4 I’LL STAND BY YOU NO MATTER WHAT

1001 Words
Rose Mansion, kamar tidur Kakek Besar Cristan langsung berlari kencang begitu mendengar kabar dari Jade mengenai kondisi kesahatan Kakek Besar yang langsung memburuk. BRUAKKK!!! Cristan langsung membanting pintu kamar kea rah dalam dan menyerbu masuk secepat kilat. Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung terperanjat kaget saat mendengar bunyi benturan pintu tersebut. Arissa ikut menyusul di belakang Cristan dengan wajah yang sama cemasnya. “Bagaimana keadaannya?” tanya Cristan panik sambil memegangi tangan Kakek Besar yang terasa dingin. “Kondisinya sudah stabil untuk sementara ini. Sayangnya, denyut jantungnya masih belum teratur. Tapi selama pernafasannya dibantu oleh oksigen, kurasa ia akan baik-baik saja…” kata Chara sambil kembali menyelimuti tubuh Kakek Besar yang masih terbaring tak sadarkan diri. Raut wajahnya terlihat sangat pucat saat itu. Cristan menghela nafas berat. Pikirannya kalut. Bayangan traumatis saat Arina meninggal kembali terbayang-bayang di dalam kepalanya. Ia sudah kehilangan ibunya, sekarang kakeknya sendiri sedang terbaring diam di atas tempat tidur. Cristan benar-benar berada di titik batas hidupnya. Ia merasa tak sanggup kalau harus kehilangan salah satu orang yang dicintainya lagi. “Cristan…” Chara menepuk pundaknya pelan. Ekspresi wajahnya terlihat sangat rumit. “Maaf, mungkin ini bukan saat yang tepat, tapi ada yang harus kami bicarakan denganmu…” kata Chara dengan nada prihatin diiringi dengan anggukan kepala Jade. Cristan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, lalu ia mengangguk. Mukanya kuyu dan berantakan. “Sayang, aku titip Kakek Besar ya? Tolong kabari kami secepatnya kalau kau butuh sesuatu…” kata Cristan sambil berjalan bersama Chara dan Jade ke luar ruangan. Arissa mengangguk dan duduk di sebelah tempat tidur Kakek Besar sambil menggenggam tangan orang tua tersebut. …………………………………………………………………………………….. “Ada apa?” tanya Cristan serius begitu mereka sudah sampai di ruang keluarga. “Leo kembali mengaktifkan The Origin…” kata Jade sambil menghela nafas dengan berat hati. “APAA???” balas Cristan setengah berteriak. “Dia benar-benar cari mati!!!” umpat Cristan marah. Cristan masih ingat betul betapa keras perjuangan Arina untuk menyatukan semua anggota klan dan menyegel The Origin selama-lamanya agar perpecahan internal dalam klan tidak terjadi lagi. Sekarang, si g****k Leo itu mau kembali membuka kotak Pandora dan memecah belah klan lagi??!!! DASAR b******n!!!! Cristan baru saja mau angkat kaki untuk menghajar ayahnya habis-habisan ketika Chara menahan gerakannya. “Sabar dulu, Tuan Muda…” “Apa yang Jade katakan, itu bukan bagian terburuk dari masalah ini. Lebih parahnya, setengah dari anggota senat klan sekarang telah memihak ayahmu. Dan, kita hanya punya waktu 6 bulan untuk memenangkan pertarungan ini….” Jade mengangguk. “Waktu kita sempit sekali…” kata Jade lagi. “Apalagi kami mencium indikasi kalau Klan Judas yang merancang semua ini….” kata Chara lagi. Cristan langsung terduduk lemas. Ia merasa baru saja dihajar bertubi-tubi tanpa ampun. Setelah mendengar berita tentang Kakek Besar yang tiba-tiba pingsan, ayah kandungnya sendiri yang mengkhianati klan, lalu disusul oleh para anggota dewan senat yang ikut membelot dan terakhir, keterlibatan Klan Judas yang merupakan salah satu musuh bebuyutan mereka dari dulu. Yah, setidaknya mereka masih punya waktu untuk mempersiapkan semuanya. “Berapa lama waktu yang kita punya?” tanya Cristan lagi. “Seminggu…” balas Chara pendek. “SEMINGGU???!!!! GILA!!!!” teriak Cristan emosi sambil bangkit dari sofa. Matanya menyala marah tanpa terkendali lagi. Ia benar-benar ingin mencincang tubuh ayahnya… SEKARANG JUGA!!! “Aku sudah membuat beberapa persiapan…” kata Jade diiringi dengan anggukan kepala Chara. “Malam ini, Jose juga akan datang ke Rose Mansion. Begitu ia sampai, kita akan langsung membahas strategi untuk memenangkan pertarungan ini…” Cristan mengangguk. Untuk sementara ini, kelihatannya itu hal terbaik yang bisa mereka lakukan sekarang. Jade sudah memperoleh kabar kalau pihak Leo akan menginformasikan lebih lanjut tentang Pertarungan 5 Elemen dan lokasi pertarungan sehingga mereka bisa mempersiapkan diri lebih lanjut besok. Setelah pembicaraan mereka selesai, mereka bertiga pun berpisah. Cristan kembali ke ruang tidur Kakek Besar dengan langkah gontai. Wajahnya terlihat sangat kuyu dan pucat. Ketika Arissa melihat keadaan Cristan yang sangat menyedihkan, ia buru-buru memapah pemuda tersebut dan merangkulnya dari samping dengan erat sambil duduk di sofa. Kehangatan dari tubuh Arissa menjalar ke tubuh Cristan dan dalam seketika, membuat tubuh pemuda tersebut merasa lebih rileks. Pelukan gadis itu setidaknya menyadarkan Cristan kalau ia tidak sendirian sekarang. Ada seseorang yang sedang menemaninya saat ini. Arissa. “Kenapa?” tanya Arissa pelan. “Ayahku… ia mempercepat waktu pertarungan untuk perebutan posisi menjadi ketua klan..” bisik Cristan lemas. Bertarung melawan ayah kandungnya sendiri. Bisakah kau bayangkan itu? Cristan benar-benar ingin tertawa konyol pada dirinya sendiri sekarang. “Hadapi saja…” “Huh?!” tanya Cristan tak percaya pada kalimat yang barusan diucapkan oleh Arissa. Mata coklatnya menatap sepasang mata biru yang tengah tersenyum lembut padanya. Mengalirkan kekuatan baru pada tubuhnya. “Aku akan berjuang bersamamu, Cristan. Kita hadapi pertarungan ini bersama. Dan, jika kau sampai mati dalam pertarungan ini, aku akan mengikutimu sampai ke alam maut…” Cristan tersenyum bangga dan mencium serta merengkuh Arissa dengan erat ke dalam pelukannya. Ia tak salah memilih pendamping hidupnya. Arissa tak punya apa-apa, tapi apa yang terbaik ia miliki, ia tawarkan sepenuhnya pada pemuda itu. Dan, ia selalu menjaga semua janjinya. Kesetiaan dan keteguhan hati yang tak terbantahkan. Dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh seorang Levy, tanpa sepengetahuan Arissa, telah ia lalui. “Terima kasih, Arissa. Hanya itu semua yang aku perlu darimu….” bisik Cristan ditengah-tengah ciuman panas mereka. “Tapi sayang sekali, aku tidak berencana untuk meninggal secepat itu, Arissa. Aku masih ingin melakukan banyak hal berdua denganmu…” Tanpa mereka sadari, dua tetes air mata mengalir pelan di pipi Kakek Besar dan seulas senyum bahagia menghiasi wajahnya. ......................................................... Note : Siap2 sport jantung dan tegang terus yaa.... Ongoing 1000 love, gaiss... Visual tokoh2 bisa cek di IG saya ya: rockinglady69
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD