bc

SkenArio

book_age16+
920
FOLLOW
7.0K
READ
possessive
friends to lovers
badboy
goodgirl
prince
student
drama
tragedy
sweet
EXO
like
intro-logo
Blurb

Sebuah kisah cinta klasik khas remaja dengan segala Lika liku kehidupannya. Harapan, cinta, cita, kasih sayang kekecewaan dan kenyataan. Percayalah tidak semua harapan berakhir mengecewakan. Ikuti alurnya dan jangan banyak meminta revisi. Semuanya sudah menjadi skenario tuhan.

chap-preview
Free preview
BAB 1
Selamat Membaca Teman "4 bakso, 4 jus jeruk, 8 kerupuk, 3 gorengan dan banyak tusuk gigi. Berapa?" Tanya Aluna. Didepannya seorang pelayan kantin sedang sibuk, menjumlahkan jumlah makanan di makan 4 orang siswa perempuan. "Tisu makan" jawab Adelia "Itu tidak di hitung! Gak lucu! Berarti udah yah. Udah segitu" kata Aluna untuk pelayan Kantin. "$ 10" jawab pelayan "Apa? Ko mahal banget." Komentar Aluna "Kenapa harus komplain Aluna? Lihat ini, kita memang memakan banyak makanan" celoteh Adelia "Bayar aja Luna, tidak perlu banyak komplain" kata Alena "Jangan lupa membayar kepadaku" katanya sambil mengeluarkan uang dari saku bajunya dan diberikan pada pelayan kantin. "Ini kembaliannya" kata pelayan kantin dan pergi. "Kenapa banyak banget. Padahal aku hanya makan bakso, jus jeruk dan satu kerupuk saja" kata Angrum yang sedari tadi hanya tersenyum sambil memperhatikan tiga sahabat barunya. "Tidak perlu aneh, bagi Aluna makan itu hobi, jadi makan dia sangat banyak, Aluna kalau di rumah kuah bakso akan dia kombinasi dengan nasi" kata Adelia "Jangan menuduh Adel. Begini Angrum, sebenarnya bukan hanya aku saja yang membuat makan itu sebagai hobi, tapi Adelia juga. Lihat, hanya dia yang bisa menghabiskan kerupuk sebanyak itu" kata Aluna tidak mau kalah. "Alunaaa, kandungan karbohidrat di kerupuk tidak sebanyak di gorengan" jawab Adelia. "Sama saja Adel. Kamu tidak perlu malu menjadi manusia rakus" lanjut Aluna "Oh tuhan. Kepalaku rasanya mau meledak.  Cukup! Kenapa harus selalu berdebat? Sedang belajar, membaca, main, sampai makan kalian selalu berdebat! Aku heran" kata Alena Aluna dan Alena adalah saudara kembar. tapi tidak identik. Bukan hanya melihat dari wajah tetapi juga dari sikap nya pun membuktikan bahwa mereka benar-benar kembar tidak sama. bahkan dalam hal kualitas otaknya pun berbeda. Aluna itu lebih keras kepala, banyak bicara dan tidak sepintar Alena. Sementara Alena, dia lebih banyak diam, anggun dan terkenal pintar. Alena punya peran penting dalam mengatasi Aluna dan Adelia, jika mereka bertengkar atau berdebat. Aluna dan Adelia memang seperti kucing dan anjing, tidak pernah damai jika sedang bersama. Mereka selalu berdebat di setiap kesempatan dan hanya Alena yang bisa melerai keduanya. "Adelia tuh" kata Aluna "Kamu yang mulai!" kata Adelia Sikap Adelia memang tidak ada bedanya dengan Aluna sama-sama keras kepala. Bedanya hanya Aluna itu jago dalam hal bicara dan berfikir realistis. Sedangkan Adelia lebih ke tindakan. Menurut Adelia 'jika kamu di pukul, maka kamu harus kembali memukul orang yang memukulmu' "Berhenti! Ayo kita ke kelas saja" kata Angrum sedikit kesal melihat dua sahabat barunya terus berdebat. "Iya ayo" kata Alena Angrum dan Alena memang sedikit mirip. Mereka seperti pendiam, padahal tidak. Masing-masing memiliki ciri khas masing-masing. Tapi dalam kesehariannya, keduanya memiliki sikap santai dan hanya bertindak pada hal-hal tertentu dan dalam pemikiran-tertentu. "Tunggu, ada Arfan ada Arfan" seru Aluna. Adelia dan Alena acuh tetapi tidak dengan Angrum. Angrum sangat penasaran kenapa Aluna sampai antusias seperti itu. siapa Arfan. "Tidak perlu berlebihan. Kita sudah melihat dia selama 2 tahun. Aku merasa bosan" kata Adelia yang sibuk dengan handphonenya. "Aku tidak pernah bosan. Oh tuhan dia benar-benar Tampan" kata Aluna. dan Adelia hanya memutar bola matanya. Jengah melihat Aluna yang selalu seperti itu. "Hai" sapa satu laki-laki sambil mengedipkan sebelahnya pada Alena. Dia laki-laki yang berjalan bersama Arfan. Laki-laki yang menyapa Alena itu bernama Alfin. "Hai" jawab Alena dengan senyuman dan Alfin pergi. Kedua laki-laki itu pergi ke Arah tempat minuman yang ada di kantin. "Siapa Arfan? Kenapa Aluna sangat heboh?" Tanya Angrum pada Alena. "Bukan siapa-siapa. Dia cuma laki-laki sombong yang menurut Aluna dan siswa perempuan yang lain dia sangat tampan. Hanya itu. Selebihnya, tidak ada" Jelas Adelia "Oh begitu. Aku fikir juga begitu, dari wajahnya dia terlihat sombong" jawab Angrum "Benar sekali Angrum. Kamu sangat pintar. kamu murid baru tetapi kamu sudah tahu tentang itu sejak kamu pertama kali melihatnya" lanjut Adelia "Wajahnya memang begitu dan itu bukan Sombong, aku fikir itu memang sifatnya yang sekarang, menjadi manusia yang dingin. Jika kamu sudah mengenalnya kamu akan tau. Wajah itu tidak menjamin semuanya Ruuum" jawab Alena menjelaskan tentang harapannya. "Alena kamu kenal dia?" Tanya Angrum "Tentu saja, dia sahabatku dan sahabat Alfin. Kita memang satu SMP" "Alfin dan Arfan itu sudah seperti sepasang kekasih" kata Adelia "Oh begitu" jawab Angrum dengan senyuman. Selama Angrum, Alena dan Adelia membahas tentang Arfan dan Alfin, Aluna tidak mendengarkan, dia hanya sibuk menonton kembali Arfan yang duduk lebih jauh dari tempat yang dia tempati. "Permisi, Aluna! Kamu tidak akan kembali ke kelas? Hati-hati, lehermu bisa patah jika terus melihat orang dengan posisi seperti itu" kata Adelia "Errrrggggghhhhh Adel, kenapa kamu selalu mengganggu kesenangan ku?" ketus Aluna dan kemudian fokus pada handphonenya. "Kamu harus tau, kamu sudah seperti orang gila melihat ke arah dia. Ayo kita ke kelas." lanjut Adelia "Yaudah ayo!" kata Aluna kesal "Kalian bisa pergi terlebih dahulu, aku akan membeli minuman untuk di kelas" kata Angrum "Kita harus sama-sama pergi ke kelas. Jadi kita akan menunggu kamu dulu. Ayo cepat beli minum" kata Aluna dan Adelia juga Aluna ikut mengangguk setuju. "Oke, tunggu. Aku tidak akan lama" kata Angrum dan semuanya mengangguk lalu Angrum berjalan dan mengambil air dari tempat lalu berjalan menuju penjual untuk membeli dan mulai meminum apa yang dia beli sambil berjalan. Braaaaakkk semua mata yang ada di kantin tertuju pada Arah suara termasuk sahabat-sahabat Angrum. "Awwwww" pekik Angrum. dia menabrak seseorang sampai jatuh dan rambut juga mengeluarkan air rasa jeruk yang sedang dia minum. Dengan cepat Sahabat-sahabatnya menghampiri Angrum. "Hati-hati" kata laki-laki dan mengulurkan tangannya untuk membantu Angrum berdiri. Itu Arfan. "Oh maaf" jawab Angrum dan menerima uluran tangan itu dengan senyumannya yang langsung menampilkan lesung pipinya. Lesung pipinya. Kata Arfan dalam hati. "Rum kamu baik-baik saja?" Tanya Alena yang ikut membantu Angrum berdiri. "Ya tentu. Aku baik-baik saja" jawab Angrum dan diangkat. "Kalau jalan pake mata." Semprot Adelia "Sudah Adeli, aku baik-baik saja dan memang aku yang salah, aku yang menabraknya" Kata Angrum "Lain kali kalau minum jangan sambil jalan" kata Arfan untuk Angrum tanpa memperdulikan kata-kata Adelia. "Iya sekali lagi aku minta maaf" jawab Angrum dan tersenyum "Sudah Angrum, kamu tidak perlu meminta maaf seperti itu. Ayo kita ke UKS saja, lututmu terluka" kata Adelia sambil menarik tangan Angrum pergi. "Anak baru itu benar-benar menyebalkan. Dia sengaja mencari perhatian Arfan" ucap seorang wanita yang ditemani satu temannya yang lain. Melihat tidak suka ke tempat kejadian "Kamu lihat sendiri kan Alena, bagaimana sikap temanmu itu. Dia juga tidak meminta maaf padahal itu salah dia." "Sudahlah Adel. Jangan terlalu di fikirkan. Aku baik-baik saja" kata Angrum "Iya Adel, Angrum juga tidak mempermasalahkan nya" kata Aluna "Aku hanya tidak suka dengan sikap sombong dan tidak pedulinya dia. Itu saja! kata Adelia "Udahlah, dari dulu dia memang sudah buruk di matamu, jadi anggap saja ini bukan hal yang baru bagimu, karena tanpa masalah ini pun kamu akan berfikir buruk tentang dia" kata Alena sambil tersenyumumannya sambil meneteskan obat luka ke Angrum. "Iya Adel sudahlah. Yang pentinh dia itu tampan" kata Adelia "Otak kamu isinya hanya tampan tampan tampan tampan" kata Adelia "Dia memang tampan Adel, aku tau kamu juga menyadari hal itu" "Tapi dia sombong. Aku gak suka," kata Adelia "Tapi tampan dan aku suka" kata Aluna "Sombong!" "Tampan!" "Sombong!" "Tampan!" Timpal Aluna lagi tidak mau kalah "Berhenti! Tidak usah berdebat! Ayo kita ke kelas untuk jam pelajaran selanjutnya." kata Alena "Ayo kita kelas" lanjut Angrum yang hanya tersenyum melihat dua sahabat barunya seperti Anjing dan Kucing.  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Love Match (Indonesia)

read
173.4K
bc

LOVE ME

read
771.4K
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Broken

read
6.4K
bc

My Hot Boss (Indonesia)

read
661.7K
bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M
bc

Istri Muda

read
392.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook