Melamar

707 Words
Malam ini Rudy, pergi menjemput ayahnya. "Loh kok ada mobil di depan rumah bapak,dan ibu, mobil siapa,?". Gumam Rudy. "Sudah datang mas,". Tina melihat dari pintu Rudy yang baru datang. ia hanya diam tanpa membalas ucapan Tina. "Iis gak di jawab,". Kesal Tina. "Sudah siap pak,". Tanya Rudy. "Sudah nak,". Jawab pak Heru. "Mobil siapa didepan pak,". tanya Rudy. "Itu mobil rental ibumu, bapak sudah melarangnya tapi tetap saja ngeyel,malah kamu katanya yang bayar nanti,". Jelas bapak. "Rudy,gak mau pak. Uang Rudy gak cukup,lagian pakai kendaraan juga ada cukup buat kita semua berangkat". "Kita tinggalkan saja nak,biar ibumu dan Tina saja yang urus,kita naik kendaraan mu ,". kata pak Heru. yang selalu membela Rudy. "Iya pak, ngapain buang-buang uang,gak jauh juga,". "Kami ikut mas,ibu sudah rental mobil. Katanya mas nanti bayar,". Kata Tina "Iya Rud,malu di liat besan pakai kendaraan ke sana,". Sahut ibu Lela baru saja keluar dari kamar. "Bu, ngapain memakai baju dan perhiasan seperti mau jalan-jalan atau mau ke kondangan saja,". Ucap pak Heru, kepada istrinya. "Gak usah berlebihan,ibu kesana mau nemanin aku melamar anak bu Mira,atau mau pamer bu. Kalau seperti ini lebih baik gak usah pada ikut,". decik Rudy "Gak mungkinkan ibu berpakaian sederhana, malu-maluin keluarga saja,". ujar bu Lela Rudy sudah pusing melihat ibunya dan Tina. Dengan pakaian mencolok di tambah lagi perhiasan sana sini. "Ganti atau gak ikut sama sekali,". Bentak Rudy. "bisa tidak kamu urus istrimu yoga,". kata Rudy. "aku capek kak,udah di jelasin panjang lebar tapi gak di hiraukannya,". jawab yoga "ganti bu,". suruh pak Heru. "Iya-iya,". Decak bu Lela. Terpaksa lah berganti pakaian dan menggunakan perhiasan tak berlebih. "Kamu bayar rental mobilnya Rud,". "Aku sudah bilang bu. Kalau mau ikut pakai kendaraan saja,tak perlu pakai mobil segala,". "Terus mobilnya bagaimana,". Tanya Tina. "Urus sendiri,". Decak Rudy. Ia sangat kesal kepada keluarga nya sendiri,belom apa-apa sudah membuatnya pusing. Mau tak mau mereka semua naik memakai kendaraan saja. Sekitar 30 menit mereka semua sampai . dan di sambut hangat dari keluarga Bu Mira. "Besar bu,rumahnya banyak uang ni,". Tina "Iya nak,kita bisa sering-sering makan martabak gratis,". Bu Lela dan Tina cekikikan di belakang Rudy yang tengah berbisik. "Jangan buat malu kalian,". Ucap pak Heru. "Iya pak,". Jawab bu Lela, kepada suaminya "Ayo pak,bu dan yang lain masuk,". Bu Mira mempersilahkan semuanya masuk. Ameera tanpa ba-bi-bu lagi ia langsung menyambar makanan dan minuman di atas meja. Keluarga Bu Mira kaget, melihat bocah itu tanpa malu-malu. Rudy,hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Sedangkan Tina cengengesan saat menoleh Rudy,yang menatapnya dengan tajam. Langsung saja Yoga menarik anaknya dengan kasar "Anak itu di didik dengan baik,jangan bikin malu,". Bisik yoga kepada istrinya. "Maaf bu,biasa anak kecil,". Ucap bu Lela. "Oh iya,gak papa,". Jawab bu Mira. Tanpa ambil pusing,ia mengiyakan calon besan nya itu. Sesama keluarga membicarakan antara Rudy dan Nely. Nely juga menerima lamaran dari Rudy,walau seorang duda anak satu. "Enak bu, Martabak nya bikin nagih,". Bisik Tina "Iya, nanti kita minta lagi,liat Ameera sangat lahap,". Jawab bu Lela. Mereka saling bisik,tanpa menghiraukan pembicaraan antara keluarga. "Makasih Nel,sudah menerima mas, menjadi calon suamimu,". Kata Rudy. "Iya mas,". Nely menjawab perkataan Rudy dengan malu. "baiklah kalau sudah di sepakati,acara akad nikahnya tinggal seminggu lagi,". Ucap pak Heru. "Iya pak,saya mau langsung resepsinya setelah akad nikah,". Jawab bu Mira. "Baik bu,biar gak repot dan gak terlalu capek,". Ujar Rudy. Semuanya telah beres untuk acara lamaran dan menentukan pernikahan Rudy dan Nely. Acara pun berjalan dengan lancar,membuat hati Rudy merasa lega karena ibunya tak membuat ulah. Keluarga pak Heru, berpamitan pulang dan meninggalkan perkarangan rumah keluarga bu Mira. "Ibu kaget,liat keponakan nak Rudy,". Kata bu Mira kepada anaknya. "Kata mas Rudy,mereka yang salah bu,sudah memanjakan keponakan nya,". "Pantes sifatnya kaya gitu,ibunya diam saja,". "Udahlah bu, Nely males membahas keluarga mas Rudy,". "Pantes saja Rudy,pisah dari rumah orang tuanya. Mungkin karena keluarganya kurang baik,". "Iya bu, Nely ngantuk mau tidur,". Nely, beranjak pergi meninggalkan ibunya yang masih duduk di ruang tamu. "tak akan tinggal diam jika keluarga Rudy, mengganggu anakku,". Gumam bu Mira. Bu Mira,tau kenapa Rudy berpisah dengan istri pertamanya. Ke sana,kesini ia mencari info,cukup banyak ia mendapat kan hal yang tak baik kepada keluarga Rudy. Karena melihat Rudy,yang berpisah dari orang tuanya,mungkin Rudy sudah sadar dari kesalahan masa lalunya. Demi kebahagiaan sang anak, Bu Mira merestuinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD