Hilangnya Sebagian Memori

855 Words
"Dulunya, Klari memiliki seorang putra yang seusia Rey. Tapi karena sebuah kejadian, anak Klari nggak selamat, dan dinyatakan meninggal. Dari kejadian itu pula, Klari mengalami trauma berat sampai kehilangan sebagian memorinya."  "Lalu, kenapa Rey bisa ada sama Klari?" tanya Ado gusar. "Okay, kalau memang Deya menitipkannya sama Klari. Tapi kenapa sampai hari ini saya nggak menemukan Deya di mana pun, termasuk tempat tinggal Klari." Informan tersebut mengeluarkan catatan, berikut bukti foto yang ditemukannya. Lalu menambahkan, "Kemungkinan Deya sengaja memberikan Rey kepada Klari. Entah karena ingin lepas tanggung jawab, atau karena kasihan melihat Klari kehilangan anaknya." Ado menghela napas berat. Menyandarkan punggung ke sandaran sofa. Keberadaan Deya masih menjadi misteri hingga sekarang. Entah di mana perempuan itu tinggal sekarang. Dari informasi yang diberikan informan bayarannya, Klari hanya tinggal berdua bersama Rey. Ke mana perginya Deya, Ado tidak tahu. Pengkhianatan yang Deya lakukan padanya dulu masih berada di kepalanya. Hatinya masih sakit kala Deya lebih memilih laki-laki lain ketimbang dirinya. Kurang apa Ado selama ini? Ado memberikan semua yang Deya mau. Fasilitas mewah, tas, baju, perhiasan dengan harga selangit selalu didapatkan Deya dengan begitu mudah. Karena bagi Ado, kebahagian istri dan anaknya adalah utama. Ia bekerja susah payah, dari pagi hingga malam memang untuk keluarga. Tetapi balasan yang didapatnya sama sekali tidak setimpal. Deya selingkuh, perusahaannya mengalami kebangkrutan akibat ditipu, lalu Reyshard, putranya yang baru berusia beberapa bulan dibawa pergi oleh mantan istrinya. Selain sakit yang ditinggalkan Deya, juga kenangan paling buruk. Kalau saja Ado tidak mengingat bahwa ia memiliki Rey, dan harus pergi mencarinya, mungkin Ado sudah lama mengakhiri hidupnya. "Klari bersikeras mengatakan bahwa putranya masih hidup," kata si informan. "Tapi Anda jangan khawatir. Klari tidak akan pernah menyakiti Rey walaupun kesehatan psikisnya sempat terganggu akibat kehilangan putranya. Karena Rey, kondisi Klari berubah membaik." Ia tahu bahwa Klari tidak akan menyakiti Rey. Walaupun hanya memerhatikan dari kejauhan saja, Ado bisa merasakan kehangatan serta ketulusan hati Klari merawat Rey, putranya. Ado hanya perlu mencari cara untuk mendekati Klari dan Rey. Hanya saja, saat pertemuan pertama mereka beberapa hari lalu, Klari terlihat ketakutan dan sangat waspada melihat pergerakkannya. Bahkan Klari menyebutnya sebagai orang asing. Bagaimana caranya agar ia bisa dekat dengan putranya? Mendengar kondisi kesehatan Klari sendiri, Ado jadi khawatir. Kalau ia nekat mengatakan yang sesungguhnya, bagaimana kondisi Klari nanti? "Bagaimana keluarga Klari? Seperti Ayah, Ibu, atau dia punya saudara?" tanya Ado. "Klari anak satu-satunya di keluarga. Sedangkan orang tuanya sudah meninggal sejak Klari SMA." "Seburuk apa ingatan Klari mengenai masa lalunya?" "Klari cuma ingat kedua orang tuanya yang meninggal, dan putranya." Si informan memberikan selembar kertas berlogo salah satu rumah sakit. "Malahan Klari nggak ingat bagaimana wajah Ayah dari anaknya." Ado tertegun. Kemudian bertanya memastikan. "Separah itu?" Sang informan mengangguk. Dan obrolan kedua laki-laki itu pun berakhir. *** Salah satu pekerja di restoran Ado mengundurkan diri karena akan menikah sebentar lagi. Seluruh pekerja di sana memberikan selamat atas pernikahan temannya itu. Selain ikut senang karena temannya mendapatkan jodoh, Kriwil dan pekerja lainnya juga bingung. Jika temannya itu resign, berarti kurang tenaga kerja, dong. Yang artinya, mereka harus mencari pekerja baru agar pekerjaan mereka di restoran tidak keteteran. Kriwil keluar dari pintu dapur. Selesai memberikan selamat, cowok berambut gondrong tersebut berdiri melamun di samping meja bar sesekali memerhatikan meja-meja yang hampir penuh oleh pengunjung. Mendapatkan pekerja baru tidak semudah itu. Apa lagi mereka harus mengajarkan dari awal lagi. Sedangkan temannya yang resign, terakhir bekerja lusa. Ado keluar dari ruangan. Melangkahkan kaki, menuruni anak tangga satu per satu. Saat akan menginjak anak tangga terakhir, Ado melihat Kriwil melamun. "Saya cari pekerja bukan buat melamun," tegur Ado diiringi tawa kecil. Kriwil menolehkan kepalanya lalu mendengus. "Oh ya, Mas." Cowok itu berbalik, melipat kedua tangannya ke atas meja bar. "Karena Cindy dua hari lagi terakhir kerja. Mas Ado pasti cari pengganti buat Cindy, kan? Kalau saya ajak tetangga saya kerja gantiin Cindy, boleh, nggak?" "Tetangga kamu?" tanya Ado, meletakkan sebelah tangannya ke atas meja dan bersandar. "Iya, Mas." Kriwil mengangguk yakin. "Kasihan, Mas. Barusan aja keluar dari tempat kerja. Sekarang nganggur, mana ada anak lagi." Ado diam sebentar. Menimbang-nimbang sesuatu. Apakah tetangga Ado bisa bekerja di restorannya atau tidak. Bukannya apa-apa, bukannya anti memperkerjakan seseorang yang telah memiliki anak. Ado hanya berpikir, kalau ia memperkerjakan seseorang yang memiliki anak, Ado takut orang itu tidak akan fokus bekerja. Tahu sendiri kalau seorang Ibu pasti akan memprioritaskan anak. Kalau anaknya sakit, otomatis orang itu akan meminta izin walaupun bukan jatahnya libur. Ado tidak akan tega, tapi lebih tidak tega melihat pekerja lain kesusahan melayani pelanggan saat ramai. "Oh." Kriwil menjentikkan jarinya. "Mas inget Mbak Klari, nggak? Itu... tetangga saya waktu itu. Yang Mas Ado lihatin mulu." Ado menarik punggungnya. Menatap ke sekitaran. Berjaga-jaga apakah ada orang yang mendengar kata-kata Kriwil barusan atau tidak. "Mbak Klari lagi cari kerjaan yang deket-deket rumah supaya pas istirahat, Mbak Klari bisa pulang buat lihat anaknya," cerocosnya. "Okay." Ado menyetujuinya. "Hah? Mas Ado segampang itu setuju?" Kriwil melongo. "Mas nggak mau nanya Mbak Klari umur berapa, ada pengalaman kerja apa gitu." "Nggak perlu." Ado menggeleng. Dijejalkan sebelah tangannya ke dalam saku celana sebelum pergi. "Kamu hubungin tetangga kamu, dan bilang, dia bisa mulai kerja besok."   To be continue---
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD