bc

My Mysterious Secretary

book_age16+
320
FOLLOW
2.6K
READ
like
intro-logo
Blurb

Bara Adijaya, pria yang gila bekerja. Status nya bertunangan, dengan seorang wanita yang bekerja di dunia hiburan, Luna Antasya. Mereka sudah merencakan untuk menikah, keduanya sama-sama saling mencintai.

Namun, rencana mereka harus batal kala seorang wanita datang. Wanita itu bukanlah salah satu penggemar Bara, dia adalah salah satu pembenci Luna yang di masa lalu sering membully nya.

Dasha Reninta, wanita itu memiliki sebuah misi yang sangat penting. Dendam nya tak akan pernah hilang kepada Luna dan satu-satunya cara agar dia bisa menjauhkan Luna dan Bara adalah dengan memisahkan mereka.

Menciptakan sebuah luka besar di hati Luna, membuatnya menderita, sama seperti dirinya dulu.

Akankah misi Dasha berhasil?

chap-preview
Free preview
1. Model
'Luna Antasya, wanita yang kembali menjadi model cover majalah terkenal asal London itu, mendapatkan sambutan hangat dari netizen. Visual nya yang begitu cantik, membuat dia mendapatkan banjiran pujian di akun media sosialnya---' Seseorang yang sedang menonton berita tersebut, langsung memindahkan saluran televisi nya. Dadanya kembang kempis kala dia melihat wajah bahagia dari seseorang yang sangat dibencinya saat ini. Wanita itu berdecak kesal. Dia mengambil secangkir kopi dan meminum nya hingga habis. "Ada apa dengan mu?" tanya seorang pria yang hanya memakai kaus dalam juga celana panjang. Dia datang, duduk di samping wanita itu, melihat adiknya yang saat ini tampak sedang stress. "Dia bahkan berani menunjukkan senyum lebar nya itu, setelah merusak kehidupan ku." Tanpa perlu diberitahu siapa subyek nya, pria itu mengangguk. Dia mengambil remot yang ada di tangan adiknya, hingga membuat wanita itu langsung membeliak, kan matanya. "Mengapa kau harus menghindarinya. Dia yang membuat salah dan membuat mu menjadi seperti ini." Dengan sengaja, dia mengembalikan saluran televisi ke berita yang sebelum nya di tampilkan. "Kau tak tau, kan bagaimana kehidupan dia saat ini, Dasha?" Dasha menengok, dia menggelengkan kepalanya dengan kuat. "Dia mau menikah sebentar lagi bersama dengan seorang pria pengusaha di negri ini. Aku yakin, dia akan hidup bahagia setelah pernikahannya itu." "What!" Dasha menatap tak percaya nya. Dia meletakkan kembali cangkir ke atas meja dan merubah posisi duduknya, menghadap tepat di depan kakak nya itu. "Kau tak perlu bercanda, dia---" 'Selain itu juga, kabar pernikahan Luna akan dilaksanakan pada bulan April nanti dengan seorang pengusaha terkenal, Bara Adijaya.' Dasha membuka mulutnya dengan lebarnya, dia masih tak percaya dengan kebenaran yang baru saja diketahuinya ini. "Bahkan, berita ini sudah menjadi bukti." Pria dengan nama Alex itu berucap. Dia mendekatkan dirinya ke arah Dasha dan membisikkan, "Dia sudah hidup bahagia dan hanya ada dua pilihan yang harus kau lakukan. Melupakan semua masa lalu atau membalaskan dendam mu itu." Melihat wajah Luna yang tampak bahagia, bahkan sampai saat ini, membuatnya menjadi tiba-tiba marah. Tangannya mengepal dengan sangat kuat. "Sepertinya ku yakin, kau pasti akan membalas dendam dengan wanita itu." Bara beranjak dari tempatnya berada. Dia langsung menuju ke kamarnya, hanya dalam waktu satu menit saja, dia kembali ke ruang televisi dan menghampiri Dasha. Pria itu memberikan sebuah dokumen yang kini ada di tangannya. "Bacalah!" Dasha menurut, dia membuka dokumen itu. "Lowongan kerja?" Dahinya mengkerut, merasakan kebingungan saat ini. Apa maksud kakaknya sekarang? "Ternyata otak cerdas mu itu memang tak bisa dipakai juga." Bara berdecak kesal. Tangannya terangkat dan menunjukkan sebuah nama perusahaan yang menyediakan lowongan kerja itu. "Adijaya Group?" Bara menjetikkan jarinya. "Yaps, jika kau ingin membalas dendam, kau bisa merebut Bara dari Luna. Aku yakin, pasti Luna akan merasakan luka yang lebar saat melihat kekasih tercinta sudah berselingkuh." Dasha langsung menggeleng dengan kuatnya. "Aku tak ahli menjadi pelakor." Mendengar ucapan dari adiknya itu, Bara langsung tertawa, merasa sangat geli sekali saat ini. "Itu semua terserah pada mu. Aku hanya membukakan pintu saja atas dendam mu. Jika kau menolak, maka ..." Dokumen itu diambil lagi oleh Bara, hingga membuat Dasha terkejut. "Aku akan menyimpannya. Kau juga harus tahu, bahwa perkerjaan yang ditawarkan ini adalah menjadi sekertaris Bara langsung, dengan begitu kau bisa mendekatinya lebih mudah lagi." Tangan Dasha terasa gatal sekali, dia ingin mengambil dokumen itu lagi ke tangannya. "Sepertinya, aku membutuhkan dokumen itu." Langsung saja dia merebut barang itu. "Aku akan memikirkan keputusannya nanti." *** "Pemotretan hari ini sudah selesai, terimakasih atas kerja sama nya Luna," ucap seorang fotografer yang ada di sana, dia melihat-lihat hasil foto yang diambilnya tadi. "Perfect," ucapnya. Sementara itu, Luna langsung melepaskan sepatu high heels nya. Dia menuju ke ruang rias dan duduk di depan meja rias, membiarkan beberapa orang yang melepaskan aksesoris di tubuhnya saat ini. "Luna, kau besok harus ke pantai untuk pemotretan---" "Kau lupa, besok aku harus memilih gaun pernikahan bersama dengan Bara," ucap Luna dengan kesalnya. Dia sudah memiliki jadwal sendiri untuk besok hari dan tentu saja, dia tak akan membiarkan jadwal itu hancur karena pekerjaannya. "Luna-Luna, kau lupa kalau kau sendiri sudah menandatangi kontrak itu. Di sini aku tak salah, kau sendiri yang menyetujui pemotretan di lakukan pada esok hari." "Apa tidak bisa diundur?" Luna menatap pada seorang wanita paruh baya yang ada di sampingnya saat ini. Wanita itu adalah manajer nya sendiri, wanita yang mengurus pekerjannya ini. Wanita yang memiliki nama Rita dengan umur sekitar 40 tahun. "Tidak. Seluruh property sudah disiapkan untuk pemotretan di besok hari dan aku tak ingin mengecewakan klien." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Rita langsung pergi. Luna berdecak kesal, kalau sudah seperti ini, maka akan sulit sekali untuk dirinya membujuk calon suaminya itu. Tangan Luna mengambil sebuah benda pipih berbentuk persegi, dia menatap benda itu cukup lama. Bibirnya dibasahkan dan tamgannya mulai mengetik beberapa huruf, sampai akhirnya dia menghubungi pria yang dicintainya itu. Benda pipih itu didekatian ke telinga nya, mendengar nada dering dari seberang sana, hingga tak lama, dia mendengar suara berat nan serak. "Aku ingin kita makan malam bersama di Restoran Apple, apakah kau bisa?" 'Tentu saja." Napas Luna berhembus dengan lega nya kala mendengar jawaban dari calon suaminya itu. "Baiklah, aku akan berangkat." Pandangan Luna teralih, dia melihat penampilannya yang kini mulai berubah. Wanita itu hanya perlu mengganti pakaiannya saat ini. Dengan kaus hitam juga celana putih, disertai masker dan kaca mata hitam yang menutupi identitas nya, dia bisa bebas keluar dari tempat ini. Dengan memakai mobil nya, dia mengendarai dengan kecepatan yang stabil. Jarak nya hanya 4 KM saja, sehingga dia bisa cepat sampai. Wanita itu melihat gedung yang ada di depannya. Seuah restoran yang sering dikunjunginya dengan Bara. Dia langsung masuk ke dalam restoran itu, melihat seorang pria yang sudah duduk dengan laptop di depannya. Kepala Luna menggeleng dengan pelannya saat dia melihat Bara tak menyadari keberadaannya saat ini. Wanita itu langsung menutup laptop tersebut, hingga membuat Bara terkejut. "Luna, kau mengejutkan aku." Bara membangunkan tubuhnya, dia mencium kening Luna dan mengajak calon istrinya untuk duduk bersama dengannya. "Maaf," ucapnya. "Apa yang ingin kau bicarakan?'' Bara menyingkirkan laptop nya, berusaha untuk fokus dengan pembicaraan ini. "Aku besok ada jadwal pemotretan, apakah kau bisa merubah jadwal persiapan gaun kita?"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
12.8K
bc

My Secret Little Wife

read
96.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.0K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.7K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook