenalan yang berujung risiko ia dipuja perempuan pun, diabaikan. “Bapak menjabat sebagai Direktur Utama dari Asher Corp.” Bibir tipis itu menyeringai kecil. “Jadi, kamu paham posisi saya, bukan? Kenapa masih banyak bertanya di saat seharusnya tugas kamu cukup melakukan sesuai perintah saya?” Darah mendidih di ubun-ubun perempuan cantik dengan nama panggilan Cilla. Ia menarik napas dan mengembuskannya kasar, lalu berdiri dari tempatnya duduknya. Perempuan itu seolah merasakan kursinya sangat panas, menyebabkan gerah dan geram. Bahkan, kedua tangannya sudah terkepal di kedua sisi tubuh. Ia benar-benar ingin meninju paras yang sudah dikagumi para perempuan di perusahaan ini. Belum satu hari jam kerja di sini, Cilla ingin mengajukan resign. Cilla menerbitkan senyum manis, semanis gula. Tapi lagi-lagi tatapan datar yang justru diterimanya, terlebih pria itu sudah melipat kedua tangan di depan dadanya. Ia menunggu Cilla dengan sorot biasa-biasa saja. Tidak peduli jika manik hitam Cilla sudah mengobarkan api dari balik senyum terpaksanya. “Maaf, bapak. Kalau dipikir-pikir, ini jelas bukan tanggung jawab saya. Jabatan saya di sini sebagai sekretaris untuk bapak. Level saya dan termasuk tugas saya berbeda dengan mereka dari divisi keuangan. Lagipula ini sama saja keluar dari tugas rutin saya, Pak.” “Di sini saya menjabat sebagai sekretaris dan jam kerja saya pun sudah selesai ketika bapak memutuskan untuk keluar dari ruangan. Kemudian menyambut mobil bapak di basement.” Cilla tetap memertahankan kesopanan sekaligus senyum manisnya, meskipun kedua jemari tangannya sudah terkepal, meremat untuk bersiap mencakar wajah sok tampan yang kini tersenyum miring. “Kamu itu baru bekerja hari ini di sini.” “Bapak juga,” sahutnya cepat membuat pria di hadapannya terdiam sejenak. Bodo amat! Dalam hati Cilla sudah tidak tahan harus ditindas seperti ini. Tidak ada kesan yang manis atau membahagiakan yang bisa perempuan itu ceritakan pada Mami tercintanya mengenai pengalaman pertamanya bekerja. Nasibnya hanya akan semakin mengenaskan. Lulus S2 dari universitas bergengsi di Indonesia dan prodi yang mumpuni, tapi tidak dihargai dalam bekerja dan disuruh sesuka hati. Habislah harga diri Cilla dan wajahnya harus taruh di mana? “Kamu tidak menghargai saya sebagai Atasanmu?” tanya pria bermanik hitam dengan kulit tubuh putihnya. Bahkan, wajah itu relatif sangat bersih dan Cilla yakin jika pria di hadapannya telah menjelma menjadi pria yang sangat perfeksionis. “Bapak juga tidak menghargai saya sebagai sekretaris,” balasnya lagi dan kini Cilla berani menegakkan dagu dengan angkuh. Decakan pelan dan gelengan lemah itu diterima Cilla. “Saya bingung kenapa Bapak Petra Asher bisa menerima kamu bekerja di sini. Sudah tidak sopan, keras kepala dan tidak ingin menuruti perintah Atasannya.” Embusan napas lelah itu membuat Cilla mendelik sebal. “Sekarang yang saya tau, kamu harus selesaikan pekerjaan ini, sekalipun harus lembur di hari pertama kamu bekerja.” Cilla menganga sempurna dan ia nyaris tidak berkedip, sangat syok dengan keputusan itu. “Jo, kita teman, kan? Kamu nggak mungkin lupa sama aku, kan?” Sudah habis kesopanan Cilla menghargai pria ini. Ia tidak tahu jika dirinya sedang melamar pekerjaan di Asher Corp yang ternyata milik dari Jonathan Asher. Cilla ingat nama ini, sekalipun tidak menyangka di awal. Rasa penasaran dan ingatannya yang sedikit kembali, kini menariknya sadar untuk percaya jika pria yang diperkenalkan di dalam ruang rapat adalah Jonathan Asher. Mantan musuh sekaligus teman Cilla saat berada di bangku kelas satu sekolah dasar. “Kamu ternyata tidak punya sopan santun sekali. Menyebut nama Atasanmu sendiri dengan panggilan Aku–Kamu.” “Astaga ...” Cilla meraup wajahnya frustrasi. “Jangan berlebihan, Jo. Lagipula kita hanya berdua di lantai ini,” sahutnya kembali.. “Kita teman sekolah, Jo! Satu SD, sekelas. Aku Cilla ... Teman yang dulu kamu usilin, sering tarik rambut aku dari belakang dan suka sembunyikan kuncir rambut aku. Kita memang udah lama nggak ketemu, tapi aku sadar dengan nama dan wajah kamu yang memang ... Cukup banyak berubah.” “Saya tidak membutuhkan penjelasan dari kamu. Lebih baik kerjakan berkas ini dengan bertanya dari divisi yang berkaitan. Saya akan menunggu sampai kamu selesai di dalam ruangan.” Kaki Cilla lemas melihat Jonathan—Direktur Utama—Asher Corp, benar-benar mengabaikan semua hal yang sudah Cilla ucapkan. Termasuk ketika ia memberitahu tentang hubungan keduanya yang sudah mengenal sebelumnya. “Dasar Atasan keras kepala! Nggak bisa bedain tugas yang harus diemban pegawainya!” “Kamu Atasan yang nggak masuk akal dalam memfungsikan jabatan kamu, Jo!” Cilla mengumpati Jonathan yang sudah menghilang dari balik pintu ruangan. Ia menutup rapat dan membiarkan Cilla mengumpati pria yang sudah semena-mena memberikan pekerjaan untuknya. “Mami ... Cilla mau berhenti kerja aja.” Cilla terduduk lemah di kursi, merengek dengan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Rasa sedih dan tertekan hari pertama membuatnya semakin mendapatkan kesan buruk. “Mami ... Jo pura-pura nggak kenal sama Cilla. Apalagi dia seenaknya aja perintahin Cilla yang bukan kerjaan bagian Cilla, Mi ...” Pintu ruangan kembali terbuka dan Cilla secepat mungkin menegakkan tubuhnya, berpura-pura lurus menatap layar laptop. Detik selanjutnya, ia menoleh dengan sorot biasa, mengerutkan keningnya dan bertanya dari meja kerjanya yang memang berada di luar ruang kerja Jonathan. Tepat di depan pintu ruangan Atasannya yang sangat tidak jelas itu. “Ada apa Pak?” Jonathan membiarkan tubuhnya berdiri di depan itu yang setengah terbuka. Ia melipat kedua tangan di d**a, lalu memberikan senyum miring sebelum mengedik santai. “Saya lupa memberitahu sama kamu kalau—“ “—Maaf, Pak. Udah cukup disuruh tugas yang ini. Tolong jangan ditambah atau saya malam ini bisa diopname dadakan.” Manik hitam pria berkewarganeraan Indonesia dengan garis keturunan pribumi, kini menatap Cilla tanpa berkedip. Sementara waktu ia mencerna ucapan Cilla yang begitu lugas dan seolah mengetahui apa yang akan dibicarakannya. Tapi, selanjutnya ia menerbitkan senyum penuh arti dan berucap, “Saya tidak sedang ingin menambah pekerjaan kamu di hari pertama bekerja.” “Suer, Pak. Ini sama aja menambah pekerjaan saya. Buktinya baru hari pertama bekerja, saya sudah disuruh lembur. Jabatan saya sebagai sekretaris, Pak. Nggak cocok disuruh lembur, kecuali saya memang berada di sebuah divisi yang ada di perusahaan ini.” “Ucapan kamu terlalu panjang dan nggak berguna untuk saya.” Cilla mengatupkan rapat bibirnya, melemparkan tatapan datar pada Atasannya. “Saya cuma mau kasih tau, kalau di sini sering ada penampakan yang lewat.” Tiba-tiba rasa dingin menusuk kulit tubuh Cilla. Aura mencekam langsung saja menyergap perempuan berparas cantik dengan manik hitamnya itu. Ia merasakan tenggorokannya kering. “P-pak ... T-to-long ja-ngan me-nga-da-nga-da.” Ingin rasanya Jonathan terbahak mendengar suara Cilla yang tidak lagi ngegas. Kali ini ia berhasil membuat perempuan itu pucat. “Selamat kembali bekerja, Nona Priscilla. Jangan terlalu banyak melamun karena Kakek saya pernah bilang, dia suka berada di sudut lorong yang mengarah dari balik punggung kamu.” Tap. Pintu ruangan langsung ditutup Jonathan. “JOOOO ..... JANGAN TUTUP PINTUNYA ..... TOLONGIN AKU, JONATHAN ....” “BULU KUDUKKU UDAH MERINDING, JO .....” ** Selamat datang di cerita Klub Baper-ria! Ini adalah proyek yang Alice tulis dari tahun kemarin dan udah publish di beberapa pf lainnya. Silakan kunjungi i********: @jasmineeal untuk lihat cerita lain yang sudah Alice tulis. Semoga terhibur cerita dari Priscilla Ogawa. Terima kasih banyak sudah tap love dan tinggalkan jejak.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Beautiful Pain

read
13.6K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

Oh, My Boss

read
386.9K
bc

Revenge

read
35.4K
bc

MY LITTLE BRIDE (Rahasia Istri Pengganti)

read
19.3K
bc

Penghangat Ranjang Tuan CEO

read
33.7K
bc

Hati Yang Tersakiti

read
6.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook